Kebiasaan Orang Kaya yang Tidak Akan Dipahami Kaum Rata-Rata

 

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Di edisi kali ini saya akan membongkar sebuah rahasia, yaitu tentang “Kebiasaan Orang Kaya yang Tidak Akan Dipahami Kaum Rata-Rata”.

Sahabat entrepreneur, channel ini memang dibuat untuk menggedor mindset anda atau cara berpikir anda yang tidak dibahas di televisi, lingkungan pertemanan ataupun bangku sekolah. Namun dengan menonton channel ini, mungkin dapat membuat cara berpikir anda menjadi lebih ‘berbobot’. Jadi, channel ini akan mengajarkan apa yang tidak diajarkan di bangku sekolah. Dan saya akan membongkar fakta yang tidak berani dibongkar oleh channel manapun.

Jadi, kebiasaan orang rata-rata itu seperti apa sih? Tentunya sekolah agar menjadi pandai. Kemudian setiap orang tua pasti akan bertanya, “kalau sudah tamat sekolah nanti mau jadi apa?”

Biasanya jawabannya adalah “Lanjut kuliah lalu lulus sarjana agar mudah mencari pekerjaan”.

Ya, karena apabila anda hanya lulusan SD atau SMA, gajinya pasti kecil. Namun apabila anda adalah lulusan sarjana, pasti gajinya akan lebih besar.

Ya, seperti itulah nasehat orang tua anda. Namun hal itu hanya berlaku di zaman industri 3.0, alias sekitar 5-10 tahun yang lalu. Namun, tahukah anda? Saat ini faktanya ada banyak supir Go-Jek/Grab yang merupakan lulusan S2. Tahukah anda bahwa mereka yang membangun market place dan menjadi reseller itu adalah seorang doctor, atau bahkan seorang proffesor? Tahukah anda bahwa mereka yang IP’nya tinggi, yang sekolahnya sangat pandai dan sangat hebat itu sekarang justru menjadi makelar?

Ini adalah sebuah realita yang tanpa anda sadari sudah diterapkan di zaman industri 4.0.

Nasehat orang tua anda di zaman dulu itu tidak berlaku di zaman industri 4.0. karena hal tersebut dapat menjadi masalah ke depannya.

Sahabat entrepreneur, kali ini saya ingin membahas beberapa kebiasaan yang mungkin anda remehkan, tetapi sebenarnya keboasaan ini dilakukan oleh para orang kaya.

  Jadi, coba perhatikan orang-orang kaya di kota anda. Mereka yang tinggal di perumahan yang semuanya diisi oleh orang kaya. Apakah mereka memiliki cara berpikir atau mindset yang berbeda? Ya, itu benar. Itulah sebabnya mereka bisa sukses.

Sahabat entrepreneur, orang miskin itu ketika baru saja menerima gaji, maka saat itu juga langsung dia gunakan untuk membayar cicilan ini itu, dan akhirnya habis. Sehingga baru pertengahan bulan, kepalanya sudah pusing karena kehabisan uang. Sudah tidak bersisa. Jadi, uang gajian yang masuk ke ATM dia itu hanya transit. Ada gaji 3 juta, habis 3 juta. Ada gaji 4 juta, habis 4 juta. Ada gaji 5 juta, habis 5 juta.

Itulah sebabnya saya selalu mengajarkan kepada anda. Jika gaji anda adalah 3 juta, maka anggap saja gaji anda itu hanya 2 juta. Jadi, sisihkan uang yang kita anggap ‘hilang’ tersebut. Jika gaji anda adalah 10 juta, maka sisihkan uang anda 3 juta untuk ditabung. Anggap saja gaji anda hanya 7 juta. Inilah yang membedakan mindset antara orang kaya dengan orang miskin.

Setelah gajian, orang kaya itu langsung melakukan investasi, menabung, atau ‘saving’. Inilah yang tidak dilakukan oleh orang miskin. Karena orang miskin itu selalu menyisakan, bukan menyisihkan.

Jadi mulai sekarang, belajarlah berinvestasi. Belajarlah menabung.

“Pak, saya masih SMK. Bisakah saya berinvestasi?”

Bisa. Salah satunya adalah menabung emas dengan uang 10 ribu Rupiah di Tamasia. Anda bisa download aplikasi Tamasia di playstore. Niscaya berapapun penghasilan anda, tentunya akan sangat berguna untuk masa depan anda.

Demikian sahabat entrepreneur, selamat mencoba kebiasaan orang kaya. Saya doakan anda bisa menjadi miliarder berikutnya. Semoga tips yang saya berikan disini dapat anda terapkan dengan baik sehingga anda bisa sukses besar dan luar biasa.

Semoga topik kali ini bermanfaat, dan sukses selalu untuk anda semua para sahabat SB30. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!

 


by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.