5 LEVEL PENGUSAHA LEVEL 2 Manager


Klik disini untuk melihat di YouTube

Pada topik kali ini saya akan membahas kelanjutan dari 5 level pengusaha berikutnya, yaitu kelanjutan 5 level pengusaha di level kedua.

Kalau level yang pertama adalah Self Employee, bagaimana anda harus mengurus bisnis anda semuanya sendiri, di level kedua ini menurut Bradley Sugars, anda itu julukannya adalah “The Manager”.

Manager sendiri itu adalah singkatan dari level kedua, definisinya yaitu apa ? Yaitu pengusaha yang sudah mempunyai karyawan, tapi pemiliknya harus mengurus bisnisnya sendiri.

Jadi kalau anda di level pertama, anda belum memiliki karyawan.

Jadi anda harus mengurusi dari bagian sales, anda harus mengurusi stock sendiri. tapi di level kedua, anda sudah memiliki karyawan. Minimal 1 sampai 2 orang karyawan. Tapi anda harus mengurus dan involve, dan terlibat.

Contoh yang paling gampang itu kalau anda melihat orang yang buka toko-toko di mall.

Jadi anda lihat orang buka toko-toko di mall, atau orang buka toko-toko di pasar Senen mungkin, atau pasar Tanah Abang di Jakarta.

Kalau di Surabaya itu seperti pasar Atom, anda lihat disitu banyak toko-toko.

Mereka rata-rata adalah pengusaha level kedua.

Mereka punya toko, tapi mereka itu harus menjaga tokonya sendiri.

Jadi mereka itu punya karyawan, tapi mereka tidak bisa lepas tokonya. Mereka harus buka sendiri, mereka harus tutup sendiri.

nanti kalau dilepas ke karyawannya mungkin barang bisa hilang dan sebagainya. Jadi mereka harus tetap terlibat di toko tersebut. Kadang-kadang saya juga melihat, kalau orang-orang yang punya level pengusaha seperti itu level kedua, mereka sangat terikat dengan usahanya.

Jadi mereka tidak bisa lepas dari usahanya.

Mereka ada di toko tersebut dari pagi sampai malam. Dan mereka itu sepertinya takut kehilangan omzet, karena tutup toko sehari. Mereka tidak bisa meninggalkan tokonya.

Jadi mereka itu adalah pengusaha-pengusaha  yang rata-rata adalah pengusaha level kedua, yaitu julukannya “The Manager”.

Biasanya kalau pengusaha level kedua itu tantangannya disini.

Seperti yang saya pernah bahas di video sebelumnya, bagaimana rahasia mencetak omzet 3M per bulan.

Biasanya di level kedua ini sangat berat kalau anda itu mau mencetak omzet 3M per bulan.

Sangat berat. Karena apa ? karena anda semuanya harus tergantung diri sendiri. Kalaupun anda mau memperbanyak tenaga sales, contohnya kalau rahasianya mencetak omzet 30M per hari ?

Kalau anda punya sales yang mampu menjual 1 juta per hari, berarti anda harus punya sekurang-kurangnya 100 orang sales, supaya anda dapat mencapai omzet anda 100 juta per hari.

Sekali lagi 100 orang sales. Itu tidak mudah, itu tidak mudah.

Oleh sebab itu kalau anda ingin naik ke level berikutnya, karena semakin besar omzet, anda akan semakin pusing bukan ?

Kalau omzetnya semakinh lama semakin besar, anda harus memikirkan banyak divisi.

Oleh sebab itu kalau anda ingin naik level ketiga, ada ujian-ujian, ada divisi-divisi, ada lini-lini yang harus anda persiapkan di level kedua.

Jadi kalau di level pertama yang anda persiapkan Cuma 2, yaitu Sales dan Inventory.

Tidak ada lagi yang lain. Tapi di level kedua, anda harus menjalankan 7 divisi. Kalau anda mau naik ke level ketiga.

7 divisi itu apa saja ? saya akan bahas satu persatu.

Yang pertama adalah sama, INVENTORY.

Karena semakin besar omzetnya, anda mau naik level ketiga, anda harus persiapkan gudang yang lebih besar. Stock yang lebih banyak.

Jadi semua keuntungan yang anda dapat dari hasil usaha anda, harus dimasukkan ke inventory.

Kalau tidak, maka keuntungan anda itu cukup diatas kertas.

Anda tidak bisa mengambil keuntungan itu langsung dalam bentuk profit.

Kalau tidak, usaha anda tidak akan lebih besar.

Contohnya kalau penjual bakso, kalau misalkan hari ini dia bisa menjual 200 mangkok meningkat jadi 1000 mangkok, maka keuntungan 200 mangkok itu harus dimasukkan ke inventory.

