Cara Membangun Startup Agar Perusahaan Anda Berkembang dan Sukses

Cara Membangun Startup Agar Perusahaan Anda Berkembang dan Sukses
Ada banyak cara untuk belajar tentang perubahan bisnis, dan peluang yang mungkin bermunculan setiap saat. Apalagi 2 tahun terakhir ini berbagai media penuh dengan berita startup teknologi atau perusahaan rintisan buatan entrepreneur asal Indonesia makin dilirik oleh investor asing. Tingginya penetrasi internet masyarakat Indonesia, populasi yang besar, serta pertumbuhan perusahaan rintisan digital yang masif menjadi daya tarik tersendiri buat para pendiri bisnis dan pemodal luar negeri.

Gojek, Bukalapak, Tokopedia, dan perusahaan-perusahaan startup lainnya sukses menerima dana jutaan dolar dari investor.

Kisah sukses ini mungkin menginspirasi anda untuk melakukan hal yang sama: membangun startup. Tapi jangan salah, banyak juga perusahaan startup yang kurang beruntung . Startup-startup itu gagal, tenggelam, dan akhirnya dilupakan.

Bahkan menurut Forbes, 90% startup akhirnya gagal.

Karena itulah, sebelum merintis startup ada hal-hal di bawah ini yang harus anda perhatikan

  1. Pastikan ide startup anda berguna. Jangan asal ada modal, lalu bangun perusahaan saja

 

Permasalahan awal dalam mendirikan startup tentu persoalan ide. Apa yang ingin anda buat? Untuk apa? Mengapa ini berguna? Ide anda haruslah sesuatu yang berguna bagi kehidupan nyata dan orang banyak. Kalau aspek ini tidak diperhatikan, bagaimana mungkin anda akan membangun startup ?

kenapa tak coba untuk memulainya dari hobi anda ??  Belajarlah dari tantangan startup dengan ide yang  memiliki resiko rendah sebelum anda yakin untuk menjalankan mimpi yang besar.

Jadi, sebelum kamu mendirikan sebuah startup, perhatikan kehidupan di sekelilingmu. Cobalah mengidentifikasi permasalahan apa yang ada di sana, lalu temukan solusinya. Jika kamu membuat startup dengan produk yang bisa membantu kehidupan masyarakat, dengan sendirinya kamu telah mengunci konsumen awal.

  1. Pastikan tujuan anda membuat startup adalah untuk menyelesaikan masalah, bukan untuk kaya

Apa tujuan anda mendirikan startup? Mungkin karena anda enggan bekerja di kantor orang lain? Atau mungkin semua orang mendirikan startup lalu anda mau ikut-ikutan? Atau anda ingin kaya?

Well, kalau alasan anda adalah yang terakhir, lebih baik anda putar haluan. Butuh waktu bertahun-tahun, dan kondisi yang jatuh bangun, sampai akhirnya Google dan Microsoft menjadi sebuah perusahaan besar dengan keuntungan yang tidak pernah anda bayangkan seperti saat ini.

Jika anda melihat startup itu sebagai jalan menuju uang atau sebagai pelarian dari tekanan pekerjaan, saatnya untuk mengakui bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah jika hati anda tidak ada di dalamnya.

 

Fokuslah pada tujuan anda saat ini dan peluang yang sesuai dengan kebutuhan anda hari ini, karena anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

3. Cari mentor bisnis dan rekan bisnis. Berkomunikasilah dengan mereka yang sudah berpengalaman dengan bisnis yang akan anda jalani tersebut.

Mencari mentor serta rekan bisnis yang hebat merupakan hal yang paling penting untuk startup anda. Pertama, karena startup harus memulai dari awal, anda harus memilih orang yang benar-benar kompeten di bidangnya. Anda harus menemukan mentor bisnis yang dapat memeriksa motivasi anda untuk menjadi seorang pengusaha.  Anda harus bisa memaksimalkan sebuah tim yang kecil untuk hasil yang besar.

Anda juga harus memperhatikan detil-detil kecil tentang kantor, mulai dari relasi antar anggota tim sampai fasilitas-fasilitas di kantor. Agar bisnis yang anda jalankan dapat berjalan sesuai rencana, maka carilah ilmu dari mentor anda serta orang-orang yang sudah berpengalaman di bidangnya. Jadi, jangan sampai anda menjalankan bisnis tanpa mengetahui point-point penting untuk mengembangkan usaha anda tersebut.

  1. Kenali market konsumen yang anda targetkan

Setelah anda menentukan masalah dan solusi yang ingin anda ciptakan, kenali lebih jauh market konsumen untuk menentukan solusi apa yang paling tepat untuk permasalahan tersebut. Selera masyarakat juga terus berkembang dan berubah. Misalnya jika konsumen yang anda targetkan perempuan usia 20-35 tahun, anda harus selalu update dengan trend baju serta kosmetik yang digunakan mereka. Anda juga harus berusaha memahami apa sebenarnya yang diinginkan oleh perempuan dalam usia tersebut.

