6 Ciri Money Game

SB30 – Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa! Selamat datang kembali di channel Success Before 30 yang membahas tentang pengembangan diri, motivasi, edukasi finansial, level up podcast, business inspiring, serta konten vlog balancing life.

Belakangan ini, di Indonesia sedang viral tentang affiliator, serta praktek perjudian terselubung berbalut trading dan investasi. Kali ini saya akan membuat sebuah konten yang akan berlaku sampai kapanpun.

Jadi apapun bentuk money game atau pozinya, ciri-cirinya tidak lepas dari 6 hal ini. Apa sajakah 6 ciri money game tersebut?

Channel Success before 30 sendiri concern terhadap mindset. Buku Success before 30 juga membahas tentang fundamental mindset yang harus kita kuasai.

Tentunya, orang yang suka money game itu seringkali mindsetnya bermasalah. Mindset serakah maupun mindset pengen cepat kaya dengan cara yang tidak benar. Mindset itulah yang harus kita tumpas.

Apabila kita memiliki edukasi mindset yang benar, maka anda tidak akan mudah tergiur money game. Jadi, apa sajakah 6 ciri money game tersebut?

1. Scam atau tidaknya suatu perusahaan hanya diketahui oleh pemilik perusahaan

Kita tidak bisa 100% menerka apakah mereka melakukan scam atau tidak. Akan tetapi, ada ciri-ciri dominannya.

Yang pertama, menjanjikan keuntungan yang tidak masuk akal dalam waktu singkat. Contoh, anda akan mendapatkan keuntungan 1% per hari, 20% per bulan.

Rumus skema pozi sendiri adalah semakin besar hasil, maka semakin pendek umur. Namun jika semakin besar bagi hasil, maka semakin panjang umur.

Contoh, saat ini bank memberikan hasil 4% per tahun alias tidak sampai setengah persen per bulan. Sementara reksadana atau obligasi retail masih bisa memberikan potensi 1% per bulan.

Namun, ada ciri-ciri ponzi yang bisa menjanjikan keuntungan 1% per hari. Itulah sebabnya anda harus berhati-hati.

Kebanyakan ponzi itu hanya bertahan 1-2 tahun, setelah itu menghilang.

 

2. Menjanjikan bonus dengan cara merekrut anggota baru

Di sinilah perbedaan the real business dengan bisnis abal-abal. Contohnya begini : Misalkan anda hanya menaruh uang deposito di bank, anda tidak perlu mencari orang baru karena bunga anda akan tetap dibayarkan.

Berbeda dengan ponzi, pasti ada iming-iming anda boleh setor uang, namun ada iming-iming bahwa apabila anda mengajak orang baru, anda akan mendapatkan komisi lebih.

Itulah sebabnya direct selling yang benar itu seperti KK Indonesia. Kami menjual produk kesehatan dan kecantikan. Dan komisi yang diberikan adalah hasil dari penjualan produk. Sedangkan ponzi itu harus merekrut orang baru.karena apa? Komisi yang dibayarkan untuk perekrut itu didapatkan dari korban baru.

Itulah sebabnya saya selalu katakan di balik 4 orang sukses, ada 40 ribu orang yang menderita.

Jadi, banyak money game yang menjelma menjadi MLM. Sedangkan MLM dan direct selling adalah dua hal yang berbeda. Direct selling itu penjualan secara langsung, ada produk yang dipasarkan/diperjualbelikan (tangible product) dan dilindungi oleh Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI).

Sedangkan MLM itu cenderung produknya tidak diutamakan, yang penting cari orang baru terus. Itulah sebabnya seringkali orang bingung dengan perbedaan MLM dan direct selling. Dan ponzi ini ujung-ujungnya seperti MLM.

Perbedaannya, MLM biasanya menjual produk meskipun itu abal-abal, sementara Ponzi menjual referral, affiliator, member baru atau uang.

Selama masih ada produk yang diperjualbelikan, itu masih termasuk direct selling. Namun MLM biasanya tidak mengutamakan penjualan produk. Perbedaan paling utama antara keduanya adalah MLM tidak berfokus pada produk, sementara direct selling selalu menceritkan manfaat produk.

