5 Sikap yang Dapat Mengalahkan Orang Berbakat

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Di edisi kali ini, saya akan membahas tentang orang-orang yang merasa dirinya tidak berbakat. Dan akhirnya, seolah-olah bakat itu menentukan segalanya. Di video kali ini, saya akan membahas : “5 Sikap yang Dapat Mengalahkan Orang Paling Berbakat”.

Di buku ‘Badai Pasti Berlalu’ ini, saya mengulas kisah tokoh-tokoh orang yang sama sekali tidak berbakat. Mereka dari berbagai latar belakang. Ada seorang pelawak, ada seorang petinju, ada juga seorang pengusaha, dan ada juga seorang businessman.

Apapun background’nya. Saya bahas mereka yang memang latar belakangnya sama sekali tidak berbakat. Tidak sedikit di antara mereka adalah orang-orang yang mungkin masa kecilnya kelam. Tidak sedikit di antara mereka adalah orang-orang yang tersingkirkan. Dan tidak sedikit di antara mereka, mereka adalah orang yang sama sekali tidak terlihat bakatnya sewaktu mereka masih kecil.

Di video saya kali ini, saya akan membahas bahwa bakat itu bukanlah segalanya. Memang saya tahu, banyak orang yang berbakat. Pernah ingat gak, kisah tentang kelinci dan kura-kura? Semua anak kecil pasti tahu kisah ini. Bukankah di dalam lomba/tanding lari, secara logika, jelas kelinci itu menang. Iya ‘kan? Tetapi, kita juga tahu kisah akhirnya. Bahwa kelinci itu selalu dikalahkan oleh kura-kura. Kura-kura tidak berbakat, tetapi kelinci itulah yang berbakat.

Mengapa orang yang berbakat itu bisa dikalahkan oleh orang yang mempunyai sikap seperti ini? Ada 5 sikap disini.

1. Sikap yang positif

Yang pertama : Yaitu sikap yang positif. Orang-orang yang mempunyai sikap yang positif, mereka itu jauh lebih hebat daripada orang yang berbakat. Orang berbakat karena cenderung merasa lebih hebat, dia merasa lebih canggih, terkadang mereka meremehkan. Seperti kelinci itu tadi. Akhirnya dia lupa berlatih, dia lupa menyelesaikan garis finish, dan akhirnya, sikap positif inilah yang menyelamatkan kura-kura. Kura-kura itulah yang akhirnya bisa menyelesaikan pertandingan.

Kita lihat kisah Soichiro Honda yang sudah saya bahas juga di buku saya. Masa kecilnya hidup di masa Perang Dunia kedua. Dan dia selalu bilang, “Orang lain cuma melihat 1% kesuksesan saya. Dia tidak melihat 99% kegagalan saya”. Bisa anda bayangkan, sikap positif seorang Soichiro Honda? Kata-kata saya ini memang enak didengar. Tetapi ketika anda mengalami proses seperti Honda, itu tidak gampang. Dan akhirnya, Honda sekarang menjadi satu brand yang sangat luar biasa di seluruh dunia. Ya ‘kan? Mobil yang direkomendasikan.

Kalau kita melihat dulu tahun 60’an, Honda itu tidak bisa menaklukkan pangsa pasar Amerika. Dan orang Amerika bahkan mentertawakan mobil butut Honda. Tetapi karena keuletan, kegigihan dan sikap positif yang dimiliki oleh Honda, akhirnya sekarang Honda pun bahkan membuat pabrik di Amerika. Saya pernah ke pabrik Honda di Amerika. Besar sekali. Singkat cerita, saya hanya ingin memberikan satu kalimat. Bahwa sikap yang positif dapat mengalahkan bakat yang paling hebat sekalipun. Itu yang pertama.

2. Selalu bersemangat

Yang kedua, selalu bersemangat. Memang tidak mudah untuk selalu bersemangat. Bahkan anda sudah memutar channel Success Before 30 ini lebih dari 300 kali pun. ‘Pak, semangat saya tetap loyo’. Saya bilang, semangat Success Before 30 ini adalah faktor eksternal.

