3 ketakutan manusia kenapa tidak action

Apa saja 3 Ketakutan Manusia Sehingga Tidak melakukan ACTION

Klik disini untuk melihat di YouTube

Sahabat entrepreneur, topik saya kali ini adalah : “3 ketakutan manusia kenapa tidak action”.

Baik, topik saya yaitu mengapa manusia itu punya ketakutan dalam mereka melakukan action atau tindakan?

Ketakutan yang pertama adalah : Mereka takut akan yang namanya kehilangan. TAKUT KEHILANGAN.

Jadi maksudnya takut kehilangan itu apa? Seperti saya waktu dulu. Mengapa saat saya merintis bisnis saya 20 tahun yang lalu, banyak teman-teman saya takut kehilangan temannya? Mereka takut kehilangan kesenangannya. Karena anak-anak muda pada umunya masih berpikir tentang sekolah, bermain, bersantai. Belum ada tanggung jawab dalam hidup mereka. Mereka merasa dalam hidupnya tidak perlu ada tanggung jawab yang lebih. Karena tanggung jawab saya sudah disediakan oleh orang tua.

Tapi beda dengan kondisi saya. Anda harus baca buku saya “Badai Pasti Berlalu”. Disitu anda sudah melihat dengan jelas bagaimana kisah hidup saya. Kenapa di usia muda saya justru melakukan bisnis? Itu sangat berbeda dengan anak-anak muda di perkotaan pada umumnya. Saya tidak mungkin takut kehilangan. Kenapa? Karena kalau saya tidak berbisnis, maka saya akan benar-benar hilang. Saya tidak punya apa-apa. Tapi kalau anda mau memulai bisnis sejak dini, mengapa anda harus takut kehilangan?

Takut kehilangan teman, takut kehilangan masa muda, takut kehilangan pasangan hidup, takut kehilangan support dari apapun, atau anda takut kehilangan kesenangan masa muda. Apapun kehilangan itu. Atau anda sebagai seorang karyawan dan ingin memulai bisnis, anda takut kehilangan gaji, anda takut kehilangan keamanan dan kepastian. Sehingga anda benar-benar merasa hidup anda takut kehilangan. Inilah yang membuat anda takut untuk melangkah. Jadi kalau anda mampu menghilangkan ketakutan ini, niscaya anda tidak akan takut melangkah. Itu yang pertama.

Yang kedua adalah : ANDA TAKUT AKAN HUKUM PROSES. 

Memang tidak ada perubahan kalau anda tidak membuat keputusan. Semua keputusan, pasti akan membuat perubahan. Tentu ini pasti berbeda kalau anda terbiasa menjadi karyawan, tiba-tiba anda menjadi pengusaha. Yang biasa punya gaji pasti, sekarang tidak lebih baik daripada punya gaji pasti. Itu yang membuat anda takut menghadapi prosesnya.

Anda yang sudah terbiasa berangkat pagi pulang petang, sekarang tiba-tiba blank. Pekerjaan anda mungkin menjadi reseller, menjadi distributor. Harus mencari prospek. Harus mencari pelanggan, harus mencari reseller, harus mencari distributor atau mungkin harus mencari agen. Itu yang membuat diri anda diartikan dalam tanda kutip “ketidakpastian”. Sehingga anda merasa anda takut menghadapi proses ini.

Kalau anda tidak takut dengan proses ini, anda sudah set dengan benar, anda tonton video-video saya yang lain, niscaya rasa takut menghadapi proses ini bisa anda atasi.

Yang ketiga adalah : TAKUT HASIL TIDAK SESUAI DENGAN HARAPAN.

Inilah ketakutan yang sering dihadapi oleh orang-orang yang belum terbiasa dalam dunia bisnis.

Biasanya, mereka harapannya adalah “saya kalau berbisnis hasilnya harus bisa mendapatkan 10x lipat dari gaji”. Anda bisa tonton video saya sebelumnya : “Kapan Waktu yang Tepat Untuk Resign”. Tetapi ternyata harapan dan kenyataan berbeda. Hasilnya lain. Dan hal itulah yang membuat anda tidak bisa terus melangkah maju. Akhirnya seumur hidup anda tidak pernah menjadi seorang pengusaha. Karena anda dikendalikan oleh rasa takut tersebut.

Nanti kalau begini bagaimana? Nanti kalau begitu bagaimana? Nanti kalau hasilnya tidak pasti bagaimana? Jadi sebelum melangkah, sudah ada ribuan halangan di depan anda. Sudah ada ribuan ketakutan di depan anda. Itu yang membuat anda takut melangkah. Anda bisa tonton video-video saya yang lain, putuskan kalau anda benar-benar ingin melangkah. Niscaya hidup anda akan ada perubahan.

Sukses untuk anda, salam hebat luar biasa !!


Posted

in

, , , , , , ,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.