3 KESALAHAN yang Harus Anda HINDARI Saat USIA 20 TAHUN!!!

<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/89zE5qFojp8″ frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>

Klik disini untuk melihat videonya

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Di edisi kali ini, saya akan membahas tentang generasi Z atau generasi di bawah millenial. Khususnya anda yang berada di bawah usia 20 tahun. Jadi, topik saya kali ini adalah : “3 KESALAHAN yang Harus Anda HINDARI Saat USIA 20 TAHUN!!!”.

Jadi begini.. Bicara tentang usia 20, saya juga pernah hidup di usia 20’an. Biasanya, orang usia 20’an itu ngapain aja sih? Kebanyakan bagi anda yang lulus SMA, mungkin bagi anda yang punya dana, orang tua anda pasti bisa memberikan sedikit dana untuk kuliah, bagi yang beruntung. Kalau bagi yang tidak beruntung, mungkin setelah lulus SMK anda langsung kerja. Atau setelah lulus SMA anda langsung kerja.

Tetapi singkat cerita, kesalahan-kesalahan ini seringkali dihadapi oleh anak-anak di usia 20. Biasanya setelah anda mengetahui ini semua, anda bisa menghindari kesalahan ini sewaktu anda berusia 20. Hal ini diangkat dari pengalaman saya pribadi. Semoga wejangan dan nasehat ini bisa memberikan anda semua atau adik-adik persiapan supaya di usia 20 anda mendapatkan banyak sekali pengalaman. Dan akhirnya ketika nanti anda berusia 30-40, hidup anda bisa lebih baik.

Yang pertama, anda  tidak bisa menyenangkan semua orang.

Ini kesalahan fatal. Karena anak-anak di usia 20 lebih memilih hidup bersama teman sebayanya daripada belajar. Pengertian ‘belajar’ itu begini.. Mereka lebih mendengarkan teman-teman seusianya. Teman kampus, teman-teman SMA, teman-teman SMK, atau teman sekampung. Akhirnya, mereka lebih mendengarkan kata-kata temannya.

Padahal sudah sering saya ulas bahwa nasib anda itu ditentukan oleh 5 teman terdekat anda. Celakanya, ketika anda ingin melakukan suatu terobosan, 5 teman anda akan menolak. Hal inilah yang terjadi di usia saya.

Ketika saya berusia 20, untungnya saya tidak mengalami hal ini. Karena ketika saya berusia 18-19, saya memulai bisnis saya yang pertama. Dan saya ditolak oleh semua teman saya. Saya dikata-katai oleh teman saya. Dan teman-teman saya lebih sibuk sekolah, mereka lebih sibuk kuliah, dan mereka lebih sibuk dengan kehidupan dunia kampus daripada saya.

Sedangkan saya sambil sekolah, sambil membangun bisnis. Untungnya, saya tidak melakukan kesalahan. Yaitu ‘mendengarkan kata-kata teman’. Tetapi saya lebih memutuskan untuk memiliki prinsip ketika saya membangun bisnis. Karena apa? Sekali lagi, 5 teman saya ini tidak menemani saya ketika saya dalam kesulitan. Tidak menemani saya ketika saya sedang bokek, alias gak punya duit. Tetapi saya harus punya prinsip. Dan akhirnya, waktu saya bermain dengan teman berkurang.

Kebanyakan anak-anak di usia 20, mereka tidak memiliki suatu pengalaman hidup yang kuat seperti ayahnya, seperti ibunya, seperti orang tuanya. Tetapi, mereka lebih senang menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Entah itu teman sebaya, entah itu pacar, mungkin juga masih gonta ganti pacar.

Tetapi pada prinsipnya, anda tidak bisa menyenangkan semua orang.

Jadi seandainya anda hari ini membangun bisnis, atau sedang membangun karir, ketika teman-teman kamu menolakmu dan akhirnya teman-teman kamu tidak setuju dengan kamu, maka itulah yang akan terjadi. Karena itulah anda harus mempunyai prinsip. Jangan melakukan kesalahan, yaitu terlalu mendengarkan kata-kata orang lain.

