3 Alasan Mengapa Teman Terdekat Anda Bisa Mengubah Nasib Anda

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Kali ini saya akan membahas tentang mengapa nasib itu bisa ditentukan dari teman terdekat. Saya sudah sering membicarakan ini. Ada juga di video saya sebelumnya. Saya membahas tentang : “5 Teman Terdekat Anda Menentukan Nasib Anda”. Topik saya kali ini adalah : “3 Alasan Mengapa Teman Terdekat Anda Bisa Mengubah Nasib Anda”.

Jadi sebelum anda menonton video saya lebih lanjut, saya sarankan anda menonton video saya : “5 Teman Terdekat Anda Menentukan Nasib Anda”. Silahkan anda tonton, yang videonya saya sambil menyetir mobil. Jadi, sebetulnya sadarkah anda bahwa 5 teman terdekat anda itu akan menentukan nasib dan masa depan anda. Sekarang anda bertanya-tanya : WHY? Mengapa?

Setelah saya riset, setelah saya analisa, ada 3 alasan. Dan 3 alasan ini akan menentukan nasib dan masa depan anda.

 

1. Anda akan berpikir seperti mereka

Yang pertama, anda akan berpikir seperti mereka. Sadarkah anda bahwa para pemabuk itu cocoknya berkumpul dengan pemabuk? Pasti. Orang yang suka bergosip, pasti sukanya berkumpul dengan tukang gosip. Suka menceritakan suami mereka, suka menceritakan istri mereka, suka gosipin mantan-mantannya mereka. Intinya, suka bergosip. Tontonannya juga sukanya menonton sinetron-sinetron yang setiap harinya menggosip. Acara yang suka dintonton adalah acara gosip. Karena apa? Karena mindset’nya adalah mindset penggosip. Dia nyaman dengan gosipan. Maka anda akan berpikir seperti mereka.

Akhirnya, hidup anda tidak lepas dari gosip. Dan kalau anda tidak menggosip, rasanya tidak enak. Bahkan isi social media mereka adalah gosipin account orang lain. Gosipin teman-teman mereka di social media. You act like them. Jadi, anda bertingkah laku seperti mereka. Akhirnya, anda akan sama seperti mereka.

Misalkan hari ini teman-teman anda lulus sekolah. Biasanya lulusan/tamatan SMU atau SMK itu impiannya apa sih? “Suatu hari saya ingin diterima di perguruan tinggi negeri”. Betul gak? Sepertinya ada kebanggaan tersendiri kalau bisa diterima di perguruan tinggi negeri. Atau kalau misalkan teman anda tidak lulus ujian masuk di perguruan tinggi negeri, tetapi hanya diterima di perguruan tinggi swasta. Sepertinya rasa kebanggaannya berkurang. “Ah, saya hanya diterima di perguruan tinggi swasta”. Atau mungkin anda diterima di perguruan tinggi yang tidak favorit. Kalau anda diterima di perguruan tinggi favorit, sepertinya ada kebanggaan tersendiri. Itulah bahasan-bahasan, gosipan-gosipan selama masih pelajar.

Tetapi tahukah kamu? 20 tahun kemudian, hal-hal seperti itu sudah tidak berlaku lagi.

20 tahun kemudian, ‘anda lulusan mana’ itu tidak menentukan nasib anda. Dan 20 tahun dari sekarang karir anda seperti apa, profesi anda seperti apa, bahkan anda menjadi pengusaha seperti apa, itu sangat tidak ditentukan anda lulus dari perguruan tinggi mana. Negeri atau swasta. Favorit atau non favorit. Tetapi pergunjingan 5 teman terdekat anda itu pasti, “Hore..! Diterima di perguruan tinggi negeri..!”. Bahkan, anda mungkin pernah berjanji pada teman-teman terdekat anda. “Ayo kita lulus sama-sama, dapat beasiswa sama-sama, di perguruan ini kita lulus sama-sama. Adik-adik yang menonton channel ini, anda harus cerna baik-baik kata-kata saya.

Tidak salah jika anda diterima di perguruan tinggi negeri favorit. Saya ucapkan selamat, congratulation. Tapi ingat pesan saya. Hidup anda masih panjang. Hidup anda masih 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun ke depan. Dan ingat, apa yang anda lakukan hari ini tidak semestinya mencerminkan karir anda kelak jika lulus nanti. Belum tentu.

