3 Kesalahan Utama saat Membeli Barang Mewah

3 Kesalahan Utama saat Membeli Barang Mewah

Klik disini untuk melihat di YouTube

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas satu topik yang sangat menarik, yaitu “3 kesalahan utama saat membeli barang mewah”.

Saya seringkali banyak ditanya oleh follower, banyak subscriber, baik itu melalui e-mail, melalui social media, “pak boleh tidak memberikan tips kapan saatnya membeli barang mewah?” Seperti kita ketahui, bahwa sebetulnya membeli barang mewah itu adalah sesuatu yang bergengsi. Sesuatu yang sangat menarik, sesuatu yang sangat diidam-idamkan oleh setiap orang.

Tidak salah dengan anda bercita-cita ingin membeli barang mewah. Tetapi sebelum anda membeli barang mewah, saya mau tanya. Ada satu pertanyaan yang sangat-sangat penting, dan itu harus anda jawab. Yaitu, apa tujuan anda membeli barang mewah?

Kalau anda membeli barang mewah itu tujuannya untuk pamer, sekedar diakui, sekedar diberikan tepuk tangan, kemudian show di Instagram supaya terlihat kaya, itu adalah sesuatu yang konyol menurut saya. Karena anda cuma ingin mendapatkan pengakuan supaya terlihat kaya, terlihat sukses, terlihat makmur, menurut saya itu sesuatu yang sangat tidak positif. Bahkan kecenderungannya anda terpaksa harus membeli barang mewah itu dengan cara berhutang sana berhutang sini supaya anda terlihat kaya.

Saya punya sebuah pepatah bijak berkata bahwa menjadi kaya itu sangat penting, tapi terlihat kaya tidak terlalu penting.

Sahabat entrepreneur, kalau tujuan anda membeli barang mewah adalah untuk membesarkan bisnis, untuk usaha,sah-sah saja karena memang kita harus akui, banyak pengusaha-pengusaha sukses memang atribut barang mewah itu simbol kesuksesan mereka.

Itu bagi saya adalah sesuatu yang sah-sah saja. tetapi yang paling masalah adalah  ada 3 kesalahan utama di saat anda membeli barang mewah. Kesalahan yang pertama itu adalah anda membeli karena emosi.

Jadi ditawarkan promo, ditawarkan cicilan, kemudian ditawarkan hal-hal yang menarik, dan celakanya setelah anda membeli tidak terpakai. Bahkan mungkin menjadi barang yang tidak digunakan di rumah.

Saya melihat banyak sekali fenomena zaman sekarang, seorang pemula yang tidak punya penghasilan awalnya, tetapi ketika dia punya penghasilan, masuk gaji langsung habis. Jadi kalau tanggal 30 masuk gaji, tanggal 31 masuk gaji, 1-2 sudah habis. Ini adalah masalah mindset. Berarti anda itu belum terbiasa mengelola kondisi keuangan.

Celakanya, anda perhatikan fenomena kenapa tanggal 1, tanggal 2 mall itu selalu ramai?

Tempat-tempat shopping itu ramai karena habis gajian. Dan ini merupakan fenomena yang sudah menjadi kebiasaan, semua orang seperti itu.

Akhirnya karena terlalu senang terima uang, dibelanjakan yang tidak perlu. Jadi kesalahan nomor satu itu adalah anda membeli karena emosi. Sebelum anda membeli karena emosi sebaiknya anda pertimbangkan, yaitu apakah anda membeli itu karena anda terpakai atau tidak barang tersebut? Atau anda mebeli itu karena anda benar-benar membutuhkannya atau tidak?

Jadi kalau dalam hal ini kondisinya adalah barang mewah, apakah benar-benar anda membutuhkannya? Kalau memang belum saatnya membutuhkannya, lebih baik jangan membeli karena emosi. Itu sangat tidak bijak.