Sekali lagi, mungkin kata-kata saya ini dibenci. Ketika anda share ke teman kamu, mungkin anda dibenci. Tetapi, itulah yang saya lakukan. Jika anda ingin success before 30, maka anda harus melakukan sesuatu yang berbeda dari teman-teman anda. Barulah anda bisa lebih sukses daripada teman-teman anda.

Itulah kesalahan yang pertama. Terlalu mendengarkan apa kata orang lain dan terlalu menyenangkan orang lain.

Yang kedua, sukses itu tidak terjadi dalam semalam.

Saya tidak memungkiri. Sekarang sejak adanya YouTube, banyak anak-anak muda yang suka membahas kemewahan. Membahas review jam tangan, membahas mobil mewah, membahas tentang hidup yang hedon, mewah-mewah, dan usia mereka masih muda-muda sekali.

Sekali lagi, sukses itu tidak terjadi dalam semalam. Celakanya, belakangan ini media-media juga mem’blow up miliarder-miliarder yang masih berusia 20. Miliarder-miliarder yang masih berusia 21. Miliarder-miliarder yang masih berusia 17. Keren banget.. Seolah-olah banyak anak-anak muda zaman sekarang yang tidak perlu kerja keras, tetapi dalam sekejap bisa kaya raya.

Sekali lagi, itu adalah ulah media. Bisnis media itu adalah bisnis yang kejam, menurut saya. Mengapa? Karena bisnis media itu harus menampilkan media yang heboh, berita kontroversial, atau berita dramatis, sehingga menarik untuk ditonton. Kalau tidak menarik, ya jelas saja berita itu tidak akan dibaca. Karena persaingan bisnis media itu juga sangat keras.

Padahal, ada jutaan anak muda pengangguran. Mengapa tidak dibahas?

Ada jutaan anak muda yang penghasilannya belum mencapai UMR. Mengapa tidak dibahas? Kalau yang dibahas itu hanya di’blow up dari satu sisi. Tetapi, anda tidak melihat bahwa banyak orang yang bekerja keras, tetapi tidak pernah dibahas. Mengapa?

Hal ini memang lucu. Media Indonesia itu lebih suka membahas tentang drama atau kehidupan para artis daripada membahas tentang proses perjuangan seseorang di usia 21 tahun sampai bagaimana dia bisa berhasil. Hal itu tidak pernah dibahas.

Oleh karena itu, di buku saya ‘Badai Pasti Berlalu’ meskipun buku ini sudah terjual puluhan ribu copy, tetapi pasti tetap kalah dengan novel percintaan. Ya jelas.. Pasti kalah dengan kisah horor. Ya pasti kalah.. Mengapa? Karena orang Indonesia lebih suka drama daripada cerita membangun, bahwa sukses itu bisa terjadi bukan dalam semalam.

Oleh sebab itu, kesalahan fatal yang kedua adalah karena anda mengira sukses itu terjadi dalam semalam. Dan ketika hari ini anda tidak bisa seperti idola anda, akhirnya anda merasa harus cari rezeki dengan jalan pintas. Anda ingin cari jalan yang cepat. Menurut saya, kesalahan ini yang sangat fatal.

Jadi, sukses itu tidak terjadi dalam semalam.

Banyak orang di usia 20 tahun, karena darah mudanya masih kuat, anda berpikir hal itu terjadi hanya dalam seminggu, 2 minggu, 3 bulan atau setahun langsung kaya raya. NO..!! Mereka membangun kesuksesan itu dalam waktu yang lama. Nanti akan saya bahas di video selanjutnya. Yaitu mengapa mereka sudah punya aset. Aset itu yang paling penting.  

Asetnya tidak akan saya bahas disini. Nanti akan saya bahas di video selanjutnya. Jadi tonton ya.. Anda tunggu video berikutnya. Aset itu yang paling penting, yang akhirnya membuat dia menjadi sukses di usia 20. Itu yang paling penting. 

