Inilah 3 KENYATAAN Pahit Kenapa Anda Belum SUKSES !!!

<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/gkKFOdqSWp8″ frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>

Klik disini untuk melihat videonya

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Sebelum anda menikmati video berikut terlebih dahulu saya ingin memberikan anda sebuah informasi penting,  yaitu ada 2 hal. Yang pertama adalah digital asset. Yaitu aset masa depan yang sangat luar biasa.

Dan yang kedua adalah teknologi-teknologi 10-20 tahun ke depan yang akan mengguncang semua bisnis di seluruh dunia. Dan bagaimana caranya untuk anda mendapatkan kedua informasi tersebut? Silahkan anda tonton link di bawah ini. Yaitu saya memberikan web seminar online gratis selama 1 jam bersama 2 orang pakar yang sangat luar biasa. Untuk menikmatinya, silahkan klik link tersebut, dan selalu salam hebat luar biasa..!!

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Di edisi kali ini, saya akan bicara tentang kenyataan pahit. Aduh.., kasihan banget deh kalau bicara soal kenyataan pahit. Ini adalah kenyataan-kenyataan yang sebetulnya sulit saya bicarakan dan enggan saya bicarakan, tetapi harus saya bicarakan. Anda suka atau tidak suka, saya tetap harus bicara. Karena saya bicara dengan kejujuran saya. Jika saya  tidak menyampaikan, saya khawatir anda tidak ada perubahan di dalam hidup anda. Jadi, topik kali ini adalah : “Inilah 3 KENYATAAN Pahit Kenapa Anda Belum SUKSES !!!”.

Jadi sebetulnya sahabat entrepreneur, saya agak berat membuat video ini. Karena seolah-olah saya ini membicarakan sebuah cerita. Tetapi, ini benar-benar merupakan kenyataan. Saya harus jujur dan saya harus sampaikan. Memang berat, tetapi harus saya sampaikan. Karena saya juga tidak tega melihat saudara-saudara saya di seluruh tanah air, dari Sabang sampai Merauke banyak yang masih mengeluh :

‘Mengapa saya belum bisa maju?

Mengapa saya belum sukses?’.

Disini ada 3 kenyataan yang harus anda ketahui sebelum anda ‘paham’ alasan mengapa anda belum maju dan belum sukses. Kenyataan yang pertama adalah memang kenyataan pahit. Kenyataannya adalah anda tidak mempunyai teman sukses.

Begini, saya ini ‘kan baru saja pulang dari India. Di India itu jumlah penduduknya sekitar 1,1 miliar. Penduduk nomor dua terbesar di dunia setelah China. Dan saya shock banget ketika di India. Mengapa saya sampai shock? Karena kurang sosial antara orang kaya dengan orang miskin itu sangat tinggi dan sangat jauh sekali.

Mengapa ada orang kaya yang sangat kaya? Dan mengapa ada orang miskin yang sangat miskin? Ternyata, di India itu jauh lebih parah daripada negara kita tercinta, Indonesia. Kenyataannya itu satu. Ternyata mereka itu dibedakan oleh yang namanya “KASTA”. Sistem kasta itu masih sangat kuat di India saat ini.

Jadi, mereka itu terdiri dari empat kasta. Saya tidak hafal kastanya apa saja. Tetapi intinya, kasta paling bawah itu adalah kasta rakyat jelata. Mereka tidak boleh berkeluarga, berkomunikasi, atau bersosialisasi dengan kasta yang lebih tinggi. Karena anggapan mereka, itu tidak pantas. Jadi, orang miskin disana jangan harap bisa menikah dengan orang kaya. Sehingga mereka atau kasta yang paling bawah itu setiap hari berkutat dengan kasta sesamanya.

Jadi misalkan pengamen, ya bersama pengamen. Jangan harap ada pengamen yang bisa sukses atau maju menjadi penyanyi terkenal. Kalau di Indonesia ‘kan banyak yang seperti itu. Pengamen ikut kompetisi Idol atau apa, di Indosiar atau apa, tiba-tiba terkenal seantero negeri. Nasib anda bisa berubah. Tetapi kalau di India, jangan harap.

Jadi kasta paling bawah itu akhirnya setiap hari berkutat dengan kasta serupa. Jadi jika bertemu, mereka akan bertanya : “Kastamu apa?”. Dan akhirnya, mereka menikah dengan kasta yang sama. Jadi di Indonesia, meskipun secara tidak langsung ada status sosial demikian, tetapi tidak separah di India. Anda ini sebenarnya masih mempunyai kesempatan untuk sukses. Tetapi kenyataan pahit pertama, anda tidak punya teman sukses.

Jadi, coba anda lihat lingkungan sekitar anda. 10 orang-20 orang di sekeliling anda.