Anda memang butuh motivator untuk selalu menyemangati anda. Tetapi sebetulnya, semangat yang paling hebat itu harus dari dalam. Itulah mengapa saya selalu berbicara : “Saya cinta diri saya, saya sangat bahagia, saya pasti bisa!”. Itu slogan saya.

“Saya cinta diri saya, saya sangat bahagia, saya pasti bisa!”

Bagaimana anda mau semangat kalau anda belum apa-apa sudah membenci diri anda? Benci itu bisa seperti ‘saya minder’, ‘saya nggak berbakat’, ‘saya orang yang kurus’. ‘Saya orang yang gak punya uang’, ‘saya bukan dilahirkan dari keluarga kaya’, dan ribuan alasan yang membuat anda minder. Ribuan alasan yang akhirnya membuat anda membenci diri anda.

Syarat nomor satu jika anda ingin sukses, yaitu “saya harus mencintai diri saya”. Saya cinta diri saya. Selalu bersemangat. Ketika anda mencintai diri anda, Success Before 30 channel ini hanya mengingatkan anda saja. Tetapi semangat yang sesungguhnya, itu ada di dalam diri anda. Itu poin yang kedua.

3. Lakukan usaha lebih banyak daripada orang lain

Yang ketiga. Sikap yang ketiga adalah lakukan usaha lebih banyak daripada orang lain. Bangun lebih pagi, misalnya. Orang lain mungkin bangun jam 7. Namun, anda bisa bangun lebih awal. Tidur lebih larut, contohnya. Orang rata-rata mungkin sudah tidur pada jam 9-10. Namun, anda mungkin tidurnya lebih larut. Tetapi, saya mau tegaskan. Untuk anak-anak muda disini, anda jangan berpikir bahwa tidur larut itu adalah sebuah kebenaran. Tetapi jika anda tidur larut, dan paginya anda bangun lebih siang, itu sama saja.

Singkat cerita, anda tidur lebih sedikit daripada orang lain. Poin yang mau saya sampaikan disini adalah lakukan usaha lebih banyak. Kalau orang lain mungkin berlatih push up sehari 30 kali, anda mungkin bisa 32 kali. Lakukan lebih banyak sedikit. Tidak usah lebih banyak banget. Dan ketika anda bisa lakukan usaha lebih banyak, maka orang berbakat pun akan kalah. Orang berbakat pun mungkin latihan 3 kali seminggu. Anda mungkin perlu 6 kali seminggu.

Anda pasti ingat kisahnya Cristiano Ronaldo dengan Lionel Messi. Dua pemain legendaris bola saat ini yang sekarang sudah mulai memasuki penghujung karirnya. Ketika mereka berdua berkompetisi, banyak orang yang menyandingkan mereka berdua itu adalah rival abadi. Dan ternyata memang benar.

Tetapi sekali lagi, bakat itu dikalahkan oleh kerja keras.

Lionel Messi itu jika anda lihat badannya, Ronaldo itu badannya sixpack. Badannya full otot, full muscle. Lionel Messi juga sama. Tetapi kalau dibandingkan muscle’nya, jauh. Kalau berbicara bakat bola, Lionel Messi itu sebetulnya lebih hebat.

Tetapi, Ronaldo itu bekerja lebih keras. Dia melakukan usaha lebih banyak. Dia di gym lebih lama. Dan dia berlatih lebih lama. Dia sangat-sangat profesional. Anda hanya melihat “Enak banget, seorang Ronaldo gajinya 500 miliar per tahun”. Kemudian, gajinya 7 milliar per minggu kontraknya. Woow.. Anda jangan hanya melihat angka yang fantastis. Lihat yang dia lakukan setiap hari. Saya tahu apa bedanya orang rata-rata dengan orang profesional. Saya tahu persis bedanya. Orang profesional adalah orang-orang yang melakukan lebih banyak daripada orang lain.

4. Mempunyai persiapan

Yang keempat, yaitu mempunyai persiapan. Orang yang sukses adalah orang yang selalu mempunyai persiapan. Kita lihat, baru-baru ini Indonesia sukses merayakan Asian Games yang ke 18. Dan Indonesia baru saja mencapai target lebih. Yaitu mencapai peringkat 4 besar dan meraih peringkat di atas 10 besar. Di 10 besar Indonesia mencapai peringkat empat. Target 16 emas, dicapai 31 medali emas. Sebuah pencapaian yang fantastis.