  1. Atur keuangan sebaik mungkin. Jangan membuang uang untuk hal-hal yang kurang signifikan

Hal penting lainnya adalah uang. Bukan rahasia kalau ibarat lapisan masyarakat, startup itu adalah mahasiswa. Dompetnya tipis, jadi harus pintar-pintar mengatur pengeluaran. Di awal pendiriannya, startup lebih fokus pada persoalan public awareness daripada keuntungan.

Belum ada pemasukan, sementara gaji pegawai, biaya operasional, dan lain-lain harus tetap dikeluarkan. Jadi, jangan buang uang untuk sewa kantor mewah atau memanjakan karyawan dengan trip 3 bulan sekali. Yang terpenting adalah hak-hak dasar mereka terpenuhi.

  1. Kalau anda akhirnya dapat funding, anggap itu sebagai hutang, bukan pendapatan

Kalau akhirnya anda mendapatkan funding, jangan senang dulu. Salah satu kesalahan fatal dari startup adalah menganggap funding sebagai pendapatan perusahaan. Padahal, investor memberikan dana juga bukan tanpa maksud. Mereka pasti juga menginginkan keuntungan di masa mendatang. Jadi anggaplah funding sebagai hutang yang harus segera dilunasi.

  1. Setiap orang pasti pernah membuat kesalahan. Jangan malu untuk belajar dari kesalahan anda

“Dari setiap kesalahan pasti ada hikmah yang dapat dijadikan pelajaran”

Beruntung jika anda termasuk orang yang baru memulai berbisnis langsung sukses. Tapi banyak juga pebisnis yang jatuh berkali-kali baru bisa bangkit dan sukses. Setiap orang pernah melakukan kesalahan. Baik anda maupun orang lain. Jangan malu untuk mengambil pelajaran dari keberhasilan ataupun kegagalan startup lain. Keberhasilan bisa anda tiru, sementara penyebab kegagalan bisa anda hindari.

  1. Perhatikan kompetitor bisnis startup anda

Anda merasa ide anda benar-benar brilian dan rancangan startup sudah paling oke? Anda salah. Hal-hal semacam ini yang bisa menghancurkan sebuah startup, karena tidak peduli pada kejamnya persaingan. Bukan hanya pada kompetitor yang sudah ada saat mendirikan startup, Bahkan ketika anda meluncurkan sebuah ide, orang lain akan memperhatikan dan bisa jadi membuat ide baru  dari situ. Tetap perhatikan kompetitormu, jika ada celah, anda bisa memanfaatkannya dan merebut konsumen.

  1. Pastikan bisnismu berkembang. Jika sekian lama masih belum ada perubahan, pasti ada yang salah

Setelah membuat rencana, perhatikan juga setiap perkembangannya. Jangan hanya puas sampai tahap yang penting perusahaan masih ada dan tidak bangkrut. Justru kemungkinan tinggal menunggu giliran perusahaan anda gulung tikar. Jika sampai saat ini bisnis anda tidak menunjukkan perkembangan, coba cek lagi. Pasti ada yang salah dengan manajemen atau produk yang anda kelola.

10. Jangan hanya bermimpi, mulailah dari bisnis kecil. Jika gagal, mungkin saatnya anda

 

Anda memang harus bekerja keras mengejar mimpi. Anda harus melakukan banyak hal dan mungkin mengorbankan banyak hal agar bisnis startup terus bertahan dan berkembang. Anda harus jeli melihat semua kemungkinan dan menjadikannya kesempatan.  Belajarlah dari tantangan startup dengan ide-resiko rendah sebelum memulai mimpi besar. Memulai bisnis baru dan inovatif bukanlah proses yang mudah dan instan.

Tidak ada ysng lebih menyenangkan daripada bekerja sesuai apa yang anda cintai, dan mencintai apa yang Anda lakukan. Setelah anda belajar mencintai apa yang anda lakukan. Maka anda juga bisa menjadi pengusaha sukses.

 

Tapi jangan jadi keras kepala. Ada kalanya anda sudah mengusahakan segalanya, tapi belum ada juga hasil yang anda terima. Kalau sudah begini, coba pikir lagi apakah memang produk tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Coba pikirkan, apakah kesenangan yang anda rasakan serta manfaat dari startup itu memang sebanding dengan usaha yang anda keluarkan ?? Jika tidak, mungkin sudah saatnya kamu menyerah.

Tapi jangan berkecil hati. Menyerah bukan berarti semua karier usahamu selesai. Kamu masih bisa mengeksplor lagi ide-ide anda, dan dari kegagalan sebelumnya, anda bisamerancang sesuatu yang baru. Keep Spirit, entrepreneur !!


Posted

in

, , , ,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.