Kalau tidak, tidak mungkin anda itu bisa meningkatkan penjualan anda sampai ke 1000 mangkok, tidak mungkin.

Karena inventory anda harus lebih banyak, stocknya harus lebih banyak. Anda harus tahu.

Yang kedua, yaitu anda harus persiapkan ysng namanya tim SALES.

Jadi misalkan kalau misalnya satu rombong itu 200 mangkok per hari, maka anda harus siapkan 5 rombong.

Dengan tanda kutip, 5 rombong itu penjualannya sama dengan rombong pertama.

Biasanya itu tidak mungkin. Karena biasanya yang ramai Cuma rombong pertama. Tapi anda siapkan warung atau rombong mungkin 10 rombong yang rasanya sama persis.

Jadi mungkin anda harus mempersiapkan sedikit pabrik kecil untuk memastikan rahasianya sama dengan 5 rombong tersebut sampai 10 rombong berikutnya sama dengan rombong yang pertama. Kalau tidak nanti konsumen anda akan lari.

Jadi mungkin kalau bahasa umumnya adalah cabang. Jadi supaya anda harus pastikan memiliki cabang yang rasanya tidak jauh berbeda dengan rombong yang pertama. Jadi supaya anda mencapai omzet 100 juta per hari. Paham ya ?

Jadi supaya anda bagaimana memastikan 100 juta per hari itu dari 2 juta per hari. Jadi kalau 2 juta per hari, kalau 100 rombong anda harus menjual sampai 50 cabang.

Itu yang paling penting. Sekarang yang ketiga, karena tidak mungkin mengurusi omzet dari cuma 2 juta per hari dengan 100 juta per hari itu tantangannya berbeda.

Jadi kalau ngomong levelnya, level pengusaha berbeda. Kalau ngomong ujian tingkat bela diri, tentu ujian semakin naik maka tingkat kesulitannya juga semakin berbeda. Sama juga dengan mahasiswa, tentu tingkat ujiannya berbeda dengan yang levelnya SMP.

Jadi kalau sekarang anda masih levelnya masih SMP mau naik ke level ke SMA, anda harus memastikan divisi yang ketiga.

Yaitu divisi ACCOUNTING.

Jadi anda harus persiapkan accounting. Yang mana accounting itu mengurus yang namanya Cash flow usaha dan utang piutang.

Jadi anda harus pastikan piutang itu dimana ? jadi misalkan anda dari supplier kirim ke konsumen.

Jadi pastikan jangan sampai ke agen itu ada piutang. disitu sebenarnya termasuk aset perusahaan. Tapi gara-gara itu adalah masih berbentuk piutang atau utang yang belum terbayar, itu juga termasuk dalam cash flow.

Atau mungkin hutang karena biasanya usaha itu harus ada hutangnya kalau anda memperbesar capital, memperbesar modal, contohnya.

Tentu modal kalau anda Cuma ingin punya omzet 2 juta per hari dengan omzet 100 juta per hari anda harus mencari hutang. Itu biasanya partner anda adalah bank.

Bank juga akan menilai usaha anda apakah usaha anda itu layak dikucurkan dana atau tidak. Itu namanya modal usaha. Dari situ, bank akan mengucuri anda untuk stock barang, inventory.

Supaya kalau tidak, bank itu tidak akan mengucurkan dana untuk inventory. Dan bank kalau akan mengucurkan dana untuk inventory, baru anda akan men-supply barang-barang tersebut pada cabang-cabang anda.

Supaya tercapai target omzet 100 juta per hari.

Dan yang keempat yang harus anda persiapkan adalah divisi FINANCE.

Divisi finance atau keuangan. Dimana pekerjaan divisi finance itu adalah memberikan forecast, atau meramalkan track omzet kita 5 bulan, 6 bulan sampai 1 tahun ke depan. Pekerjaan finance itu adalah bagaimana memastikan supaya jangan sampai modal atau capital daripada perusahaan ini terganggu untuk usaha kita 6 bulan sampai 1 tahun ke depan.

Kalau anda tidak bisa mem-forecast, maka usaha anda tidak sehat. Anda tidak bisa masuk ke level berikutnya.  Dan finance sendiri pekerjaannya adalah future investment. Future investment itu harus memastikan jangan sampai saya buka cabang yang salah, di tempat yang salah.

Karena jangan sampai saya membuka cabang itu malah membuat omzetnya perusahaan itu turun. Karena apa? Seringkali cabang yang tidak produktif, itu malah menjadi beban cost/biaya bagi perusahaan. Itulah pekerjaan finance. Itu divisi yang keempat.

Divisi yang ke 5 adalah production.

