5 Hal yang Dihindari Orang Sukses Ketika Mereka Masih Berusia 20an

Klik disini untuk melihat videonya 

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Kali ini saya akan membongkar tentang 5 Hal yang Dihindari Orang Sukses Ketika Mereka Masih Berusia 20’an. Jadi, video ini saya buat untuk anda yang berusa 20’an atau baru saja lulus SMA. Apa sajakah 5 hal tersebut?

Ketika saya masih usia 19-20, saya ini sedang dalam masa sibuk kuliah dan sibuk berbisnis. Artinya, saya juga tidak sempat melakukan 5 hal ini. Tetapi saya percaya bahwa 5 hal ini dilakukan oleh orang-orang seusia kalian. Tentunya bagi mereka yang belum berbisnis dan memikirkan masa depan.

Jadi, yang pertama adalah dia tidak peduli dengan teman-teman sebayanya.

Ia tidak mau mendengarkan perkataan temannya. Misalkan saat ini anda berjualan, mungkin teman-teman anda akan membully anda. Jadi, anda tidak perlu mempedulikan cemoohan teman anda. Kebanyakan anak-anak muda itu gampang sekali terpengaruh kata-kata dari temannya. Mereka takut kehilangan teman, takut dicap sombong, dan takut dianggap tak acuh.

Getty Creative Stock image for Bullying Teens using wireless technology at school to bully classmate

Itulah sebabnya anak muda itu seringkali bingung menentukan mana teman yang bisa diajak maju untuk membangun masa depannya. Saya sendiri ketika berusia 20 tahun juga merasakan hal yang sama. Namun saya sadar jika saya tidak berjualan atau berbisnis, memangnya teman saya mau nanggung cicilan motor saya? Enggak kan?

Memangnya teman saya mau nanggung ketika ibu saya sakit? Enggak kan?

Memangnya teman saya mau nanggung biaya kuliah saya? Enggak kan?

Jika teman anda tidak mau bertanggung jawab, untuk apa anda mendengarkan kata-kata mereka? Mengapa kita harus mendengarkan bullyan mereka?

Jadi apabila anda sudah memiliki prinsip, maka anda tidak perlu mendengarkan kata-kata mereka.

Kemudian yang kedua adalah mereka tidak membiarkan orang lain menghambat masa depan mereka.

Mungkin anda masih sering bimbang karena tujuan hidup. aAda bingung dengan masa depan anda mau kemana. Apakah setelah lulus harus kerja dulu, membangun karir, membuka usaha, atau kuliah dulu?

Lalu setelah tamat sarjana, ada pertanyaan lagi seperti ini : “Setelah ini, saya langsung cari kerja atau ambil S2 ya? Apakah dana saya cukup? Apakah orang tua saya masih mampu membiayai saya?”

Namun rata-rata pertanyaan di benak para lulusan sarjana itu seperti ini :

“Apakah setelah lulus sarjana lebih baik saya menikah dulu ya?”

Inilah pertanyaan yang membuat anda bimbang. Kalau orang sukses, dia tidak terlalu peduli dengan masalah seperti ini. Jadi yang perlu anda lakukan adalah : Do what you believe. Lakukan apa yang anda percayai. That’s it. Intinya, anda harus memiliki prinsip. Anak muda itu paling berat dalam masalah mempertahankan prinsip.

Ketika anda sudah memiliki prinsip, maka berpeganglah teguh pada prinsip anda. Bangunlah prinsip anda.

Lalu yang ketiga adalah mereka tidak berteman dengan pecundang atau orang bermental miskin.

Apa maksud dari mental pecundang atau orang bermental miskin? Yaitu mereka yang suka meminta. Biasanya anak usia 20’an atau anak kuliahan itu ketika ada temannya yang ulang tahun, pasti mereka minta traktiran. Itu budaya Indonesia banget. Kalau saya sendiri, jika saya tidak punya penghasilan, maka saya tidak ikut kumpul-kumpul. Mau saya dicap sombong, dicap miskin, i don’t care. Yang penting saya tidak pernah meminta uang ke mereka. Itulah yang namanya prinsip.

“Berarti Pak Chandra tidak punya teman?”

Percayalah, dulu ketika saya SMA sampai kuliah, saya juga punya teman se’geng. Geng itu artinya kalau kamu punya duit, maka kamu bisa masuk geng itu. Kalau kamu gak punya duit, maka kamu gak bisa masuk. Jadi untuk diterima di kalangan pertemanan itu, saya harus punya uang.

