Pemenang vs Pecundang

Klik disini untuk melihat di YouTube

Pada tips kali ini saya akan membahas tentang apa sih bedanya “pemenang dengan pecundang?”

Dalam Bahasa Inggris : What is The Difference Between The Winner and The Loser?”

Saya pernah update di twitter success before 30, ada 5 perbedaan yang paling utama.

Yang pertama disini adalah, pecundang itu selalu fokus pada masa lalu.

Dia selalu menceritakan masa lalunya. Bagaimana dia dulu sukses, bagaimana dia itu telah meraih prestasi ini, bagaimana dia itu berhasil seperti ini.

Dia itu selalu menceritakan masa lalunya. Padahal masa lalu sudah berlalu. Jadi meskipun anda begitu banyak menceritakan masa lalu, anda tidak bisa merubah masa lalu.

Kalau seorang pemenang, dia selalu fokus pada kondisi saat ini, dan masa depan.

Anda hari ini tidak perlu menceritakan banyak tentang masa lalu anda. Itu sudah berlalu. Itu tidak akan pernah bisa berubah. Karena waktu tersebut sudah anda lalui.

Anda lebih baik fokus kepada kondisi saat ini, anda mau lakukan seperti apa, anda mau membuat perencanaan seperti apa, lakukan untuk masa depan.

Saya berikan satu contoh yang paling gampang.

Anda pernah trauma dengan suatu kondisi. Anda mungkin pernah salah jalan. Tetapi anda mungkin berpikir,

“wah, jalan itu salah.” “saya pernah lalui jalan itu salah.”

“jalan itu putar putar putar tidak ada habisnya.”

Sahabatku, bagi saya lebih baik daripada anda menghabiskan energi untuk membahas kesalahan anda di masa lalu. Lebih baik anda membahas bagaimana mengevaluasi kesalahan tersebut. Mari kita tatap dan kita jalani saat ini. “don’t be a loser, be a winner.”

Yang kedua, pecundang suka sekali melempar kesalahan.

Kalau misalkan ada sebuah masalah, dia selalu menunjuk orang lain.

“dia yang salah, dia yang salah.”

Tidak pernah mengatakan dirinya yang salah. Dia selalu maunya benar. Tetapi seorang pemenang, kalau misalkan ada problem dia nomer satu, “saya siap menerima resiko ini.”

“saya siap ambil tanggung jawab ini.”

Anda tidak perlu hari ini berbicara tentang melempar kesalahan. Tapi marilah kita berani memikul sebuah tanggung jawab. Itulah seorang pemenang.

Tidak ada seorang pun pemenang yang hari ini tidak berbuat kesalahan.

Tapi mereka belajar dari kesalahan tersebut.

Tapi seorang pecundang, dia selalu melemparkan kesalahan, dan dia tidak belajar apa-apa dari kesalahan tersebut.

Dia selalu melempar kesalahan pada orang lain.

Yang ketiga, pecundang itu suka menunggu. Sedangkan seorang pemenang selalu berpikir dan bertindak.

Apakah anda hari ini anda cuma mau menunggu,menunggu,dan menunggu ??

Dan juga mencari alasan,alasan,alasan.

Ingat, ada pepatah bilang : “orang sukses selalu kelebihan satu jarak, orang gagal selalu kelebihan satu alasan.”

Apakah anda hari ini cuma mau mencari alasan untuk menunggu, menunggu orang lain berhasil ?

Menunggu orang lain sudah membuktikan ?

Kalau contoh anda hari ini ingin menjadi dokter, tunggu teman-teman anda menjadi dokter baru anda percaya?

Kalau anda hari ini ingin menjadi pengusaha sukses, tunggu mereka jadi pengusaha baru anda mau mulai? Anda sudah terlambat!

Tetapi jadilah pemenang, mulai berpikir dan kapan anda mau action?  Jangan terlalu banyak menunggu.

Yang keempat, pecundang meminta pembenaran. Pemenang memimpin dengan teladan.

Seorang pecundang, seorang loser, dia itu selalu mau dianggap benar, dia selalu mau diakui benar, itu bahaya.

Orang kalau mau selalu dianggap benar, ibaratkan gelas, itu sudah penuh.

Dia tidak bisa diisi air lagi. Apa yang terjadi kalau gelas sudah penuh tapi tetap diisi air?

Maka air itu akan tumpah, itulah seorang pecundang.

Kalau anda mau belajar sesuatu, dia kalau disuruh ikut seminar, “oh,tidak perlu! Harga seminarnya mahal. Kenapa harus ikut seminar, tidak usah. Karena apa? Saya sudah tahu semuanya.”

Itu bahaya. Ketika anda sudah mempunyai pembetulan-pembetulan, sikap seperti itu, itulah awal kehancuran anda. Itulah sebab anda tetap seorang pecundang.

Tetapi seorang pemenang, dia selalu memimpin dengan teladan.

Contoh, kalau anda masuk kantor, jangan suruh anak buah anda masuk kantor duluan.

Anda tunjukkan bahwa anda bisa masuk kantor lebih awal.

Dan waktu jam pulang kantor, anda bisa pulang kantor lebih akhir. Itulah anda seorang pemenang.

Dan yang kelima, pecundang banyak “bullshit”, atau omong kosong.

Anda tidak bisa memaparkan berupa fakta-fakta. Anda cuma berbicara satu kali, dua kali mungkin bisa dipercaya. Tetapi ketika sudah beberapa kali anda memaparkan hal-hal yang tidak terbukti kebenarannya, maka anda seorang pecundang.

Tapi seorang pemenang, dia suka memutuskan. Memutuskan bagaimana dia bisa menjadi seorang yang bisa dipercaya.

Dia berani mengambil sebuah keputusan, yang penting bakat krusial dan yang paling berarti dalam hidupnya.

Maka pada kesempatan kali ini, “don’t be a loser, be a winner! Be a champion!”

You are the next champion, sahabatku. Saya tunggu kisah sukses anda.

Salam hebat luar biasa !!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.