Yang ketiga. Yang terakhir adalah anda harus mencari pembimbing atau mentor.

Hal ini sering saya ulang. Kesalahan yang ketiga adalah sungkan, malu dan akhirnya stress karena tidak mau mencari pembimbing. Memang di Indonesia ini tidak mudah untuk menemukan pembimbing. Tidak mudah untuk menemukan mentor.

Oleh sebab itu, saya membuat Komunitas YES. Yaitu untuk membimbing anak muda, mengarahkan hidupnya baik dalam hal berbisnis maupun kehidupan. Silahkan anda klik link disini : www.chandraputranegara.co.id

Disitu ada slide mentor. Saya memberikan anda mentor. Dan apabila anda tidak mau masuk Komunitas YES juga tidak masalah. Sekali lagi, saya hanya menawarkan solusi. Jika anda hanya ingin enjoy video saya, mau mengambil ilmu dari video saya, it’s OK. Anda tidak harus bergabung ke Komunitas YES. Saya tidak memaksa anda untuk bergabung ke Komunitas YES. Dan juga tidak ada paksaan untuk membeli buku saya. Sekali lagi, tidak ada paksaan. Ini semua atas kesadaran saja.

Tetapi kalau memang anda mau maju, anda mau berhasil, maka saya siapkan alatnya. Jika alatnya sudah saya siapkan tetapi anda tidak mau, itu masalah anda, bukan masalah saya. Jadi sekali lagi, saya tegaskan kesalahan-kesalahan ini. Dimana anak-anak muda itu ketika melihat pemain bola idolanya, Cristiano Ronaldo, contohnya. Anda melihat dia dan merasa dia keren banget. Tetapi anda tidak melihat dalam waktu 7 tahun itu dia ngapain aja. Selama 8 tahun itu dia ngapain aja.

“Masa kecil saya dan Ronaldo ‘kan sama saja. Tinggal di kampung, gak punya uang. Tetapi kok nasib saya gak seberuntung Ronaldo?”. Ini dia.. Kesalahan anak muda adalah selalu berpikir bahwa ‘ini adalah nasib saya tidak beruntung’. Saya setuju. Namun, problem’nya itu satu. Jika anda menjadikan nasib sebagai dalih atau alasan anda untuk tidak sukses, maka ini adalah kesalahan fatal. Akhirnya anda menghakimi diri sendiri, anda menghukum diri sendiri, dan anda mengatakan bahwa ‘di usia 20 saya belum berhasil’.

Disini saya mengatakan success before 30. Banyak juga yang usia 40 tahun dan sampai hari ini masih belum berhasil. Di usia 50 tahun masih belum menjadi miliarder. Di Indonesia ada banyak banget.. Tetapi kesalahan fatal ini jika di usia 20 tahun sudah bisa anda hindari, maka anda bisa lebih cepat sukses daripada orang lain. Anda bisa lebih cepat berhasil daripada orang lain.

Jadi pesan saya sahabat entrepreneur, sahabat SB30, adik-adik yang saya cintai. Jika 3 kesalahan ini bisa anda hindari di usia 20 tahun, niscaya anda akan sukses lebih cepat. Minimal jauh lebih cepat daripada teman-teman seusia anda. Jika akhirnya anda bangkrut di usia 20, anda jatuh di usia 20, tidak masalah.

Anggap saja itu adalah uang sekolah. Karena masih banyak orang-orang di usia 40-50 tahun yang masih belum berhasil.

Jadi, itulah pesan saya di video kali ini. Semoga anda bisa bereksperimen terus, berani mencoba di usia 20, dan tolong hindari 3 kesalahan tadi. Demikian video kali ini. Ada 2 video disini silahkan ditonton.

Jangan lupa subscribe, loncengnya diaktifkan sekarang juga. Dan yang terpenting adalah jangan lupa share video ini kepada teman-teman anda. Dan jangan lupa berikan komentar di bawah jika anda punya pengalaman menarik di usia 20. Sukses untuk anda, salam hebat luar biasa..!!


Posted

in

, , , , , , , , ,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.