Namun sekarang pertanyaannya adalah : Kalau saya tidak punya uang, lalu bagaimana? Iya kalau mereka mendapatkan uang dari orang tuanya yang kaya raya, kalau tidak?

Orang sukses tidak akan bimbang hanya karena masalah tersebut. Karena mereka itu hanya berteman dengan impian dan masa depannya.

“Kalau teman-teman kuliah saya meninggalkan saya, bagaimana pak?”

“Bagaimana kalau teman-teman saya mengecap saya ini sombong?”

Mereka tidak bertanggung jawab dengan ongkos makan anda.

Mereka tidak bertanggung jawab dengan biaya kos anda.

Mereka tidak bertanggung jawab dengan biaya rumah kontrakan anda, atau ketika usaha orang tua anda sedang bangkrut.

Jadi, jangan biarkan kebimbangan seperti ini membabi buta. Maka, seumur hidup anda tidak akan pernah memiliki prinsip untuk membangun kesuksesan. Mungkin anda tidak terima di kalangan sosial atau kalangan pertemanan tertentu, ya sudahlah. Walaupun anda diejek, “Wah, kumpulannya sama anak yang melarat semua tuh!”, biarkan saja. Toh anda juga tidak ada waktu untuk berteman dengan mereka.

Mungkin anda hanya memiliki teman kerja. Tidak masalah, yang penting anda memiliki prinsip. Seringkali anak muda itu bimbang, ingin diterima di kalangan pertemanan tertentu. Supaya diterima, anda perlu berpenampilan seperti teman segeng anda. Jadi, pertemanan di alam geng tersebut sebenarnya membutuhkan biaya besar. Lalu, biayanya darimana?

Supaya saya diterima di lingkungan sosial saya, maka saya harus punya motor.

Supaya saya diterima di lingkungan sosial saya, maka saya harus berpenampilan mewah.

Supaya saya diterima di lingkungan sosial saya, maka saya harus memakai handphone mahal. Iphone X contohnya. Kalau tidak, saya tidak akan diterima di kalangan mereka. Semua itu bullshit. Dan orang sukses tidak akan melakukannya.

“Pak, bukannya orang sukses itu harus networking dengan orang yang lebih di atasnya?”

Jika anda networking dengan cara berpikirnya, maka seharusnya anda networking bukan dengan teman-teman anda yang berusia 20’an. Anda harus networking dengan orang tuanya, itu baru benar. Anda harus cari tahu mengapa orang tuanya bisa kaya raya.

Jika anda berteman dengan anak-anak dari orang kaya raya, belum tentu mereka itu hebat. Namun orang tuanya itu sudah pasti hebat. Celakanya, anda justru berteman dengan anak orang kaya yang hanya bisa memenita uang pada orang tuanya saja. Jadi, jangan lakukan kebodohan tersebut di usia anda yang masih 20’an.

Lalu yang keempat adalah mereka tidak suka membuang-buang waktu.

Itu sudah pasti, karena mereka sadar bahwa mereka masih muda. Mereka bisa all out. jadi, mereka tidak akan membuang-buang waktu.

Lalu yang terakhir, yang kelima adalah mereka tidak pernah menyerah.

Jika kelima hal ini anda lakukan, niscaya anda akan mengalami kemajuan dan anda bisa sukses sebelum usia 30 tahun. Jadi, nasehat-nasehat ini murni dari pengalaman saya pribadi. Bagi teman-teman kuliah saya yang menonton channel ini, saya mohon maaf karena ketika kuliah dulu saya tidak punya banyak waktu untuk berkumpul dengan kalian. Itu karena saya saat itu sedang sibuk membangun karir saya di masa depan. I’m sorry about that, namun hasilnya bisa anda lihat 20 tahun kemudian.

Saya tidak pernah meminjam uang ke teman saya sepeserpun, karena saya tidak mau merepotkan mereka. Namun, banyak teman kuliah saya yang meminjam uang kepada saya. Dikembalikan atau tidak, saya juga sudah lupa. Tetapi intinya, saya tidak pernah meminjam uang. Karena saya memiliki prinsip, saya tidak mau merepotkan orang lain.

So if you have a principle like this, you will be success!

Sahabat entrepreneur, demikian video saya kali ini. Sukses selalu untuk anda semua para sahabat SB30. Dan semoga video kali ini dapat menjadi pembelajaran yang positif untuk anda dan dapat menginspirasi anda. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!


by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.