Banyak teman saya yang juga lulusan perguruan tinggi favorit, perguruan negeri favorit, bahkan, dia lulus dengan cumlaude. Hari ini pun nasibnya juga biasa-biasa saja. Kondisi finansialnya juga biasa-biasa saja.

Jadi, itulah yang mau saya tekankan.

Bahwa sebetulnya hal itu sangat berbeda. Anda akan berpikir seperti mereka. Kemudian kalau misalkan anda hobi nonton sinetron, anda hobi nonton drama, atau sekarang istilahnya ‘drakor’ atau drama korea, teman-teman anda pasti hobinya juga nonton drakor. Gosipan anda seputar bintang film drakor itu sendiri.

Jadi kalau misalkan anda berbicara sesuatu di luar topik bintang film tersebut, pasti gak nyambung. Mengapa? Karena yang dibahas seperti itu. Jadi, itulah mengapa teman terdekat anda bisa menentukan nasib anda. 5 tahun ke depan, hidup anda tidak jauh berbeda dengan teman anda. Saya punya 5 orang teman baik dulunya.

Waktu masa awal kuliah, saya punya 5 teman baik. Tetapi sampai di pertengahan semester, pertengahan kuliah semester 4/semester 5, saya muali merintis karir dan bisnis saya. Anda bisa baca buku saya ‘Badai Pasti Berlalu’. Disitu sudah sangat jelas. Cara berpikir saya mulai berbeda dengan mereka. Teman-teman saya mulai berbeda dengan mereka. Saya muali mempunyai teman-teman yang jauh di atas usia saya. Waktu itu usia saya masih 18 tahun. Saya mulai berteman dengan teman-teman yang berusia 30-40 tahun. Cra berpikir saya sangat berbeda dengan mereka.

Akhirnya, 4 orang teman saya ini sudah mulai merasa ‘tidak asik’. Mereka sudah mulai menganggap saya tidak gaul. Mereka bahkan sudah menganggap saya ini tidak lagi beken, tidak lagi kekinian. Sesuatu yang lagi happening saja saya tidak tahu. Akhirnya, mereka satu per satu meninggalkan saya. Mereka bilang, ‘sudah, tidak usah berteman lagi dengan si Chandra’. Saya sedih? YES. Awalnya saya sangat sedih.

Tetapi ingat, hidup itu adalah sebuah keputusan. Saya mau memilih teman seperti apa, itu keputusan saya. Saya mau menentukan nasib saya seperti apa 5 tahun ke depan, itu juga keputusan saya. Akhirnya nanti akan saya bahas di belakang. Apa yang harus anda lakukan untuk mengubah nasib anda?

 

2. Anda akan berperilaku seperti mereka

Yang kedua adalah anda akan berperilaku seperti mereka. Itu poin yang kedua. Kok bisa? Contohnya kalau anda suka mengumpat, suka berbicara kotor, bahasa satu kebun binatang anda keluarkan semuanya. Dari gajah, kelinci, anda keluarkan semua. Menurut saya, hal itu karena anda berperilaku seperti mereka. Kalau anda suka berperilaku seperti mereka, otomatis perilaku anda tidak jauh beda dengan mereka. Cara berpakaian anda seperti mereka. Bahkan kalau perlu anda punya 5 orang teman baik, yang mungkin anda sebut ‘top five’. Cowok ‘top five’ yang paling beken di sekolah. Atau mungmin 5 cewek paling top di kampus. Pasti seperti itu. Jadi orang-orang kalau melihat anda itu tidak jauh beda dengan mereka.

Saya mau tegaskan bahwa sebetulnya anda tidak jauh berbeda dengan mereka. Bahkan mungkin jika teman anda suka berhutang, anda juga berperilaku suka berhutang. Dan berhutangnya itu tidak dibayar pula. Hutang uang di kantin, contohnya. Dibayarnya nanti, 2 bulan kemudian. Ini parah. Menunggak uang kos, contohnya. Ibu kosnya sampai bingung, “Kamu ini bayar uang kosnya kapan? Ini sudah nunggak 3 bulan..”.