Jangan sampai perusahaan anda itu ada pembeli, tapi tidak ada produksi. Seringkali pasar sudah meminta tapi anda tidak bisa menyediakan. Anda punya divisi production. divisi production ini pastikan harus ada.

Dan divisi yang keenam adalah anda harus pastikan anda memiliki divisi ADMINISTRASI.

Administrasi ini pekerjaannya adalah memastikan anda itu punya legalitas usaha.

Jadi jangan sampai usaha anda itu nanti merk dagangnya ditiru orang lain. Contohnya anda itu punya nama PT. ABC.

Misalkan PT. ABC karena anda tidak melegalkan usaha anda, tidak daftarkan di HKI, Hak Kekayaan Intelektual, di Menteri Perhukuman dan HAM, maka otomatis usaha anda ini nanti suatu hari bisa ditiru orang lain dan anda tidak bisa apa-apa.

Merk anda dijiplak orang lain tidak bisa apa-apa. Jadi legalitas itu pekerjaannya di bagian administrasi.

Kedua, pekerjaan administrasi adalah perizinan. Jadi jangan sampai usaha anda itu tidak punya SIUP, tidak punya perizinan. Itu nanti dipermasalahkan.

Termasuk kalau mungkin usaha anda itu sekarang yang sedang ramai adalah pastikan usaha anda itu punya SNI.

Standar Nasional Indonesia. Kalau tidak, jika usaha anda tidak punya SNI nanti itu bisa dipermasalahkan. Itu pekerjaan divisi administrasi.

Kalau anda tidak bisa melengkapi ini semua, lupakan anda masuk ke level ketiga.

Jadi level kedua ini, anda harus pastikan memiliki ini semua.

Dan yang ketiga, divisi administrasi adalah HRD. Human Resources Department.

Jadi pastikan anda mengerti ini semua. Itu divisi yang keenam.

Dan divisi yang ketujuh adalah divisi TECHNOLOGY & DEVELOPMENT.

Pastikan anda, jangan sampai produk anda itu tidak punya inovasi.

Jadi produk anda itu punya life-cycle nya. Produk anda itu ada siklus hidupnya.

Kalau produk anda itu sudah tidak laku di pasaran, sudah saatnya produk anda itu ditarik, atau dikemas dengan divisi yang lebih menarik, atau teknologi yang lebih menarik.

ini adalah pekerjaan technology & development. Kalau anda tidak memiliki divisi technology & development, dipastikan usaha anda itu umurnya Cuma seumur jagung.

Anda tidak bisa mempertahankan umur perusahaan anda lebih dari 5 tahun pun berat. Jadi perusahaan anda mau “fifth anniversary”, mau ulang tahun kelima, sudah bye-bye.. Karena usaha anda sudah tidak up to date.

Jadi kalau mau perusahaan anda up to date, pastikan anda punya divisi technology & development.

7 divisi ini saya ambil dari sebuah buku yang berjudul Managerial Functional Chart. Anda bisa lihat disini. Managerial Functional Chart.  Yaitu keluaran dari publisher Mc Graw Hill.

Dimana ini adalah sebuah perusahaan yang cukup ternama, cukup luar biasa dan cukup kompeten untuk membahas ini.

Oleh sebab itu, banyak pengusaha kalau ingin omzetnya bisa mencapai 100 juta per hari sampai 1M per hari, pastikan anda punya 7 divisi ini semua. Kalau tidak, anda cukup berada di level kedua saja.

Oleh sebab itu, tidak mudah bukan bagi seorang pengusaha ?

Level pertama saja mungkin sudah pusing, apalagi level kedua ? Apalagi level ketiga, keempat dan lima ?

lihat dari sini saja anda bisa bayangkan, menjadi pengusaha level ketiga saja sudah sangat berat, karena harus menyiapkan 7 divisi tadi, apalagi level kelima ?

Oleh sebab itu sahabat entrepreneur, masalah yang anda alami juga pernah saya alami.

Saya berangkat dari seorang reseller biasa, pengecer biasa, sampai saya hari ini bisa punya bisnis di level kelima, saya mengalami eaktu di level kedua.

Oleh sebab itu, akhirnya saya memutuskan di level kedua saya berpartner dengan sebuah perusahaan yang saat ini sedang berada menuju level kelima.

7 divisi tersebut 85% tidak perlu saya pusingkan.

85% divisi tersebut tidak saya pikirkan.

Ada bagian yang profesional, sudah menyediakan itu semua dan tinggal saya ber-partner dengan mereka.

Oleh sebab itu bila anda ingin naik kelas ke level ketiga, empat, bahkan kelima, anda tertarik, dan anda tidak perlu memusingkan 85% masalah tadi, anda cukup memikirkan 15% masalahnya.

Sukses untuk anda, salam hebat luar biasa .. !!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.