4 Cara Pasti Bagaimana Orang Tergila gila Membeli Produk Anda

<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/FZATZgJX2RY” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>

Klik disini untuk melihat videonya

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Mengapa produk anda gak laku-laku? Mengapa produk anda tidak dibeli dalam jumlah besar? Itu pasti karena ada cara-cara yang keliru. Di video kali ini, saya akan membahas tentang : “4 Cara Pasti Bagaimana Orang Tergila-gila Membeli Produk Anda”.

Sebelum anda menonton video ini, jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Setelah anda subscribe, anda akan mendapatkan konten-konten yang luar biasa. tentunya saya membuat konten ini dengan tujuan memberikan anda edukasi dan wawasan karena di Indonesia ini channel YouTube yang mencerdaskan itu jarang sekali.

Yang pertama adalah orang membeli karena emosi.

Jadi, problem’nya adalah produk anda tidak memiliki unsur emosional. Anda harus menjual produk yang memiliki unsur emosional. Terkadang, saya tidak habis pikir mengapa orang menjual kopi di Starbucks dengan harga 50 ribu. Padahal itu cuma kopi. Terkadang, saya tidak habis pikir mengapa orang itu bisa menjual dengan harga lebih mahal. Itu karena orang membelinya dengan unsur emosional. Terkadang, saya tidak habis pikir mengapa brand bisa membuat harganya menjadi jauh lebih mahal. Itu karena orang membelinya dengan unsur emosional.

Produk anda itu memiliki emosi. Emosi itu contohnya : “Saya kalau pakai produk ini terlihat luxury!”. Kalau anak sekarang bilang ‘hypebeast’. ‘hypebeast’ itu barang-barang mewah. Barang-barang branded, karena mereka membelinya dengan emosi. Jadi, produk anda itu memiliki emosi atau tidak? Jika produk anda itu tidak memiliki emosi, orang-orang tidak akan tergila-gila dengan produk anda. Karena barangnya biasa saja.

Tetapi jika orang membeli produk anda karena emosi, itu artinya dia memakainya karena bangga. ‘Saya pakai ini karena i have a pride!”. Jika produk anda memiliki emosi, saya yakin orang akan tergila-gila. Dan dia memakai produk anda dengan happy. Jadi apabila anda tidak bisa menjual produk anda, itu artinya produk anda tidak memiliki nilai emosi. Sepertinya, anda butuh influencer untuk menjual produk anda dengan penuh emosi. Kalau tidak, orang-orang tidak akan tergila-gila dengan produk anda. ‘Boleh beli, gak beli juga gak apa’apa’. Itulah permasalahan anda yang pertama. Produk anda itu tidak ada nilai emosinya.

Orang itu membeli karena 90% memakai emosi, dan 10% karena logika. Lucu ya..? Orang lebih memilih beli kopi di Starbucks seharga 50 ribu daripada kopi di warung seharga 3 ribu. Dia rela membayar 20 kali lipat lebih mahal karena emosi. Karena ada brand ‘Starbucks’nya itu.

Misalkan anda memakai produk yang dipakai oleh bintang film terkenal atau aktor terkenal. Karena anda cinta aktor tersebut, akhirnya anda membeli produk itu. Karena emosi. Logika anda sudah tumpul. Mengapa? Anda membeli produk itu karena aktor tersebut. Karena anda merasa seolah-olah seperti aktor tersebut.

Lalu yang kedua, orang membeli karena solusi.

Anda menjual produk, tetapi tidak memberikan solusi. Itulah sebabnya orang tidak membelinya. Contohnya anda membeli obat pelangsing di Instagram. Anda setiap hari pasti di’DM orang. Para penjual obat pelangsing, pemutih dan pembesar itu ‘kan banyak di online shop yang setiap hari nge’DM atau minta followback dari anda. Tetapi tidak ada orang yang membelinya karena tidak memberikan solusi.

Pada prinsipnya, anda membeli barang itu karena memerlukan solusinya.

Jadi, anda itu bukan menjual merek. Misalkan mereka anda belum terkenal. Nama mereka anda ‘CBA’. Ana menjual CBA yang belum terkenal. Anda bercerita kalau produk CBA itu bagus, padahal adabanyak produk sejenis. Contohnya anda menjual air kurma, padahal yang jualan air kurma itu ada banyak. Tetapi, mengapa orang harus membeli merek CBA? Karena mereka mendengar cerita anda yang menjual solusinya. Manfaat kurma itu blablabla, solusinya itu bisa menguruskan badan blablabla..

Ketika anda menjual produk dengan solusi, maka orang akan lebih tertarik dengan solusinya. Orang tidak tertarik dengan mereknya. Terutama untuk produk yang tidak ada mereknya. Yang brand’nya belum terkenal.

Lalu yang ketiga adalah orang membeli karena value.

Saya selalu mengatakan hal ini. Contoh, ‘apa nilai tambahnya jika saya tinggal di rumah ini?’. Nilai tambahnya adalah lokasinya strategis. Misalkan anda menjual properti ini dengan visi seperti ini, maka ke depannya pasti akan laku. Anda menjualnya dengan berkata ‘Karena ada akses jalan kesini’, itu artinya anda menjual value. Jika anda menjual produk tetapi tidak ada value’nya, jelas saja produk anda tidak laku.

Produk itu bisa menjadi intangible atau tangible produk. Tangible itu apa? Produk yang ada fisiknya. Sedangkan intangible itu seperti anda menjual jasa. Seperti menjual jasa kursus, pelayanan dan lain-lain. Tetapi, produk anda tidak dibutuhkan. Apalagi jika produk anda belum terkenal. Ketika produk anda belum terkenal, maka anda harus membuat orang tergila-gila dengan anda memakai produk anda.

Dan yang keempat, orang membeli karena cerita.

Itulah sebabnya di zaman sekarang jika anda perhatikan iklan-iklan, terutama iklan rokok, karena sekarang tidak  boleh memperlihatkan iklan orang merokok. Tetapi, di iklan rokok pasti terdapat cerita. Ceritanya begini begitu, tetapi pada akhirnya muncul logo rokok. Itu namanya iklan dengan cerita.

Coba anda lihat di social media. ada banyak produk-produk Thailand menjual kisah yang membangkitkan emosi. Misalkan cerita seorang anak yang ibunya sakit keras. Namun pada ujung-ujungnya, iklan itu menjual produk asuransi dengan story telling. Jika anda tidak mampu bercerita, maka produk anda tidak ada unsur emosinya. Orang tidak akan tergila-gila dengan produk anda. Tetapi jika anda bisa menceritakan produk anda dengan bagus, produk anda pasti laku.

“Pak, saya pemilik produk, tetapi tidak bisa membuat cerita bagus.”

Ya bayar orang dong.. Bayar bintang iklan, YouTuber atau influencer yang bisa menceritakan, sehingga orang akan tergila-gila dengan produk anda. Jika anda tidak mau bayar tetapi ingin produk laku, anda itu pengusaha macam apa? Anda tidak punya uang untuk bayar bintang iklan? Ya jangan harap produk anda laku. Lebih baik anda jadi bintang iklan sendiri. Jika anda tidak bisa jadi bintang iklan sendiri, ya jangan harap produk anda laku.

Demikian tips saya kali ini, semoga bermanfaat. Dan anda pasti bisa menjadi pribadi yang bermanfaat.

Salam hebat luar biasa..!!


by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.