Suka ngebon, contohnya. Ini adalah mindset dan perilaku. Dan anda akan menarik teman-teman yang seperti itu. Kemudian suka ditraktir, contohnya. “Hore.., sweet seventeen..! Waktunya ditraktir doong.. Kalau ulang tahun harus traktir”. Justru kalau mindset pengusaha sukses, mereka itu kalau ditraktir tidak mau. Karena apa? Kalau ditraktir itu berarti kita justru berhutang. Justru kita harus mentraktir. Kalau kita mentraktir, itu berarti kita memberi. Jika kita memberi, itu berarti kita bisa mendapatkan ilmu. Beda dengan anak-anak yang masih ABG, atau anak-anak yang masih remaja. “Hore, yang penting saya suka ditraktir..!”.

Mulai dari sekarang, ubah mindset anda.

Itupun kalau anda ingin maju. Tidak ada paksaan. Anda ingin lebih maju. Bahkan anda mungkin share video ini ke teman-teman anda yang seusia antara 18-25 tahun, banyak teman-teman anda yang tidak setuju dengan video saya. Karena apa? Cara berpikirnya berbeda. Dulu pernah ada satu orang subscriber yang curhat di kolom comment. Dia berkata seperti ini : “Pak, mengapa ketika saya share video pak Chandra ke teman-teman saya, 10 orang. Yang 9 orang itu semuanya mengeluh, dan 9 orang itu marah-marah. Mereka malah merasa jengkel. Dan lucunya, mereka malah merasa tidak setuju dengan kata-kata saya”.

Halo sahabat entrepreneur, sahabat SB30 yang saya cintai. saya tahu resiko saya membuat video ini, pasti banyak yang tidak setuju. Mengapa?

Karena apa yang saya bagikan ini adalah cara berpikir atau mindset.

Dan yang saya bagikan ini tidak pernah diajarkan di sekolah, tidak pernah diajarkan di bangku kuliah. Bahkan jarang diajarkan oleh guru-guru manapun di masyarakat Indonesia. Karena yang saya ajarkan ini berbeda. Karena yang saya ajarkan ini ajaran yang kurang dari 5%. Sedangkan 95% masyarakat Indonesia mempunyai budaya dan perilaku seperti yang tadi.

Mungkin anda sudah menjalankan kebiasaan anda sehari-hari. Tetapi yang saya ajarkan ini mungkin adalah budaya yang tidak pernah diajarkan. Sehingga ketika diterima pertama kali, anda sulit untuk mencerna dan menerima. Bahkan langsung menolaknya. Me’reject. Baru baca judulnya saja anda sudah merasa, “Sombong banget Pak Chandra ini..!”. anda tidak bisa menerima. Mengapa? Karena tidak sesuai dengan perilaku dan budaya anda. Padahal anda belum tentu tahu bahwa apa yang diajarkan di dalamnya adalah sesuatu yang mungkin anda butuhkan, tetapi belum pernah anda dapatkan.

Itulah mengapa ketika anda share ke teman-teman anda, teman terdekat anda, jadinya teman terdekat anda justru menolak. Dan ketika anda mulai setuju dengan apa yang saya sampaikan, anda satu persatu mulai kehilangan teman. Bukankah begitu? Akhirnya anda dicap aneh oleh teman anda. Mengapa anda dicap aneh? Karena anda sudah tidak sama lagi dengan mereka. Seperti di poin kedua ini. Perilaku anda sudah ‘lain’ daripada mereka. Ini penting sekali.

Karena itulah saya memiliki komunitas YES.

Komunitas YES yang kami ciptakan disini adalah komunitas orang usia 18 sampai 35 tahun. Disini kami menampung anak-anak muda yang ‘mau’ mempunyai cara berpikir anti-mainstream. Mau melakukan ara  berpikir yang tidak seperti anak rata-rata. Berpikir bukan hanya agar dapat nilai bagus, lulus kuliah dapat pekerjaan. Tidak. Tetapi mungkin anda bisa berwirausaha sambil kuliah, berwirausaha sambil sekolah, dan jumlahnya itu minoritas sekali.

Dan saya tahu bahwa komunitas YES ini adlaah komunitas yang minoritas. Kami tidak bisa menjadi komunitas yang mayoritas di Indonesia. Tidak bisa. Karena kami tahu yang mau menjadi pengusaha itu less than 5% di Indonesia. Kurang dari 5%. Tetapi kami siap menampung yang 5% ini jika anda memang berminat untuk mengubah nasib dan masa depan anda.

