Bagaimana Membuat Prospek Anda Selalu Berkata YA Dalam Setiap Negosiasi ?

Bagaimana Membuat Prospek Anda Selalu Berkata YA Dalam Setiap Negosiasi ?

Klik disini untuk melihat di YouTube

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa !! Kali ini saya akan membahas sebuah topik yang sangat menarik dan dibutuhkan oleh siapapun pelaku bisnis penjualan langsung. Yaitu : “Bagaimana Membuat Prospek Anda Selalu Berkata YA Dalam Setiap Negosiasi?”

Baik, kali ini saya akan membahas sebuah topik yang sangat menarik. Sebetulnya, bagaimana agar prospek anda selalu berkata “YA” dalam setiap negosiasi? Tentu berdasarkan jam terbang saya, pengalaman saya 20 tahun di dalam industri network marketing ataupun direct selling.

Seringkali kita bingung, bagaimana cara membuat konsumen kita berkata “YA” tanpa ada sedikitpun penolakan. Karena penolakan itu tidak nyaman dan penolakan itu tidak menyenangkan. Tetapi hari ini saya akan membuat bagaimana konsumen berkata “YA”. Berkaca dari pengalaman saya, saya akan membahasnya dalam sebuah teori. Teori ini bernama cold reading.

Cold reading ini adalah suatu ilmu dimana berasal dari pertanyaan yang berdasarkan data-data dan pengalaman. Contoh : Usia, jenis kelamin, pekerjaan, kebiasaan, hobi, pola makan dan sebagainya. Dimana anda bisa membaca apa yang orang pikirkan.

Contoh, ketika dokter mendiagnosis penyakit seorang pasien, misalkan anak kecil. “Adik suka makan gorengan, ya? Suka makan permen, ya?” Ya jelas lah.. Yang namanya anak kecil pasti suka makan permen. Kok tahu giginya berlubang? Tentu saja. Tapi seolah-olah dokter itu pandai dan bisa membaca pikiran anak kecil itu. Padahal semua anak kecil, rata-rata sama. Yaitu apa? Kalau giginya berlubang, sudah pasti suka makan cokelat, atau suka makan makanan yang manis. Seperti permen dan sebagainya.

Contoh lagi, ketika dokter mendiagnosis pasien berusia 40 tahun. “Ibu bagian lehernya sering kram, ya? Atau sering terasa sakit?” Ya wajar lah.. Namanya juga orang sudah berusia 40 tahun.

Kalau jarang berolahraga, pasti persendian atau bagian lehernya sudah mulai sakit. Tapi seolah-olah dokter itu bisa membacanya. Padahal, sebetulnya itu dari pengalaman, dari jam terbang yang dilihat berdasarkan usia, jenis kelamin dan sebagainya. Itu namanya cold reading. Jadi, termasuk ketika saya membaca setiap comment yang ada di channel YouTube success before 30.

Kurang lebih saya sudah tahu. Bahwa sebagian besar penonton setia channel success before 30, menonton channel ini pada malam hari. Kemudian, anda yang menonton channel ini di malam hari pasti merasa mata anda pedih. Dan juga mungkin karena anda menonton channel ini pada malam hari, anda menjadi susah tidur malam. Semakin menonton channel ini, anda semakin tidak bisa tidur. Mengapa? Karena tambah semangat. Betul ‘kan?

Setelah tambah semangat, gak tahunya hari sudah pagi. Sudah subuh, Kok bisa? Mengapa saya bisa membaca ini? Sekali lagi, karena saya sudah tahu dari setiap comment. Saya pun kurang lebih sudah paham kualitas anda. Ini termasuk yang namanya cold reading.

Dengan kita memiliki pengalaman dan jam terbang, kita bisa membuat orang berkata “YA”.

Jadi, contohnya anda mengatakan :

  • “Suka makan gorengan?” “Iya”.
  • “Suka makan makanan pedas?” “Iya, betul”.
  • “Berarti sering sakit perut?” “Iya”.
  • “Berarti sering susah tidur?” “Iya”.
  • “Anda jarang olahraga?” “Iya”.

Mengapa mereka bisa terus-terusan berkata “iya”? Karena kita juga melihat dari pola kebiasaannya. Sebagai seorang penjual atau sebagai seorang pebisnis. Ketika anda bernegosiasi dengan orang. Supaya orang itu berkata “Iya”, maka anda harus bisa memberikan pertanyaan yang sekiranya kurang lebih anda bisa tahu tentang polanya.

Kalau anda bisa membaca pattern/polanya, niscaya orang akan selalu berkata “Iya”.

Dan ujung-ujungnya, anda menawarkan produk anda. Misalkan anda menawarkan produk anda, maka anda harus membangun dan memberikan solusi kepada konsumen.

Contoh :

A :”Oleh sebab itu, sepertinya anda membutuhkan solusi agar leher anda tidak kaku”

Jawabannya,

B :”Iya”

A :”Agar leher anda tidak kaku, anda pasti butuh bantal yang nyaman”

B :”Iya juga, betul..”

A :”Karena kalau bantal anda tidak nyaman, leher anda pasti sakit”

B :”Iya juga”

Ketika orang terus berkata iya, iya dan iya, ujung-ujungnya bantal anda akan terjual. Ini contoh jika anda menjual bantal. Jadi akhirnya anda tidak perlu memaksakan dalam menjual produk anda. Tetapi anda MENAWARKAN SOLUSI, dari setiap permasalahan konsumen. Dan solusi itu bisa anda berikan ketika konsumen menjawab “iya, iya dan iya”.

Jadi dengan cara cold reading ini, niscaya semua pertanyaan anda akan mengarahkan konsumen untuk menjawab “iya”. Ketika orang itu menjawab “iya” lebih dari 10 kali, niscaya orang itu sudah sangat senang dengan anda. Dan hubungan itu sudah terbangun seperti video saya sebelumnya. Yaitu “Cara menjual apapun, kapanpun, dimanapun“. Dengan demikian, orang akan merasa nyaman dengan anda. Dan produk anda pasti akan terjual dengan baik, dan tanpa ada unsur paksaan apapun.

Bila anda menyukai channel seperti ini, silahkan klik subscribe. Dan saya yakin bila channel ini bermanfaat, anda bisa berbagi kepada teman-teman anda. Sukses untuk anda, salam hebat luar biasa !!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.