Cara DETOKS Keuangan 

SB30 – Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa! Jumpa lagi pada kesempatan kali ini, saya akan kembali membahas tentang masalah finansial. Apakah kondisi finansial anda saat ini sedang tidak sehat? Jika benar, maka anda harus ‘check up’ masalah finansial anda. Salah satu caranya adalah dengan detoks keuangan.

Jadi detoks itu bukan hanya untuk badan, namun juga berlaku untuk kondisi keuangan anda. Disini saya akan memberikan beberapa langkah bagaimana cara untuk ‘check up’ masalah finansial anda alias detoks keuangan.

Bicara tentang detoks keuangan, tujuannya adalah ‘bersih-bersih’ agar kita tahu pengeluaran mana saja yang tidak perlu. Kemudian, beban-beban keuangan mana yang bisa dikurangi.

Jadi apabila anda adalah orang yang bekerja di bidang accounting, anda pasti paham. Mungkin ada piutang yang tak terbayar, atau mungkin laba yang tertahan. Saya tidak ingin membahas hal ini terlalu dalam, karena nantinya anda mendengarkan saya justru kayak kuliah akutansi.

Disini saya hanya ingin mengajarkan yang simple-simple saja agar para sahabat SB30 paham. Saya menyadur topik kali ini dari buku saya Success Before 30. Cara-caranya sangat sederhana, karena ketika anda ingin membahas tentang keuangan yang sehat, tidak akan bisa jika anda belum memiliki mindset yang sehat.

Itulah sebabnya saya menyarankan anda membaca buku ini, terutama bab 1. Yakni masalah mindset yang dibahas mulai dari halaman 1 sampai dengan halaman 57.

Disitu saya mengatakan jangan membahas masalah keuangan dahulu jika anda belum memiliki mindset. Jadi, anda harus membangun mindset anda dulu dengan benar, barulah anda bisa mengelola keuangan dengan baik.

Percuma saja jika anda secara mindset hari ini ingin sukses, ingin berhasil, ingin punya laporan keuangan yang rapi, akan tetapi mindset anda sendiri belum dibenahi.

 

1. Anda harus membuat daftar rencana pengeluaran untuk 3 bulan ke depan

Jadi yang pertama adalah anda harus membuat daftar rencana pengeluaran untuk 3 bulan ke depan. Fungsinya adalah agar keuangan anda ‘ramping’.

Ibaratkan sama seperti mobil yang lama tidak di’tune up’, sehingga kondisi finansial anda selama 3 bulan ke depan itu tidak acak-acakan.

Jadi selama 3 bulan ke depan, anda sudah harus tahu pengeluaran pasti anda itu apa saja. Contoh : cicilan motor, cicilan HP, biaya listrik, uang sekolah anak, blablabla.

Intinya, anda harus tahu bahwa selama 3 bulan ke depan fix cost anda itu apa saja. Jadi, anda harus memahami poin ini.

 

2. Catat sumber penghasilan gaji anda

Lalu yang kedua adalah catat sumber penghasilan gaji anda. Jadi selain dari gaji, apakah anda memiliki pekerjaan sampingan? Adakah penghasilan dari investasi yang akan anda terima selama 3 bulan ke depan?

Jadi dengan anda melakukan check up selama 3 bulan ke depan, maka anda akan mengetahui pemasukan anda berapa, pengeluaran pokok anda berapa, dan pengeluaran pasif anda berapa. Maka dari situ anda bisa compare.

Jangan-jangan yang selama ini terjadi di masyarakat kita itu adalah biaya tidak tereduksi atau biaya ini justru menjadi beban. Contohnya pemasukan anda 4 juta. Namun setelah anda potong dengan berbagai biaya, ternyata tiap bulan pengeluaran anda adalah 5 juta sehingga anda masih minus 1 juta. Terkadang masyarakat kita akhirnya tergoda untuk melakukan pinjaman online. Akhirnya setelah kena pinjol dan kena bunga, biaya pengeluaran kita justru semakin membengkak. Itu karena anda tidak memiliki perencanaan keuangan selama 3 bulan ke depan.

 

3. Cek tagihan hutang yang kalian gunakan

Kemudian yang ketiga adalah cek tagihan hutang yang kalian gunakan. Tagihan anda setiap tanggal berapa?

 

4. Cek saldo tabungan dana darurat yang masih tersisa

Kemudian yang keempat adalah cek saldo tabungan dana darurat yang masih tersisa. Atau mungkin anda tidak punya dana darurat sama sekali? Karena orang Indonesia kalau bicara ten tang dana darurat itu hampir kebanyakan tidak punya.

Kalah dengan orang desa. Orang desa itu justru selalu punya dana darurat. Yakni sawah, atau sapi. Sedangkan orang kota justru tidak punya.