 

3. Birds with the same feather, flock together

Yang ketiga adalah saya bahas poin ketiga dengan pepatah Inggris. Birds with the same feather, flock together. Maksudnya apa? Burung dengan bulu yang sama, terbang bersama-sama. YES. Burung merpati akan terbang bersama merpati. Burung kakak tua nyaman berteman dengan burung kakak tua. Dan burung gelatik akan berkumpul bersama burung gelatik. Mengapa burung gelatik tidak bisa berteman dengan elang? Jika dia berteman dengan elang, gelatik itu justru dimakan oleh elang. Burung parkit akan dihidangkan menjadi makanan burung elang. Burung elang tidak perlu teman. Dia hidup mandiri.

Burung camar akan berteman dengan burung camar. Ingat, burung dengan bulu yang sama, terbang bersama-sama. Anda akan bersama-sama dengan teman anda yang punya bulu (perilaku, kata-kata, dan pola pikir) yang sama. Kalau anda mau mengubah nasib anda 5 tahun ke depan, 10 tahun ke depan, ubahlah komunitas anda. Berubahlah berteman dengan burung-burung yang punya bulu yang sama.

Tentu menyakitkan, seperti cerita saya tadi.

Akhirnya saya ditinggalkan oleh 4 orang teman saya. Memang menyakitkan. Akhirnya saya menyendiri, tidak punya teman. Teman saya berubah. Saya menjadi berteman dengan bapak-bapak, ibu-ibu yang usianya 20-30 tahun di atas saya. Saya dianggap paling aneh karena saya anak kecil yang berkomunitas dengan bapak-bapak dan ibu-ibu.

Tetapi tidak apa-apa. Mengapa? Karena saya ingin hidup sukses. Maka saya harus berteman dengan orang yang jauh di atas saya. Memang tidak asyik. Kata-katanya tidak gaul. Tetapi saya tahu. Kalau saya mau mengubah nasib saya, maka saya harus mengubah lingkungan dan komunitas saya. Kalau saya ingin menjadi elang, saya tidak bisa hanya berteman dengan burung kakak tua atau burung gelatik. Saya harus berteman dengan elang. Kalau saya mau menjadi atlet internasional, saya harus berteman dengan pelatih internasional. Tidak bisa jika hanya pelatih kelas kampung, tidak bisa. Paham ya, sahabat entrepreneur..

Kalau anda paham tentang hukum ini, niscaya anda akan tahu mengapa teman terdekat anda akan mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku anda. Bahkan sadar tidak sadar, cara berbicara anda dan kebiasaan anda itu sangat dipengaruhi oleh teman terdekat anda. Jika anda ingin wangi, berkumpullah dengan penjual parfum. Jika anda ingin asin, berkumpullah dengan penjual ikan asin. Niscaya, bau anda akan amis dengan sendirinya. Tetapi kalau anda ingin wangi, berkumpullah dengan penjual parfum. Niscaya anda akan wangi.

Jadi, komunitas anda akan menentukan nasib dan masa depan anda.

Demikian pembahasan saya kali ini, sahabat entrepreneur. Semoga bisa memberikan anda gambaran dan wawasan. Dan anda harus punya satu keputusan yang paling penting. Jika anda memang siap mengubah nasib anda, maka buatlah keputusan bahwa anda siap ditinggalkan oleh teman-teman anda. Siap dengan kemungkinan jika teman-teman anda mengeluarkan kata-kata yang tidak nyaman didengar oleh anda. Siap untuk menerima kata-kata yang tidak pantas.

Dan mungkin anda kaget mendengar kata-kata seperti itu. Karena apa? Anda siap berubah seperti mereka. Anda siap tidak lagi berteman dengan mereka. Kalau anda siap membuat keputusan seperti itu, anda siap dicap ‘sombong’, anda siap dicap ‘gak beken’, ‘gak gaul’, ‘gak asyik’. Jiak anda siap menerima kata-kata seperti itu, maka itu artinya anda sudah siap untuk mengubah nasib dan masa depan anda.

Sahabat entrepreneur, jangan lupa berikan like, berikan komentar di bawah, dan jangan lupa subscribe. Dan tentunya ada 2 video saya di sebelah kanan, silahkan ditonton. Sukses untuk anda, selalu siap untuk mengubah keputusan anda menuju kehidupan yang lebih baik. Salam hebat luar biasa..!!


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.