Jika di lingkungan anda hanya ada orang yang tidak punya pekerjaan, pengangguran, kemudian juga jobless, atau mungkin gaji mereka  tidak sampai UMR. Jika lingkungan anda seperti ini, maka ini adalah sebuah kenyataan, yang mana anda harus keluar atau jump out dari lingkungan itu. Jika tidak, anda tidak akan bisa mengubah nasib anda.

Bersyukurlah sekarang sudah ada YouTube. Dengan YouTube ini, anda bisa mendapatkan pendidikan-pendidikan finansial yang tidak pernah anda dapatkan di bangku sekolah maupun lingkungan anda. Jadi, tidak punya teman sukses ini adalah merupakan sebuah kenyataan pahit. Maka, anda harus mengubah nasib anda. Anda harus keluar dari lingkungan anda supaya anda bisa memastikan bahwa anda itu bisa keluar dari lingkungan atau circle, atau kasta yang tadi saya sampaikan di India itu.

Memang benar Indonesia tidak kenal dengan ekosistem kasta. Di Indonesia, sinetronnya aja tentang orang kere bisa married dengan orang kaya. Sinetron kayak gitu banyak banget. Jadinya dramatis banget. Hal itu menggambarkan seolah-olah itu adalah kehidupan di Indonesia. Indonesia masih jauh lebih baik.

Separah-parahnya pengemis di Indonesia, tidak separah pengemis di India. Trust me. Saya sudah melihat dengan mata kepala saya sendiri. Dan lagi, penduduk kita hanya seperempat dari penduduk India. Penduduk kita hanya 270 juta. Sedangkan disana hampir 1,1 miliar. Itu cuma seperempatnya, dan tidak separah di India. Itulah kenyataan pahit yang pertama.

Jadi apabila anda benar-benar ingin maju, keluarlah dari lingkungan anda!

Anda jangan bertanya kepada saya, “Pak, caranya keluar bagaimana?”. Anda harus pikirkan sendiri caranya. Entah anda itu harus melakukan personal branding, entah anda itu harus mengikuti kursus, entah anda itu harus belajar di YouTube ini. Saya sudah membahas tips cukup banyak. Dimana dulu saya pernah membahas orang Afrika. Ia adalah atlet lempar lembing, dan dia bisa sukses hanya dengan belajar dari YouTube. Jadi, di zaman sekarang ini sudah tidak ada alasan untuk malas.

Kenyataan pahit yang kedua, yaitu tidak punya mentor. Jadi begini.. Percaya pada saya, orang-orang sukses itu pasti punya mentor. Pasti. Untuk bisa menyetir mobil saja butuh mentor. Belajar matematika saja butuh mentor. Belajar masak saja butuh mentor. Termasuk belajar menjadi miliarder. Belajar masak saja butuh mentor. Minimal ada orang tua anda atau mertua anda, atau kakak sepupu atau siapapun yang mengajari cara memasak. Dan anda pasti punya mentor ‘kan? Sama.

Di lingkungan anda tidak ada mentor miliarder. Lalu, gimana anda bisa dapat mentor? Karena apa? Statement dan cara berpikir atau mindset para miliarder itu pasti berbeda dengan orang-orang di lingkungan anda. Jika orang-orang di lingkungan anda ingin berubah menjadi miliarder, tentu cara berbicaranya harus berbeda. Mindset mereka harus berbeda, cara berkomunikasi berbeda. Cara mereka mengambil keputusan berbeda. Cara mereka dalam menghadapi masalah juga berbeda. Cara mereka dalam menghadapi situasi juga berbeda. Cara mereka dalam merespon problem juga berbeda. Itu yang harus anda ketahui.

Jadi, mentor itu sangat penting.

Karena masalahnya, anda hidup hanya di 3 lingkungan ini. Yang pertama adalah orang tua, yang kedua guru di sekolah, misalkan guru SD atau guru agama. Dan yang ketiga adalah lingkungan. Jadi, lingkungan itu misalkan paman, bibi, atau siapapun di lingkungan anda. Sehingga anda mendefinisikan kehidupan itu berdasarkan apa yang anda lihat.

Jika anda melihat miliarder di kampung anda adalah orang yang paling terkenal dan punya mobil, maka anda sudah mengecap bahwa dia orang yang paling sukses dan paling maju. Itulah cara berpikir anda.

Sedangkan sekarang dengan adanya YouTube, anda bebas mengakses informasi dimanapun. Anda bisa melihat orang yang sukses sekali dan mengendarai mobil. Uangnya sampai puluhan miliar, harga rumahnya sampai ratusan miliar. Mungkin nalar anda tidak sampai, karena di zaman dulu hal seperti itu tidak ada.

Di masa kecil anda, mungkin anda cuma melihat orang tua, guru dan lingkungan. Tiga hal ini. Tetapi sekarang dengan adanya YouTube, anda bebas mengakses kehidupan pribadi para miliarder yang belum pernah anda tonton di lingkungan anda, maupun orang tua, ataupun guru anda.

