Ketika Kamu Hampir Putus Asa

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Selamat datang di channel Success Before 30, channel yang konsisten memberikan edukasi serta motivasi untuk dunia bisnis dan kehidupan. 

Jadi, topik yang akan saya bahas kali ini adalah tentang : “Ketika Kamu Hampir Putus Asa”.  

Saya sendiri memang pernah mengalami masa-masa merasa putus ada seperti anda. Saya juga pernah menjadi mahasiswa. Dan tidak jarang saya hampir mengalami putus asa. Hidup terasa buntu. Ketika saya ingin melangkah maju, rasanya seperti di hadapan saya merupakan sebuah jalan buntu. Ketika saya ingin melangkah mundur, rasanya seperti ada jurang besar di belakang saya. Ketika saya ingin belok kiri, ternyata jalan di sebelah kiri saya terdapat harimau yang mau menggigit saya. Dan ketika saya ingin belok kanan, ternyata jalan di sebelah kanan saya terdapat ular berbisa yang mau mematuk saya.

Rasanya terdapat banyak sekali himpitan dan tekanan di dalam hidup saya. Dan seringkali kita merasa putus asa karena tekanan tersebut.

Sahabat SB30 yang saya cintai. Ketika anda merasa putus asa dan anda merasa buntu, bahkan jalan anda terasa berat, bisa jadi anda boleh menerapkan apa yang dilakukan seorang resepsionis di dalam kisahnya berikut ini yang saya sadur dari buku ‘Badai Pasti Berlalu’ halaman 78.

Suatu malam, ada seorang pria tua dan istrinya yang sedang memasuki sebuah lobby hotel kecil di Philadelphia. “Semua hotel besar di kota besar ini telah terisi. Bisakah anda memberi kami satu kamar saja?”, kata pria tua  tersebut.

Kemudian pegawai hotel menjawab, “Maaf, semua kamarnya sudah penuh karena sebentar lagi akan ada 3 event besar yang diadakan secara bersamaan di kota ini. Akan tetapi, saya tidak bisa membiarkan anda hujan-hujanan di luar sana pada jam 1 dini hari seperti ini. Kebetulan saya diberu fasilitas kamar. Memang tidak besar, tetapi saya ingin menawarkannya untuk anda gunakan. Apakah anda berdua bersedia tidur di kamar saya?”. Mereka akhirnya menyetujui tawaran pegawai hotel tersebut.

Keesokan harinya pada saat akan membayar tagihan, pria tua itu berkata kepada pegawai hotel, “Kamulah orang yang seharusnya menjadi bos di hotel ini. Karena kamu melakukan pekerjaanmu dengan hati yang tulus untuk melayani. Mungkin suatu hari, saya akan membangun sebuah hotel untukmu!”

Pegawai hotel tersebut hanya tersenyum lebar mendapatkan pujian seperti itu dan melupakan perkataan pria tua tersebut begitu saja. Karena dia berpikir bahwa dia hanyalah seorang pegawai biasa, dan tidak mungkin tiba-tiba ada tamu yang mau membangun sebuah hotel untuknya.

Kira-kira berselang 2 tahun kemudian, pegawai hotel tersebut menerima surat yang berisi tiket pesawat ke New York dan undangan sebagai tamu kehormatan pasangan suami istri yang dulu pernah menginap di hotel tempat dia bekerja. Setelah berada di New York, pria tua tersebut mengajak si pegawai hotel ke sudut jalan antara Fifth Avenue dan Thirty-Fourth Street. Lalu, dia menunjuk sebuah bangunan baru yang luar biasa megah dan berkata, “Charles, itulah hotel yang saya bangun untuk kamu kelola”.

Nama pegawai hotel tersebut adalah Charles Boldt, yang menerima tawaran dari William Waldorf Astor, si pria tua itu untuk menjadi pimpinan dari Hotel Waldorf-Astoria, yang merupakan hotel terbaik di dunia saat ini.

Kisah sederhana Charles Boldt menegaskan bahwa sikap kita dalam bekerja sangat menentukan keberhasilan kita.

Ternyata sikap dalam bekerja sangat menentukan keberhasilan. Bila bekerja hanya untuk mencari uang semata, maka karierhasil yang diperoleh akan biasa saja. Namun jika bekerja dengan hati yang mau melayani orang lain, dengan motivasi bahwa lewat pekerjaan harus memberi dampak dan menjadi berkat orang lain, maka akan memperoleh hasil yang luar biasa.

Apabila anda selalu memikirkan orang lain, maka Tuhan akan selalu memikirkan diri anda.

Apabila anda selalu mementingkan diri sendiri, maka Tuhan akan selalu memikirkan orang lain.

Saya sangat suka dengan ungkapan di atas. Saya sendiri juga sudah pernah mengalaminya. Jangan bertanya bagaimana masa sulit itu bisa berlalu, tetapi bertanyalah pada diri anda sendiri : “Apakah anda sudah membimbing dan melayani orang lain dengan sepenuh hati?”

Niscaya sesulit apapun masalah anda, jika anda bisa melayani orang lain dengan tulus sepenuh hati, maka Tuhan pasti akan membantu anda.

Sahabat SB30 yang saya cintai, bisa jadi masalah yang anda hadapi sampai anda hampir putus asa saat ini penyebabnya adalah karena anda kurang melayani orang lain dengan tulus. Ketika anda sudah mampu melayani orang lain dengan tulus sepenuh hati, pertanyaan saya satu : “Apakah anda tetap mau melayani orang lain dengan tulus meskipun badai anda belum berlalu?”.

Seperti inilah ujian dari Tuhan untuk anda. Karena Tuhan sudah menciptakan dan mempersiapkan sebuah hadiah besar bagi anda yang hari ini bisa tetap tulus dan ikhlas dalam melayani orang lain, meskipun anda sendiri sedang dalam kondisi kekurangan. Atau jangan-jangan, anda belum pernah melayani orang sama sekali? Atau jangan-jangan, anda terlalu perhitungan dengan orang lain, sehingga Tuhan juga perhitungan terhadap diri anda dalam memberikan rezeki untuk anda. Itulah sebabnya rezeki anda itu selayaknya, sebanding dengan diri anda yang selalu perhitungan.

Sahabat SB30 yang saya cintai, percayalah bahwa hari ini, ketika anda mengalami masa sulit, ketika anda hanmpir putus asa, semoga renungan ini bisa memberikan anda jawaban di saat anda tengah suntuk dan bingung. Semoga renungan ini bisa memberikan anda kelegaan hati. Dan semoga, badai anda segera berlalu.

Demikian sahabat entrepreneur sharing saya kali ini. Semoga setelah menonton video saya, kondisi finansial anda bisa lebih baik dan lebih sehat. Saya harap edukasi ini bermanfaat untuk anda.

Semoga apa yang saya jelaskan dapat anda pahami, dan sukses selalu untuk anda semua para sahabat SB30. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Dari saya Chandra Putra Negara, salam hebat luar biasa..!!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.