Ketika Anda MENGELUH, Apa yang Akan TERJADI dengan HIDUPMU ??

<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/XW-dKEEZHO8″ frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>

Klik disini untuk melihat videonya

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Di edisi kali ini, saya akan berbicara untuk orang-orang yang suka mengeluh, mengeluh dan mengeluh. “Ketika Anda Masih Suka MENGELUH, Apa yang Akan TERJADI dengan HIDUP ANDA?”. Simak setelah yang lewat berikut ini!

Sekarang begini.. Bagi anda yang suka mengeluh, saya tidak menyalahkan anda. Anda benar. Anda orang yang luar biasa. Luar biasa NGAWURnya, maksud saya. Jadi begini.. Anda mugkin tidak suka dengan keadaan anda sekarang. Anda mungkin jengkel dengan kondisi anda sekarang. Anda mungkin sudah ‘jublek’ dengan kondisi anda sekarang. Anda merasa hidup anda itu tidak ada baiknya sama sekali. Di dalam hidup anda tidak ada kebaikan sama sekali.

Dan anda langsung bicara : “Pak Chandra gak ngerti kondisi saya. Hidup saya ini sudah berantakan. Keluarga saya berantakan”. Oke, please.. You are right. Anda benar.

Tetapi, tahukah anda bahwa sebetulnya anda itu hari ini masih jauh lebih beruntung dibandingkan dengan 70% orang-orang di muka bumi ini yang tidak punya rumah?

Anda juga masih lebih beruntung dibandingkan dengan 70% orang-orang yang rumahnya tidak punya atap. Ada 70% orang di muka bumi ini yang atap saja tidak punya. Mereka tinggal di kolong jembatan. Mereka homeless.

Saya pernah ke Amerika. Saya juga pernah melihat orang yang homeless. Ketika saya keluar dari McDonald’s, saya melihatnya. Padahal itu di Amerika, negara maju, negara kaya. Dan dia mengatakan, “Please, give me a money. I don’t have money tonight. Please, give me a money, so I can have a dinner tonight”. ‘Saya tidak punya uang’. Padahal itu di Amerika, bro. Yang konon katanya negara maju, negara keren, negara blablabla dan sebagainya. Mereka homeless, tidak punya rumah. Hidupnya hanya di jalanan dan membeberkan tikar.

Pertanyaan saya sekarang satu : Jika anda mengeluh, seburuk-buruknya hidupmu, kamu masih bisa pulang ke rumah, masih bisa makan nasi ‘kan? Seburuk-buruknya hidupmu, kamu masih punya pakaian ‘kan? Seburuk-buruknya hidupmu, seburuk-buruknya orang tuamu, seburuk-buruknya temanmu, kamu masih punya tangan dan kaki.

Coba lihat gambar ini. Teman saya, Nick Vujicic. Dia tidak punya kaki dan tangan, tetapi masih bisa tersenyum. Sedangkan kamu punya kaki dan tangan lengkap, tetapi tersenyum saja sudah gak bisa. Saya ingin bertanya kepada kamu. Kamu maunya apa? Kamu merasa hidupmu sudah paling terpuruk? Hidupmu sudah paling benar? Lalu, kamu hanya ingin dimengerti? Jadi, maumu apa?

Kamu merasa lebih beruntung? Atau kamu mau saya balik? Kamu menjadi yang di dalam kondisi 70% itu tadi. Rumah tidak ada, makanan tidak ada, serta tangan dan kaki tidak punya. Itu yang kamu mau? Jika itu yang kamu mau, please try. Cobalah, bagaimana rasanya dengan kondisimu yang sama sekali tidak punya kaki dan tangan. Menjadi tunawisma. Tidak punya rumah, tidak punya gubuk untuk tinggal. Tunawisma. Gelandangan. Dan yang seperti itu jumlahnya 70% di muka bumi ini. Apakah itu yang kamu mau?

Saya heran dengan anak muda zaman sekarang. Sinyal jelek saja sudah mengeluh. Di zaman saya muda dulu, jangankan sinyal. Handphone pun gak ada. Tetapi kami masih bisa hidup dan tersenyum. Sekarang, kamu bisa bete cuma gara-gara gak ada sinyal.

