5 Kebiasaan Mengelola Uang yang Tanpa Kamu Sadari Membuatmu Tetap Miskin

 

SB30 – Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa! Pada topik kali ini, saya ingin membahas tentang pendidikan finansial. Saya ini sejak kecil tidak memiliki pendidikan finansial yang baik karena saya berasal dari keluarga yang tidak mampu. Orang tua saya bukanlah orang yang kaya raya, bahkan orang tua saya sendiri juga pengelolaan uangnya sangat amburadul.

“Saya mulai belajar pendidikan finansial dari YouTube. Tetapi kok saya tetap saja miskin pak?”

Tahukah anda apa permasalahannya? Jadi disini saya akan membahas tentang “5 Kebiasaan Mengelola Uang yang Tanpa Kamu Sadari Membuatmu Tetap Miskin”. Apa sajakah itu?

Sahabat SB30, jadi mengapa anda tetap miskin meski sudah menonton berbagai channel tentang pendidikan finansial?

Jadi alasan yang pertama adalah karena anda salah pilih guru.

Mungkin anda tidak mempelajari background alias latar belakang guru tersebut. Anda tidak mencari tahu siapa sebenarnya guru anda. Jika anda ‘googling’ nama saya, tentunya akan ketahuan mengapa saya suka memberi nasehat seperti ini. Itu karena murni dari pengalaman saya sendiri.

Silahkan anda cek, saya pernah diwawancarai oleh majalah SWA, Jawa Pos, Kumparan dan lain-lain. Silahkan anda lihat profil saya. Jadi, saya ini memang orang yang suka berbagi ilmu. Karena saya memiliki prinsip jika saya memberi seseorang ikan untuk dimakan, maka orang itu nantinya akan kelaparan lagi, sehingga esoknya ia akan meminta ikan lagi. Jadi, lebih baik saya memberi pancing dan kail serta mengajarinya memancing agar ia mampu berusaha sendiri. Itulah prinsip saya.

Akan tetapi, banyak yang mendadak menjadi ‘pengemis online’ dan mengirim DM di akun Instagram saya. Mereka bahkan suka meminta uang kepada saya. Apakah saya beri? Tidak.

Bukan karena saya pelit, namun percuma saja saya beri sesuai permintaannya jika uang tersebut nantinya akan habis lagi. Karena besoknya pasti ia akan meminta lagi, tanpa ada jaminan bahwa si ‘pengemis online’ di lain waktu tidak akan meminta lagi.

Banyak sekali ‘pengemis online’ yang berkedok seperti itu.

Entah dia beralasan sakit, mau mendirikan tempat ibadah ataupun untuk modal kerja. Jadi, mereka itu menganggap kita adalah bank.

Namun bagi saya pribadi, pengemis-pengemis online seperti itu lebih baik diabaikan. Jika ingin memberi, beri saja mereka ilmu. Saya dulu sempat posting di Instagram tentang dua orang menonton video yang sama, namun hasilnya berbeda. Yang satu bisa menerapkan ilmu tersebut dengan baik hingga berhasil mendapatkan modal, motor dan mampu menabung emas, sedangkan yang satu lagi justru berniat meminjam uang.

Padahal, keduanya menonton konten yang sama. Akan tetapi hasilnya berbeda. Jadi, nasehatnya yang keliru atau anda yang keliru menafsirkan nasehat tersebut karena kurangnya pengalaman? Jadi menurut saya, respon anda terhadap ilmu tersebut sangat penting.

Lalu, kebiasaan yang kedua adalah bermindset ingin cepat kaya dan berakhir dengan gambling.

Anda ikutan trading, namun dengan cara gambling. Crypto juga bisa dibuat gambling, Futures atau Forex juga bisa dibuat gambling. Singkat cerita, anda ingin cepat kaya raya karena anda tidak tahan melihat orang lain pamer kekayaan di YouTube. Akhirnya dengan mentality’nya yang tidak kuat itu tadi, ia mendapatkan nasehat dari orang-orang yang salah. Bukannya belajar, ia justru memilih berhenti dan tetap miskin.

Lalu, kebiasaan yang ketiga adalah tidak bisa mengatur cash flow.

Anda tidak bisa mengatur keuangan anda sendiri. Jadi, anda itu tidak bisa memisahkan mana uang yang harusnya dipakai untuk modal kerja, mana untuk angsuran, dan mana untuk keperluan sehari-hari. Keuangan anda tidak terpisah dengan jelas, campur aduk jadi satu.

Uang untuk modal kerja bercampur dengan uang untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan bercampur juga dengan angsuran. Ketika ada uang berapa, habisnya ya sesuai pemasukan anda juga. Sehingga berapapun uang yang anda hasilkan, pasti habis terus. Pasalnya, anda tidak memahami bagaimana cara mengelola cash flow dengan baik. dan tentunya, hal ini bisa menjadi masalah.

Lalu bagaimana caranya pak?

Tonton video saya yang lain. Saya sudah membuat ratusan video terkait hal ini. Jika anda malas mencari video tersebut, maka itu bukan kesalahan saya.

Lalu, kebiasaan yang keempat adalah hanya memiliki satu sumber pemasukan atau penghasilan.

Jadi apabila anda hanya memiliki satu sumber penghasilan untuk menopang seluruh pengeluaran anda, maka ketika anda sedikit salah melangkah seperti invest menggunakan ‘uang yang tidak dingin’, habislah satu sumber penghasilan anda.

Karena anda tidak memiliki multiple source income, yakni pemasukan dari berbagai sektor. Jadi, orang yang sukses itu income’nya bukan hanya dari gaji. Ada juga dari deviden, dari passive income yang lain maupun aset portofolio sehingga ia bisa menopang hidupnya.

Itulah sebabnya saya menyarankan apabila saat ini anda bekerja sebagai karyawan, ketika anda memiliki penghasilan tetap itu harus anda syukuri. Karena minimal hidupmu jauh lebih baik daripada orang yang tidak punya pekerjaan atau penghasilan tetap.

Akan tetapi meskipun anda memiliki satu sumber penghasilan, anda harus memahami bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik dan benar.

Kemudian yang kelima adalah sudahi membuang waktu dan uangmu untuk hiburan terus menerus.

Mungkin gaya hidup anda selama ini sukanya party terus, ngafe atau nongkrong sehingga anda tidak memiliki kesempatan untuk menabung.

‘Bagaimana caranya menabung, pak?’. Saya sudah banyak membahasnya di berbagai video saya sebelumnya.

Sahabat entrepreneur, demikian pembahasan topik saya kali ini. Jadi apabila anda merasa hingga kini anda masih saja miskin, maka kemungkinan adalah karena kelima faktor itu tadi.

Semoga video kali ini bisa menjadi inspirasi untuk anda. Silahkan anda share pada teman-teman anda. Mungkin mereka tidak mendapatkan pelajaran ini dari orang tuanya, namun mereka justru mendapatkannya dari channel ini. Untuk lebih lengkapnya, anda bisa baca di buku saya ‘Success Before 30’.

Semoga video kali bermanfaat. Sukses selalu, dan salam hebat luar biasa!!

 

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.