Yang kedua, kesalahan fatal yang kedua adalah membeli karena gengsi, bukan karena fungsi. Banyak para pemula, mereka membeli karena gengsi. Contoh yang paling gampang adalah gadget. Membeli gadget. Mereka membeli merk yang sangat mahal. Contohnya mereka mungkin membeli i phone 6, Note 5. Cicilan 36 kali. Cicilannya tidak selesai-selesai, dan akhirnya stress mencicil. Cicilan belum habis, barangnya sudah rusak.

Bagi saya, membeli yang bijak itu adalah bukan membeli karena gengsi, tapi membeli karena fungsi. Itu prinsip milik saya. Saya pernah bahas ini di Twitter, “Belilah barang itu karena fungsi, bukan karena gengsi”.

Saya ambil satu contoh yaitu handphone saya. Saya memakai handphone biasa sampai hari ini, dan HP ini saya gunakan sampai detik ini. Handphone tersebut bukan saya yang membeli, tapi handphone ini merupakan hadiah. Saya punya satu android juga untuk aktivitas saya yang lainnya. Sebelum saya memakai Handphone Android, saya gunakan handphone biasa. Tetapi saya tetap menggunakan handphone lama saya untuk telepon.

Anda mungkin merasa aneh, Pak Chandra sudah sukses tetapi kenapa HP’nya biasa-biasa saja? Lalu saya katakan, saya membeli fungsi. Fungsi HP adalah untuk telepon. Cukup. Saya membeli bukan karena gengsi. Sebelum saya punya HP ini, saya punya HP Nokia yang sudah saya pakai 8 tahun, tidak pernah saya ganti. Saya terpaksa ganti HP tersebut karena HP saya rusak.

Saya juga sangat heran melihat anak-anak muda zaman sekarang ini, mereka setiap bulan ganti HP. Setiap 2 bulan ganti merk baru. Bagi saya ini adalah pemborosan yang tidak perlu. Itu kesalahan fatal yang kedua yaitu membeli karena gengsi. Kesalahan yang ketiga adalah, membeli belum pada waktunya.

Jadi saya beri analogi seperti ini, kenapa orang kaya semakin kaya, orang sukses semakin sukses ?

Saya selalu memberikan contoh itu tentang analogi telur dengan ayam. Ayam itu harus dipelihara supaya bertelur. Kalau orang yang sukses, dia cuma makan telurnya. Dia tidak potong ayamnya. Ayam ini ibaratkan penghasilan anda, telur itu adalah ibaratkan bagaimna penghasilan anda menghasilkan telur lagi.

Ini yang kita namakan aset. Pada artikel-artikel sebelumnya saya juga sudah pernah bahas, yaitu “Mindset dan Mental Orang Sukses”.

Disitu juga saya sudah pernah membahas bagaimana 4 jenis kuadran, bagaimana orang sukses di kuadran kanan itu membangun aset, dan asetnya itulah yang menghasilkan lagi. Ayam ini adalah aset. Telur itu adalah hasil dari aset.

Sahabat entrepreneur, orang yang sukses, mereka itu membeli dari telur, bukan membeli dari ayam. Mungkin kalau hari ini anda harus sekali membeli barang tersebut, okelah, sesekali potong ayam tidak apa-apa. Tapi kalau orang yang sukses, telurnya dimakan, kemudian beberapa telur menjadi ayam lagi. Jadi ayamnya dari satu menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi sepuluh dan ayamnya bertambah banyak. Dan akhirnya untuk biaya hidupnya, dia cukup ambil dari telurnya.

Orang miskin atau orang gagal, ayamnya cuma satu dipotong pula. Akhirnya lapar, tidak punya apa-apa lalu berhutang kiri-kanan. Ini yang seringkali membuat hidup anda menjadi stress, dan hidup anda tidak menjadi lebih maju.

Jadi sahabat entrepreneur, semoga tips singkat ini bisa memberikan anda sedikit pencerahan tentang bagaimana mengelola keuangan anda. Dan yang terpenting adalah anda harus bisa belajar menunda membeli barang-barang mewah, dan jangan membeli karena 3 kesalahan tersebut.

Semoga bermanfaat, sukses untuk anda, salam hebat luar biasa !!


Posted

in

, , ,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.