Saya juga heran dengan anak muda zaman sekarang. Baru jalan sedikit, sudah mengeluh karena gak ada tumpangan. Coba anda lihat ini, Julius Yego. Video yang sudah pernah saya bahas. Dia setiap hari dari rumahnya jalan kaki ke warnet hanya untuk belajar Javelin Throw. Hanya untuk belajar lempar lembing. Dan dia menjadi juara dunia. Coba anda tonton video itu. Dia setiap hari berjalan kaki.

Tetapi anak muda zaman sekarang, antri saja gak mau, suka nyerobot. Biasakan budaya antri. Itu budaya bangsa kita. Suka nyerobot, gak sabaran. Maunya cepat, maunya instan. Lalu, kamu mengeluh itu maunya apa?

Mungkin saya agak keras di video kali ini. Mungkin anda shock, bagi anda yang pertama kali menonton video ini. Tetapi wahai adik-adikku yang saya cintai, apakah anda pantas jika masih mengeluh? Tolong ulangi kata-kata saya. Bersyukurlah dengan apa yang kamu miliki. Ulangi, bersyukurlah dengan apa yang kamu miliki. Dan STOP mengeluh dengan apa yang tidak kamu miliki.

STOP mengeluh dengan apa yang tidak kamu miliki.

Mungkin hari ini kamu bisa melihat teman-teman kamu dan berkata, “Wah, hidupnya enak ya.. Punya motor, punya mobil, punya HP. Motornya keren, mobilnya keren, HP’nya keren, kuotanya banyak..”. Please, kamu masih punya tangan dan masih punya kaki. Kamu masih punya rumah. Kamu belum tunawisma. Please, kamu masih punya orang tua. Betapa banyak orang yang sudah tidak punya orang tua. Bersyukurlah dengan apa yang kamu miliki. Seburuk-buruknya kamu, bokek, gak punya duit, tapi kamu masih punya pakaian. Kamu masih bisa makan. Bersyukurlah.

Stop complain, berhentilah mengeluh.

Saya tidak tahu apa yang kamu keluhkan saat ini. Saya tidak tahu. Tetapi saya hanya tahu satu hal. Kamu bisa bersyukur, tetapi kamu memilih untuk tidak bersyukur. Kamu memilih mengeluh. Hari ini hujan, mengeluh. Hari ini panas, mengeluh. Lalu, kamu maunya apa? Banjir, mengeluh. Kemarau, mengeluh. Lalu, kamu maunya apa? Tahukah kamu? Ketika ada hujan, ada sebagian orang yang tertawa dan riang gembira. “Hore.., akhirnya hujan!”. Sedangkan kamu, ada hujan justru mengeluh.

Ketika kemarau tiba, musim panas tiba, ada sebagian orang yang tertawa. Karena apa? Jemurannya bisa kering. Apakah hari ini anda mau mengisi hidup anda dengan lebih banyak mengeluh, atau lebih banyak bersyukur? Itu kata kuncinya. Ketika saat ini kamu tidak punya kuota, hari ini sinyal jelek, tahukah kamu? Kamu masih tetap bisa menjalani hidup tanpa HP. Orang tua kamu bisa berpacaran di zaman dulu dengan riang gembira tanpa HP, tanpa kuota, tanpa sinyal. BISA. Buktinya, mereka baik-baik saja.

Sesekali, kita harus belajar hidup tanpa HP.

Semoga video ini menyadarkan anda. Jadi bagi anda yang hari ini masih merasa kurang, masih merasa tidak cukup, masih merasa tidak beres, masih ada hal-hal yang ingin anda complain dan keluhkan, please stop complain. Itu pesan saya. Berhentilah mengeluh, dan perbanyak rasa syukur.

Saya ulangi, bersyukurlah dengan apa yang sudah anda miliki. Tetapi berhentilah mengeluh dengan apa yang tidak kamu miliki. Stop, berhentilah. Tidak ada gunanya. Karena apa yang anda kerjakan hari ini, apa yang anda keluhkan hari ini, tidak akan membuat hidup anda lebih baik. Tetapi bersyukurlah. Niscaya ketika anda melihat sekeliling anda, anda akan merasakan bahwa hidup anda masih jauh lebih baik daripada orang-orang di sekeliling anda.

Demikian video saya kali ini. Jangan lupa subscribe, berikan like anda, berikan comment. Dan sekali lagi jangan lupa, bersyukurlah. Dan selalu salam hebat luar biasa..!!


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.