Ketika Anda Kehilangan Harapan

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Selamat datang di channel Success Before 30, channel yang konsisten memberikan edukasi serta motivasi untuk dunia bisnis dan kehidupan. 

Dan topik yang akan saya bahas kali ini adalah : “Ketika Anda Kehilangan Harapan”. Saya tahu rasanya seorang anak muda yang berharap bahwa suatu hari dia bisa memiliki penghasilan yang baik. namun, kenyataan berbicara lain. Dia berharap suatu hari hutangnya bisa lunas, namun kenyataan berbicara lain. Dia berharap suatu hari orang tuanya bisa melihat dia wisuda, namun kenyataan berbicara lain.

Dia memiliki harapan suatu hari bisa diterima di perguruan tinggi negeri, ternyata kenyataan berbicara lain. Dia memiliki harapan suatu hari bisa memilki seorang anak, namun ternyata hasil pernikahannya belum membuahkan anak. Dia memiliki harapan suatu hari bisa membeli mobil seharga 300 juta, namun kenyataannya dia hanya bisa membeli motor.

Sahabat SB30 yang saya cintai, entah berapa kali harapan kita tidak pernah menjadi kenyataan.

Entah berapa kali harapan kita tidak kunjung menjadi kenyataan. Seringkali kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar mengabulkan doa kita. Akan tetapi, entah berapa kali kita berdoa, rasanya doa kita ini tidak dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga akhirnya membuat diri kita akhirnya tidak kunjung percaya. Akhirnya pelan tapi pasti, kita mulai kehilangan harapan.

Saya ingin anda mendengarkan kisah inspiratif dari Matsushita,

pendiri salah satu mesin fotocopy terbesar di dunia yang saya sadur dari buku Badai Pasti Berlalu halaman 86, untuk meringankan beban keluarga yang miskin, di usia 9 tahun Matsushita dikirim ke Osaka untuk menjadi pembantu rumah tangga dan merawat anak majikannya. Dia sangat rajin dan bertanggung jawab.

Beranjak remaja, dengan bantuan majikannya, dia mendapatkan pekerjaan di pabrik sebagai teknisi. Di luar tugasnya sebagai teknisi, dia melakukan berbagai hal lainnya untuk membantu perusahaan. Dia mulai mempelajari dan mengerti cara mengelola usaha. Di usia 16 tahun, dia pindah ke pabrik Osaka Electric Light dan bertugas di bagian perbengkelan kabin.

Setelah 2 tahun bekerja, dia memutuskan untuk sekolah malam di Kansas School of Commerce dan industri di Osaka. Pemuda ini bekerja sambil belajar. Karirnya terus meningkat hingga usia 22 tahun. Dia diangkat setelah 7 tahun bekerja. Namun, dia memutuskan berhenti dan memulai usaha sendiri pada tahun 1918. Saat itu dia hanya mempunyai tabungan 20 yen dan uang pesangon 42 yen.

Dia memulai bisnis di rumah kontrakan berukuran 40 meter persegi. Perusahaannya itu menjadi cikal bakal bisnis raksasa Panasonic, yang sekarang merupakan produsen elektronik terbesar di Jepang pada tahun 2009. Perusahaan yang berbasis di Kadoma, Jepang ini menghasilkan pendapatan senilai 77,2 miliar US Dollar dengan keuntungan bersih 4,3 miliar US Dollar.

Karyawannya Panasonic hampir mencapai 300 ribu orang. Modal utama Konosuke Matsushita memang bukan uang, tetapi kemauan keras untuk belajar. Bekerja keras sebaik mungkin, keuletan dan komitmen untuk berkembang sebagai pembelajar tanpa henti. Matsushita tidak segan-segan belajar setelah jam pulang kerja untuk terus meningkatkan pengetahuannya.

Kisah hidup dan perjuangan Matsushita semakin menegaskan bahwa keyakinan saya untuk meraih impian. Kita harus ulet dan pantang menyerah dalam situasi dan kondisi apapun. Matsushita tidak pernah kehilangan harapan. Orang bodoh dikalahkan oleh orang yang pandai. Sedangkan orang yang pandai itu bisa dikalahkan oleh orang yang beruntung. Dan orang yang beruntung bisa dikalahkan oleh orang yang ulet dan ikhlas. Itulah jawaban yang menggambarkan bahwa tidak ada kesuksesan di dunia ini tanpa kerja keras dan keuletan.

Kisah semua tokoh dunia yang sudah dibahas ini menunjukkan bahwa Matsushita adalah orang yang ulet dan ikhlas. Dan dia tidak pernah kehilangan harapan.

Sahabat SB30, saya tahu bahwa anda mungkin hampir kehilangan harapan. Tetapi, anda jangan sampai menjadi orang yang tidak ulet.

Bisa jadi saat ini anda adalah seseorang yang ulet. Namun, apa bedanya orang yang biasa-biasa saja dengan orang yang ikhlas? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak mengharapkan balasan. Dia itu memberi tanpa pamrih. Tanpa mengharapkan imbalan.

Bisa jadi, selama ini anda masih berharap cashback atau imbalan ketika anda membantu seseorang. Sebenarnya tidak salah jika anda mengharapkan imbalan. Namun ketika anda menolong orang lain dengan perasaan ikhlas, bisa jadi anda akan mendapatkan imbalan yang justru tidak pernah anda bayangkan sebelumnya.

Ketika anda kehilangan harapan, bisa jadi anda memberikan imbalannya tanpa keikhlasan. Tirulah Matsushita, orang yang ulet dan ikhlas. Dari yang awalnya hanyalah seorang penjaga rumah tangga, lalu akhirnya dia menjadi seorang pemimpin perusahaan raksasa Panasonic yang namanya sudah sangat terkenal di dunia.

Sahabat SB30, semoga anda bisa tetap memiliki harapan, dan jangan pernah kehilangan keuletan anda. Anda juga harus selalu memberi dengan perasaan ikhlas.

Demikian sahabat entrepreneur sharing saya kali ini. Semoga apa yang saya jelaskan dapat anda pahami, dan sukses selalu untuk anda semua para sahabat SB30. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!


by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.