Aku Harap Aku Tau 3 Hal Ini Sejak Usia 20 Tahun

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Selamat datang di channel Success Before 30, channel yang konsisten memberikan edukasi serta motivasi untuk dunia bisnis dan kehidupan.   

Kali ini saya akan membuat konten video tentang para millenial yang masih berusia sekitar 20 tahunan. Konten ini saya buat agar anda memiliki sebuah pandangan tentang apa yang harus anda lakukan ketika anda masih berusia 20 tahunan.

Jadi, topik saya kali ini berjudul : “Aku Harap Aku Tau 3 Hal Ini Sejak Usia 20 Tahun”.

Teruntuk para calon entrepreneur muda yang saya cintai, kali ini saya ingin sharing tentang pengalaman saya ketika saya masih berusia 20an. Dan semuanya akan saya rangkum ke dalam 3 hal berikut ini.

Mengapa saya membuat channel Success Before 30 ini?

Sebenarnya channel ini bermula dari pengalaman hidup saya. Ketika saya berusia 12 tahun, saya sudah mulai bekerja. Dan di usia 17 tahun, saya sudah tidak lagi meminta uang pada orang tua saya.

Berangkat dari bekerja sebagai guru les privat sambil kuliah, saya memulai bisnis pertama saya. Karena tujuan saya bekerja sebagai guru les privat itu adalah untuk meringankan beban orang tua, agar orang tua tidak perlu menafkahi biaya kuliah saya.

Untuk mendapatkan uang jajan tambahan dan membiayai kuliah saya sendiri, itulah sebabnya saya bekerja sebagai guru les privat. Di tengah-tengah pekerjaan sampingan saya sebagai guru les privat, disitulah saya menemukan bisnis pertama saya.

Jadi yang saya maksud usia 20an disini bukan berarti harus berusia 20 tahun. Anda yang saat ini berusia 25,27 ataupun 29 tahun juga bisa menerapkan ketiga hal ini. Jadi sebelum menginjak usia 30 tahun, anda cukup melakukan beberapa kesalahan berikut ini agar nantinya di usia 30 tahun anda sudah tidak melakukan kesalahan lagi.

Jadi, kesalahan apa saja yang harus kita hindari?

Yang pertama adalah anda jangan menjadi orang yang sok tahu, dan anda harus belajar mendengarkan.

Kesalahan utama anak muda adalah ketika dia sok tahu, sok pintar, dan sok mengerti semuanya. Saya tahu memang orang seusia anda itu pasti sedikit-sedikit ‘Googling’. Itulah sebabnya anda tahu segala informasi dengan cepat, dan tentunya berbeda dengan di era saya.

Tapi ingat, Google memang membuat anda lebih cepat mengetahui informasi. Akan tetapi, tidak mempercepat proses kematangan hidup anda. Dengan anda Googling, anda memang lebih cepat tahu. Akan tetapi, tidak mempercepat proses kesuksesan anda.

Sama seperti ibu hamil. Ibu hamil perlu mengandung 9 bulan sampai anak tersebut lahir. Anda mungkin tahu dari Google bahwa ibu hamil perlu mengandung selama 9 bulan. Tapi bukan berarti proses kehamilan sampai kelahiran anak tersebut bisa dipercepat menjadi 5 bulan. Kalau dipercepat 5 bulan, maka akhirnya lahir menjadi bayi prematur.

Sukses juga seperti itu, ada waktunya. Sukses itu ada masanya. Dan sukses itu harus menunggu waktu yang paling tepat. Jika hari ini belum waktunya anda untuk sukses, maka meskipun anda memaksakan diri, waktunya tetap belum tiba. Akhirnya, anda justru mengalami kegagalan.

Sama seperti rumput. Karena anda ingin rumput tersebut tumbuh cepat, anda langsung mencabut rumput tersebut. Anda berpikir bahwa dengan mencabut rumput tersebut, maka rumput itu akan tumbuh lebih tinggi. Tidak bisa. Yang ada justru akarnya yang akan mati.

Jadi ketika akar itu belum kuat, ketika proses hidup anda belum cukup matang, ketika janin belum siap untuk dilahirkan karena belum berusia 9 bulan kandungan, sama. Itu artinya anda belum siap untuk sukses.

Di usia 20an, anda cukup melakukan beberapa kesalahan dan jangan mengulanginya lagi untuk ke depannya. Jadi, kesalahan yang pertama adalah sok tahu. Anda harus lebih banyak mendengarkan dan menjadi orang yang lebih bijaksana.

Lalu yang kedua adalah anda menjadi orang yang arogan di usia muda.

Saya tahu bahwa anak-anak muda zaman sekarang lebih cepat menghasilkan uang dengan cara berjualan di online shop. Terlebih lagi, anda juga sangat paham dunia digital.

Saya sebelumnya juga pernah membahas tentang para miliarder berusia 20an yang mendapatkan kesuksesan dengan cepat karena dunia digital. Akan tetapi, ada juga kisah jatuh bangun mereka di usia 30-40 tahun dalam membangun kesuksesannya. Anda tahu kenapa? Karena mereka memegang uang ‘panas’.

Anda punya banyak uang karena anda memiliki skill paham dunia digital dan online. Akan tetapi, mindset anda tidak dibekali dengan tingkat kematangan berpikir emotional quotient(EQ). Dan akhirnya, yang terjadi adalah anda mengalami kebangkrutan.

Dan ketika bangkrut, siapa yang mau disalahkan? Itu adalah kesalahan anda sendiri. Jadi di usia 20an, anda harus belajar tentang kecerdasan emosi, karena kecerdasan intelektual saja tidak cukup.

Kemudian yang ketiga adalah anda harus sangat berhati-hati dalam memilih partner.

Karena memilih partner kerja itu seperti memilih pasangan hidup. Sekali anda salah memilih partner, maka usaha anda akan berantakan. Ketika anda pacaran, mungkin semuanya bakal terlihat indah. Namun ketika anda menikah, ternyata dunia itu tidak seindah ketika anda masih pacaran.

Sama juga ketika anda memilih partner kerja. Ketika anda memilih partner, semuanya terlihat seksi dan keren. Namun ketika anda sudah berpartner dengannya, ternyata kinerjanya tidak sesuai dengan yang anda harapkan.

Kecerdasan emosi seperti ini yang merupakan masalah terparah para anak muda, khususnya usia 20an. Anda tidak cukup pengalaman di usia tersebut. Oleh sebab itu, saya harap anda mengetahui ketiga hal ini di usia 20an.

Demikian sahabat entrepreneur sharing saya kali ini. Semoga apa yang saya jelaskan kali ini dapat anda pahami untuk menambah kedewasaan cara berpikir anda ke depannya. Jika anda jatuh, jangan khawatir. Berusahalah untuk bangkit lagi. Kesalahan tersebut akan menjadi pelajaran  berharga agar ke depannya anda tidak lagi melakukan kesalahan. Sukses selalu untuk anda semua para sahabat SB30. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.