Jika Bertemu Teman Lama, 2 Hal Ini Pantang Untuk Ditanyakan

<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/JPGXsr9wkyA” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>

Klik disini untuk melihat videonya

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Ada sebuah pernyataan seperti ini : “Jika Bertemu Teman Lama, 2 Hal Ini Pantang Untuk Ditanyakan”. Jadi, apakah anda pernah bertemu dengan teman anda setelah sekian lama tidak bertemu? Contohnya, anda bertemu dengan teman anda semasa SD ketika anda sudah SMA. Sudah lama tidak bertemu, kemudian ketika SMA anda bertemu dia lagi. Atau mungkin bertemu lagi ketika anda sudah kuliah.

Jadi, ada beberapa etika yang harus anda lakukan ketika baru bertemu teman setelah sekian lama tidak bertemu.

Terutama ketika anda itu berteman di socmed. Apa sajakah itu? Anda sudah lama tidak contact dan bertemu. Dia juga sudah lama tidak update status atau posting. Kita mungkin sering bercanda dengan teman-teman lama, tetapi kita jgua harus paham bahwa teman-teman lama itu seringkali rindu dengan diri kita di masa lalu.

Jadi ketika kita SMP, yang paling mengenal kita adalah teman kita semasa SMP. Yang paling mengenal diri kita ketika SD ya teman-teman kita semasa SD. Tetapi jika sudah lama tidak bertemu, mungkin sekitar 5-10 tahun tidak bertemu, ada hal-hal yang pantang anda tanyakan ketika anda bertemu teman lama anda.

Yang pertama, anda boleh bertanya tentang masa lalu. Contoh, “masih ingat gak sama guru kita yang ini?”. Tidak masalah, namanya juga reunian. “Masih ingat gak, waktu kecil kamu suka pura-pura sakit perut? Waktu di WC, ternyata kamu malah main game!”. Tidak masalah. Tetapi, anda jangan pernah menanyakan kondisi dia sekarang. Boleh saja anda berkata, “Wah, sekarang kamu sudah sukses ya!”. Tetapi, jangan pernah bertanya : “Ngomong-ngomong, gaji kamu berapa?”.

Orang Indonesia terkadang tidak peka dengan masalah seperti ini.

Apalagi bertanya seperti itu di kolom komentar. Mungkin inbox/DM. Jadi, jangan menanyakan masalah privasi di ranah publik. Sangat tidak etis jika anda menanyakan masalah gaji. Itu artinya anda itu tidak peka dan tidak sensitif. Terlihat bahwa anda itu golongan kelas bawah. Anda bukan golongan orang yang berpendidikan. Jika anda adalah golongan orang yang berpendidikan, anda tidak mungkin berkata seperti itu meskipun kita akrab, kita mengenal dia di masa lalu, atau dia dulunya adalah teman SD kita.

Dulu saya juga punya teman, dan waktu itu saya reunian dengan teman-teman SD saya. Ternayta, banyak teman-teman saya yang sudah menjadi artis. Banyak juga yang sudah menjadi pengusaha sukses. Tetapi, ada juga teman-teman saya yang kurang beruntung. Ada yang baru saja dipecat untuk ke 17 kalinya. Kasihan sekali teman saya ini.

Jadi, kita jangan menanyakan kondisi teman kita yang kurang beruntung.

Sebagai teman, lebih baik kita ngobrol tentang masa lalu saja, jangan tentang masa sekarang. Ini adalah etika ketika kita sudah lama tidak bertemu dengan teman lama. Jadi mulai sekarang, jangan tanyakan berapa gaji teman anda. Terutama kepada mereka yang kondisinya kurang beruntung. Meskipun kondisinya jauh lebih baik, jangan pernah menanyakan gajinya. Itu sangat tidak etis. Ketika anda bertanya tentang gaji, itu sama saja dengan anda bertanya masalah pribadinya. Mana mungkin anda bertanya : “Eh, celana dalam kamu ukurannya berapa?”. Itu ‘kan tidak pantas.

Menurut saya, itu sangat tidak elok walaupun dulu kita akrab. Karena kondisi akrab itu ‘kan dulu, bukan sekarang. Anda jangan sok akrab begitu, kecuali dia yang mulai mengatakannya duluan. Terkadng, manusia itu setiap 5 tahun mengalami perubahan. Mungkin, dulu teman anda itu suka ngelawak. Orangnya easy going. Tetapi, bisa saja sekarang dia menjadi pendiam. Kita tidak bisa memukul rata kondisi teman kita yang sekarang dengan yang dulu.

Yang kedua, jangan sekali-kali menanyakan hal yang bersifat pribadi atau sensitif.

Terkadang, kita ini kurang peka apakah pertanyaan ini boleh ditanyakan atau tidak. Apakah hal ini benar atau tidak. Channel Success Before 30 ini mengajarkan kepekaan sosial, bagaimana cara berkomentar, dan bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik kepada anda semua. Itu adalah komitmen kami.

Sahabat entrepreneur, demikian video saya kali ini. Semoga video kali ini dapat bermanfaat. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!


by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.