5 Kesalahan Tergesa Gesa Sebelum Usia 30 Tahun

 

SB30 – Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa! Selamat datang di channel Success Before 30. Pada topik kali ini, saya akan membahas tentang 5 Kesalahan Tergesa Gesa Sebelum Usia 30 Tahun. Disini saya ingin memberikan panduan terkait persiapan sebelum usia 30 tahun agar anda tidak salah melangkah.

Jadi, kesalahan yang pertama adalah jatuh cinta

Banyak anak muda yang ketika dihadapkan masalah asmara tentunya justru semakin membara. Jatuh cinta untuk pertama kalinya, hingga berpikir bahwa orang itu merupakan pasangan hidupnya, padahal belum tentu. Jadi, kita tidak boleh tergesa-gesa dalam hal ini.

Itulah sebabnya ada istilah pacaran. Pacaran itu kan tujuannya mengenal lebih dekat sifat dan karakter satu sama lain. Ternyata setelah kita menjalani kehidupan pranikah, mungkin baru kelihatan bahwa sifatnya tidak cocok dengan kita. Otomatis kita akan merasa bahwa kondisi tersebut kurang pas dan kita terpaksa mengakhiri hubungan tersebut.

Jadi, jangan memaksakan diri anda hanya demi status pasangan suami istri. Menurut saya, lebih baik menyesal sekarang daripada anda menyesal di kemudian hari. Ini adalah tips yang sangat penting, terutama untuk anak muda.

Untuk membangun hubungan asmara sampai menjadi pasutri itu tidak perlu tergesa-gesa. Jangan hanya karena status atau desakan, lantas anda buru-buru menikah.

Di Indonesia ini kebanyakan menikah karena desakan keluarga, desakan norma agama, dan sebagainya. menurut saya, semua itu sebenarnya tergantung yang menjalaninya, yaitu anda. Bukan orang tua anda. Yang menjalani hidup bersama pasangan itu anda, bukan keluarga anda. Jadi seharusnya, yang menjadi prioritas utama adalah kematangan sikap dari pihak pria maupun wanita. Tidak boleh ada desakan dari manapun. Jika memang tidak cocok, untuk apa dipaksakan?

Tidak ada juga ceritanya orang ketika menikah itu berharap bakal segera cerai. Semua juga pasti berharap yang baik-baik. itulah sebabnya saya katakan tidak perlu tergesa-gesa. Lebih baik putus daripada anda lanjutkan dengan orang yang salah.

Lalu, kesalahan yang kedua adalah mengambil keputusan besar.

Hal ini tidak boleh anda lakukan tergesa-gesa, harus dipikirkan dengan matang. Contohnya adalah pernikahan atau membeli rumah ataupun mobil baru. Konsultasikan dulu dengan mentor atau orang yang anda anggap berpengaruh. Berkonsultasi dulu dengan orang yang anda anggap paham dengan bidang tersebut. Dengan begitu, anda tidak akan salah dalam mengambil keputusan.

Anda jangan bertanya pada teman-teman seusia anda, karena jawabannya pasti keliru. Misalkan anda ingin membangun sebuah perusahaan yang lebih besar atau skill up dengan menggunakan anggaran perusahaan. Itu tidak boleh anda lakukan secara langsung, harus anda konsultasikan dulu dengan orang yang berpengalaman di bidangnya.

Kemudian, kesalahan yang ketiga adalah memberikan kepercayaan.

Delegasi itu tidak boleh terburu-buru. Contohnya anda saat ini CEO. Tiba-tiba saja anda mengangkat seseorang menjadi direktur. Padahal ia hanya orang biasa, namun mendadak anda angkat sebagai direktur.

Seseorang yang dipercayakan sebagai direktur itu tentunya harus memiliki pengalaman bertahun-tahun. Sedangkan anak muda itu maunya instan. Mana bisa begitu? Semua itu perlu progress dan perlu waktu hingga seseorang mencapai tahapan tersebut.

Memberikan kepercayaan atau jabatan kepada seseorang itu harus dipikirkan secara matang. Banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan. Dan tentunya hal itu harus dikonsultasikan dengan mentor atau pihak-pihak yang berpengalaman. Hal ini tidak boleh anda lakukan dengan tergesa-gesa, daripada anda menyesal nantinya di usia 30 ke atas.

Kemudian, kesalahan yang keempat adalah menilai karakter seseorang.

Saya selalu mengatakan bahwa cara melihat itu lebih penting daripada apa yang terlihat. Maksudnya apa? Kalau dalam bahasa orang muslim, hal ini disebut dengan suudzon. Jadi, kita tidak boleh terlalu cepat menilai orang.

Ketika kita menilai orang lain buruk, rupanya itu hanyalah penilaian kita saja. Namun faktanya, orang itu tidak seburuk yang kita kira. Mungkin saja ia berperilaku buruk karena ada faktor X di dalamnya. Itu artinya, kita sudah suudzon terhadap orang tersebut.

Jadi, cara kita melihat seseorang itu sebenarnya jauh lebih penting dari apa yang terlihat. Pasalnya, terkadang kita ini hanya menilai dari apa yang kita lihat. Jika kita menilai seseorang hanya dari apa yang kita lihat, maka itu artinya wawasan dan informasi kita terbatas karena kita langsung mengambil kesimpulan. Hal ini sangat tidak baik. Intinya, anda tidak boleh menilai seseorang dari luarnya saja.

Kemudian, kesalahan yang kelima adalah merasa mengenal seseorang sepenuhnya.

Meskipun kita sudah lama hidup atau bekerja bersama orang tersebut, belum tentu anda bisa menilai karakter orang tersebut sepenuhnya. Mereka yang sudah bekerja sama selama puluhan tahun saja bisa bubar hanya karena sebuah konflik. Apalagi anak-anak muda yang mudah tersulut emosi?

Namun sebenarnya, memang benar bahwa para anak muda seharusnya menghabiskan jatah gagalnya sebelum berusia 30 tahun. Tentunya agar anda memiliki pondasi atau fundamental yang kuat agar ke depannya anda tidak mudah dibohongi oleh orang lain. Anak muda itu memang mudah dibohongi, itulah sebabnya banyak anak muda yang memiliki pengalaman-pengalaman pahit.

Semoga dengan adanya persiapan ini, maka ketika anda mengenal seseorang dan ternyata orang tersebut tidak sebaik yang anda kira, maka minimal anda akan lebih berhati-hati serta waspada terhadap seseorang.

Bukannya kita berpikiran negatif, akan tetapi tidak ada salahnya kan sedia payung sebelum hujan?

Jadi sahabat entrepreneur, demikian pembahasan topik saya kali ini. Semoga pembahasan kali ini bisa menginspirasi anda dan bermanfaat untuk anda.

Silahkan anda share pada teman-teman anda. Mungkin mereka tidak mendapatkan pelajaran ini dari orang tuanya, namun mereka justru mendapatkannya dari channel ini. Untuk lebih lengkapnya, anda bisa baca di buku saya ‘Success Before 30’.

Semoga video kali bermanfaat. Sukses selalu, dan salam hebat luar biasa!!

 


by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.