Saya tidak bermaksud menghina guru anda. Saya tidak bermaksud menghina lingkungan anda. Dan saya juga tidak bermaksud menghina orang tua anda. Tetapi apabila hari ini anda mau jump out atau keluar dari level anda sampai puluhan atau ratusan kali lipat dari kondisi finansial anda sekarang, maka anda tidak bisa dengan hanya melihat dari lingkungan anda. Itulah kenyataan pahit yang kedua, yaitu tidak punya mentor.

Kenyataan pahit yang ketiga adalah ini. Saya sudah berbagi tips di channel Success Before 30 ini lebih dari 300 video. Sampai hari ini, sudah 350 video. Tetapi, anda itu hanya menjadi penikmat channel saya. Di kolom comment anda comment, “Keren pak..!”. Tetapi sekali lagi, anda hanya menikmati channel saya. Anda hanya menjadi penonton video saya. Sama seperti anda menonton sepak bola.

Ketika anda menonton sepak bola, nonton bintang pujaan anda lagi bermain sepak bola. Tetapi ketika bintang pujaan anda itu tidak bisa membuat goal, anda mungkin berkata, “Waduh.., sayang banget! Tadi harusnya dioper ke kiri, oper ke kanan, atau dicongkel sedikit, atau di detik seperti ini blablabla”. Anda menjadi penonton yang luar biasa, komentator yang hebat.

Tetapi sekarang dibalik. Jika anda yang menjadi bintang pujaan anda, ketika anda bermain bola, ceritanya bakal lain. Banyak orang yang seperti itu, termasuk di YouTube ini. Saya sudah berbagi tips-tips yang saya intisarikan selama lebih dari 40 tahun. Guru saya dulu itu ada yang dari Amerika, ada yang dari Taiwan, ada yang dari Australia, ada yang dari Singapore dan ada yang dari Malaysia. Saya mengejar seminar itu sampai di 5 negara tersebut. Bisa anda bayangkan.

Dan seminar itu harganya juga tidak murah. Kalau zaman sekarang, mungkin bisa sampai menjual rumah hanya untuk ikut seminar itu. Harga seminarnya mulai dari ratusan Dollar hingga ribuan Dollar. Dan itu sudah saya ikuti. Kalau bicara soal buku, anda tahu sendiri koleksi buku saya sudah ribuan. Bahkan sudah ada berapa buku yang saya intisarikan. Dan sekarang, enak banget. Di channel Success Before 30 sudah saya rangkum semuanya.

Tetapi sekali lagi, jika anda menonton channel ini dan anda hanya berkata, “Wah, keren ya pak! Channel Success Before 30 asik ya pak!” Terima kasih untuk dukungannya. Tetapi sekali lagi, masalahnya anda itu tidak melakukan. Anda tidak ada action. Anda hanya sebagai penikmat. Dan lucunya, ini yang bikin saya merasa geli banget. Dipikir saya ini hanya menjadi motivator di depan kamera seperti YouTube ini, tanpa saya memiliki reputasi dan background. Dan mereka bertanya-tanya, apakah materi yang saya ajarkan ini benar-benar qualified?

Hei, anda keliru! Nanti saya akan’BONGKAR’ di satu video, silahkan anda tonton vlog saya. Ini juga karena banyak permintaan dari subscriber, “Tolong dong Pak Chandra bikin vlog di kantor Pak Chandra pribadi!”. Baik, nanti silahkan anda tonton vlog saya pribadi di kantor pusat saya di Jakarta. Ada 2 cabang. Dan totalnya ada 55 kantor cabang saya di seluruh Indonesia, ada di 27 provinsi.

Ini adalah perusahaan saya yang pertama, yang sudah saya bangun selama 20 tahun.

Di video tersebut, silahkan anda tonton bahwa apa yang sudah saya lakukan selama 20 tahun ini sudah saya intisarikan dan saya bagikan di ratusan video Success Before 30. Anda tinggal menikmati. Sekali lagi, video itu tidak berguna jika anda tidak melakukannya. Jika anda tidak melakukannya, video itu tidak berguna. Anda hanya menonton dan menikmati. Karena golongan penikmat itu lebih banyak daripada yang action.

Baik, demikian pembahasan 3 kenyataan pahit ini. Jadi, jangan hanya menjadi penonton. Tetapi mulailah action. Itu yang bisa saya sampaikan. Semoga video yang saya sharing kali ini bisa memberikan anda sebuah gambaran tentang 3 kenyataan pahit yang harus anda ketahui. Namun jika anda bisa mengatasi 3 kenyataan pahit ini, besar kemungkinan hidup anda akan mengalami terobosan finansial.

Demikian video saya kali ini. Sukses untuk anda, dan selalu salam hebat luar biasa..!!


by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.