 

5. Lunasi hutang anda sampai selesai dengan dana darurat yang masih tersisa

Kemudian yang kelima adalah lunasi hutang anda sampai selesai dengan dana darurat yang masih tersisa.

“Loh pak, sayang sekali jika harus pakai dana darurat..”

Memang seharusnya anda selesaikan ‘hutang yang mengganggu’ dengan dana darurat. Dengan demikian, anda tidak lagi terjerat bunga cicilan. Jadi, harus di’cut loss.

Karena ibaratkan di dalam tubuh itu terjadi pendarahan. Maka, pendarahan itu harus segera ditutup. Jika tidak, maka tubuh anda akan kehilangan darah, dan itu sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh anda.

Begitu pula dengan kesehatan finansial kalian. Ingat, kalian mungkin punya orang tua yang masih harus anda rawat. Selain itu, kalian mungkin memiliki istri dan anak yang harus anda hidupi.

Jadi, hal ini harus segera anda evaluasi. Jika tidak, hal ini akan menjadi masalah. Jadi setelah anda merampingkan pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu dan check up kondisi finansial anda selama 3 bulan ke depan, kita fokus pada poin kelima.

Misalkan anda tidak memiliki tabungan yang tersisa, maka cobalah mengumpulkan barang-barang yang tidak terpakai seperti pakaian atau perhiasan yang tidak anda pakai lagi. Anda bisa menjualnya dahulu untuk melunasi hutang.

Terkadang, manusia itu memang suka memelihara gengsi. Sehingga terkadang mereka suka mengumpulkan barang-barang yang sebetulnya tidak pernah dipakai di rumahnya. Anda bisa jual dulu barang-barang tersebut meskipun mungkin harga jualnya rendah. Yang terpenting, bayar hutang dahulu.

 

6. Saat gajian atau penghasilan masuk, segera pisahkan untuk membayar tagihan

Kemudian yang keenam adalah saat gajian atau penghasilan masuk, segera pisahkan untuk membayar tagihan selama 3 bulan ke depan. Jadi, ini merupakan prioritas pertama. Jika tidak, maka pasti akan terpakai lagi untuk biaya yang lainnya.

Jika anda tidak melakukan hal ini dengan segera, maka pengeluaran anda pasti akan bermasalah.

 

7. Hilangkan niat untuk memutar sisa uang dengan investasi high risk demi kaya secara instan

Kemudian yang ketujuh adalah hilangkan niat untuk memutar sisa uang dengan investasi high risk demi kaya secara instan. Inilah yang paling banyak dilakukan oleh generasi millenial zaman sekarang.

Ketika uangnya tinggal sedikit, anda justru kebingungan. Uang ini mau diapakan? Akhirnya anda ikut-ikutan orang main krypto. Namun sayangnya, anda membeli waktu harganya sedang tinggi dan akhirnya hancur. Padahal, anda membelinya juga bukan menggunakan ‘uang dingin’. Padahal, jelas-jelas itu adalah uang yang harusnya digunakan untuk membayar hutang.

Akan tetapi, anda justru memutarnya untuk berinvestasi di investasi high risk. Dan saya sangat tidak merekomendasikan hal ini. Ketika nilainya drop, nyangkut, akhirnya hutangnya semakin membengkak hingga stress. Dan celakanya, anak-anak muda zaman sekarang main krypto pakai pinjol. Hal ini sudah saya tegaskan di buku saya Success Before 30.

Yakni ‘before u’re success, anda harus membenahi dulu mindset anda’. Mindset yang dimaksud disini berarti ada unsur gambling’nya. Ada unsur judinya. Yaitu sesuatu yang belum pasti, pinjam ke pinjol ketika harga krypto naik. Hal ini berbahaya. So, anda harus berhati-hati.

Pesan saya, jangan pernah sekalipun bermain dengan instrumen yang high risk tadi dengan uang yang tidak dingin.

Sahabat entrepreneur, demikian sharing saya kali ini. Saya rasa topik tentang detoks keuangan ini sudah cukup. Silahkan anda terapkan 7 poin ini tadi, saya yakin 3 bulan ke depan masalah keuangan anda akan jauh lebih baik sambil anda juga bisa pikirkan sumber pemasukan anda yang lainnya.

Dan ingat, jangan lupa bersedekah! Dengan banyak bersedekah dan menerapkan 5B, niscaya kesulitan keuangan anda pasti bisa teratasi.

Untuk lebih lengkapnya, anda bisa baca di buku saya ‘Success Before 30’. Semoga video kali bermanfaat. Sukses selalu, dan salam hebat luar biasa!!


Posted

in

, , , , , , , , , ,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.