Padahal Indonesia ini awalnya bukan tuan rumah Asian Games. Awalnya tuan rumah Asian Games adalah Vietnam yang mengundurkan diri. Saya amati, dua tahun belakangan pemerintah maupun INASGOC yang selalu mempersiapkan ini dengan baik. Dan akhirnya, Asian Games berlangsung dengan sukses, dari pembukaan, pelaksanaan, sampai penutupan. Memang tidak ada yang sempurna. Tetapi, mendapatkan pujian media asing yang luar biasa. Itu kuncinya apa? Persiapan. Bisa anda bayangkan, pasti orang yang berbakat bisa dikalahkan oleh orang yang mempunyai persiapan.

Meskipun anda pandai berbicara, tetapi anda akan dikalahkan oleh orang yang mempunyai persiapan. Anda harus paham itu.

5. Anda mau dibentuk

Yang kelima adalah anda mau dibentuk. Jangan mempunyai sikap ‘saya tahu segalanya’. Jangan mempunyai sikap ‘I know everything’. Tokoh-tokoh yang saya bahas di buku ini adalah tokoh-tokoh atau mereka yang sangat hebat, dan mereka itu mau dibentuk. Mereka adalah orang yang mau tunduk pada mentornya. Mereka adalah orang-orang yang tidak segan untuk belajar dari orang yang lebih sukses. Dan mereka selalu mengevaluasi setiap kesalahannya. Dan satu hal lagi, mereka tidak pernah menyerah. Orang-orang yang seperti itu.

Banyak orang yang tahu kisah seorang Thomas Alva Edison. Yaitu penemu lampu. Tetapi tahukah anda? Sebetulnya orang-orang hanya mencatat kisah Thomas Alva Edison. Tetapi sebetulnya yang menemukan lampu pertama kali itu bukanlah Thomas. Tetapi orang-orang mencatat dirinya. Ada orang yang berhenti. Saya pun sampai lupa namanya. Saya tidak mau menyebut namanya juga, karena tidak penting juga bagi saya. Tetapi saya hanya ingin mjenegaskan bahwa orang itu berhenti, dan orang hanya mengingat seorang legenda bernama Thomas Alva Edison. Jelas ya..

Dan kita juga melihat banyak kisah pelari dunia, perenang dunia, pebisnis besar dunia.

Mereka itu adalah orang-orang yang tidak pernah berhenti. Bahkan, saya juga pernah mendengar kisah Jack Ma, pengusaha besar dari China yang kekayaannya lebih dari 500 triliun. Beliau itu pernah mengundang 5 orang temannya untuk berbagi ide dan start up di China yang waktu itu 20 tahun yang lalu belum booming internet.

Tetapi anda tahu, 5 orang temannya itu satu per satu meninggalkan dia. Alhasil bagaimana? Alhasil, orang hanya kenal seorang Jack Ma. Orang tidak mengenal teman-temannya. Jadi sahabat entrepreneur, pesan saya adalah anda harus mau dibentuk. Jadi jangan mempunyai sifat atau sikap ‘anda tahu segalanya’.

Baik, sekian tips saya kali ini. Bila anda punya waktu, silahkan baca buku “Badai Pasti Berlalu”. Karena buku ini akan bermanfaat. Jika dibandingkan dengan harganya, tidak sebanding. Anda juga bisa menghubungi authorized reseller kami di :

www.chandraputranegara.co.id

Buku ini di’design dengan hard cover. Bagus sekali, sangat menginspirasi dan sudah mengalami cetak yang keempat kalinya. Mencapai best seller yang luar biasa sejak tahun 2011. Jadi umur buku ini sudah 7 tahun dan menginspirasi orang di seluruh Indonesia.

Oke sahabat entrepreneur, demikian dan jangan lupa klik like, silahkan komentar positif, dan jangan lupa subscribe. Ada 2 video disini silahkan ditonton, serta loncengnya diaktifkan. Dan senantiasa salam hebat luar biasa..!!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.