 

3. Memanfaatkan tokoh masyarakat atau public figure

“Anda lihat, pejabat ini sudah ikutan! Tokoh ini sudah ikutan! Ustadz ini sudah ikutan”, dan lain sebagainya.

Figur saya sendiri sering dipakai untuk membohongi publik. Di grup Telegram dan Facebook ada nama saya. Bahkan, saya sampai sering memperkarakan hal ini ke polisi.

Padahal, saya selalu mengedukasi masyarakat agar tidak tertipu money game.

Apabila saya kurang mengerti topik yang akan saya bahas, saya pasti mengundang pakarnya. Contohnya di Level Up Podcast, saya mengundang pakar Ryan Filbert. Beliau merupakan penulis buku sekaligus orang yang kerap menjadi pembicara di OJK. Jika saya tidak paham, saya tidak akan berbicara sendiri di podcast. Apalagi menjadi affiliator yang mempromosikan suatu platform.

Jadi, saya sering menolah tawaran. Senelumnya pada tahun 2020 lalu, saya mau dijadikan Brand Ambassadornya Binomo. Akan tetapi, saya tidak bersedia.

 

4. Berani mengklaim tanpa resiko

Padahal, semua investasi itu mengandung resiko. Meskipun ada disclaimernya, namun orang Indonesia kebanyakan malas membacanya.

 

5. Legalitasnya tidak jelas

Tidak terdaftar di OJK. Tidak punya izin Bappebti, dan juga tidak memiliki izin usaha atau izin kelembagaan. Ia hanya memiliki izin SIUP, namun melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan izin. Itulah sebabnya regulasinya harus segera dibuat.

Ketika saya membuat konten ini, ada juga beberapa konten yang saya sendiri tidak bisa mengklaim bahwa itu ponzi atau money game karena mereka masih mengurus perizinan. Akan tetapi jika mereka melakukan regulasi baik secara bappebti, maka bisnis  mereka bisa dikatakan legal.

Contoh, saya bersama bapak Ryan Filbert itu selalu membahas edukasi tentang finansial, Forex, Crypto dan sebagainya. Dan itu memiliki izin dari Octa Investama Berjangka, izin bappebtinya sudah jelas.

Pak Ryan sebagai brand ambassadornya. Dan beliau adalah orang yang paham literasi keuangannya, kita undang sebagai narasumber untuk mencerdaskan anak bangsa, mana yang bodong dan mana yang tidak.

 

6. Biasanya melakukan kegiatan Ecuity Crowd Funding atau Security Crowd Funding tanpa izin

Yakni pengumpulan dana tanpa izin. Ini berpotensi scam. Contohnya penggalangan dana, namun dilakukan tanpa izin. Properti dijual sekian, lalu melakukan penggalangan dana. Atau jual tanah kavling tanpa izin dariOJK. Lalu menjual franchise. Semua potensi seperti itu ada. Selama belum ada izin dari OJK, jangan percaya.

Sahabat entrepreneur, demikian pembahasan saya kali ini tentang money game, dan nantikan konten saya berikutnya. Saya tadi sudah memberikan beberapa contoh yang relevan. Dan saya percaya bahwa jika 6 ciri tersebut tidak ada, maka bisa dipastikan itu bukan money game. Jika crowd funding berhubungan dengan OJK, dan perdagangan berjangka berhubungan dengan bappebti.

Semoga topik kali ini bisa menginspirasi anda dan bermanfaat untuk anda. Silahkan anda share pada teman-teman anda. Tentunya, ada banyak orang yang dapat terbantu melalui edukasi sedehana seperti ini. Mungkin mereka tidak mendapatkan pelajaran ini dari orang tuanya, namun mereka justru mendapatkannya dari channel ini. Untuk lebih lengkapnya, anda bisa baca di buku saya ‘Success Before 30’.

Semoga video kali bermanfaat. Sukses selalu, dan salam hebat luar biasa!!

 

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.