Mengapa Saya Sulit Take Action?

SB30 – Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa! Banyak anak muda yang bertanya pada saya : “Pak, saya ini ingin melangkah, tapi saya takut, ragu-ragu dan bingung. Saya takut gagal, saya takut uang saya hilang blablabla”.

Sebenarnya saya sudah pernah membahas hal ini di buku Success Before 30 bahwa ada 3 hal penyebab mengapa anda sulit take action. Apa sajakah 3 hal tersebut?

Mengapa saya sulit action? Setelah saya research, ternyata ini alasannya :

1. Anda belum menemukan alasan yang kuat kenapa harus action

Jadi yang pertama adalah anda belum menemukan alasan yang kuat kenapa harus action. Contoh :

“Pak, ngapain saya harus kerja, cari duit sendiri? Sedangkan orang tua saya kaya raya. Orang tua saya masih mampu menyediakan mobil dan rumah. Maka satu hari 3 kali juga sudah terpenuhi. Lalu, ngapain saya harus kerja sendiri?”

Itu artinya, mau anda dimotivasi seperti apapun jika anda belum menemukan alasan yang kuat, anda tidak akan pernah mau action. Terkecuali, sorry to say, orang tua anda tiba-tiba bangkrut. Maaf ya, bukan maksud saya mendoakan seperti itu.

Atau orang tua anda tiba-tiba saja meninggal sehingga tidak ada yang melanjutkan usahanya atau pekerjaannya sehingga sumber gajinya berhenti. Dan hal seperti ini sering terjadi.

Jadi anda yang terbiasa nyaman karena ada pemasukan atau uang saku, tiba-tiba saja down. Apabila anda ditanya mengapa anda belum action, itu sebenarnya karena anda masih merasa nyaman. Namun sekarang ketika kenyamanan itu ‘dicabut’, mau gak mau anda harus action. Jadi, anda harus menemukan alasannya.

“Loh pak, kalau semua kenyamanan sudah tersedia, mengapa saya tetap harus action?”

Carilah alasan lain seperti :

Saya tidak mau memanfaatkan duit dari orang tua, saya ingin mencari uang sendiri.

Saya ingin nikah dengan hasil jerih payah sendiri. Saya ingin membuktikan kepada calon mertua saya bahwa saya bisa menghasilkan uang sendiri, bukan menggantungkan diri pada orang tua.

Itulah contoh reason yang kuat. Yakni lebih kepada pride anda, harga diri anda. Jadi, reason yang kuat akan menentukan mengapa anda bisa action.

 

2. Anda belum menemukan tujuan

Lalu yang kedua adalah anda belum menemukan tujuan. Anda tidak punya goals. Jadi apabila anda hari ini mengerjakan sesuatu dengan sebuah tujuan, maka anda akan mati-matian meraihnya.

Contoh : “Mengapa saya harus olahraga? Badan saya masih bagus kok. tubuh masih sehat, dan badan saya juga masih kuat kok. ngapain saya harus olahraga?”

Ada kok orang yang merasa dirinya tidak perlu berolahraga. Karena dirinya belum menemukan tujuan. Berbeda dengan mereka yang merasa gemuk, kemudian dokter sudah memvonis dirinya beresiko terkena jantung koroner apabila tidak rajin berolahraga. Mungkin orang ini akan langsung merasa syok.

Ketika dokter mengatakan, “Kolesterol saudara mencapai 400. Jika saudara tidak mulai berolahraga rutin, dikhawatirkan nantinya akan terjadi penyempitan pembuluh darah di jantung, kemudian aliran darah tersumbat. Ini bahaya”.

Akhirnya, anda akan merasa ketakutan sehingga besoknya langsung mulai berolahraga. Jadi, ada goals atau tujuan yang jelas. Apabila anda tidak action, maka mau tidak mau anda harus action karena tidak ada lagi yang namanya kenyamanan.

 

3. Anda belum menemukan tujuan yang bersifat mendesak

Kemudian yang ketiga adalah anda belum menemukan tujuan yang bersifat mendesak. Atau mungkin, keadaan memang belum mendesak alias kepepet. Poin ini juga pernah saya bahas di buku Success Before 30, tepatnya di halaman 42.

Jadi apabila anda ingin tahu korelasinya atau hubungannya dengan halaman yang lain, maka anda harus tahu isi dari buku ini. Jika tidak, anda tidak akan paham.

Dengan demikian, ketika keadaan anda belum terdesak atau kepepet, maka akan sangat sulit membuat diri anda untuk action. Jadi, kembali ke poin pertama itu tadi.

Anda merasa nyaman karena sudah punya rumah dan mobil yang disiapkan oleh orang tua. Itulah sebabnya anda tidak terdesak alias kepepet.

Tentu beda lagi jika anda belum memiliki semuanya. Mau tidak mau, anda harus bekerja.

Mengapa anak muda zaman sekarang banyak yang menjadi kaum rebahan? Bersyukurlah, karena mungkin orang tua anda mampu membiayai anda. Namun apabila orang tua anda tidak mampu? Mau tidak mau, anda pasti harus fighting bekerja. Mau tidak mau, anda pasti action.

Tidak mungkin anda mau bekerja jika anda tidak memiliki suatu goals atau tujuan. Pekerjaan anda itu pasti bukan lagi menjadi sebuah keharusan bagi anda.

Bagaimana anda bisa melakukan segala sesuatunya dengan cepat jika anda tidak terdesak? Jika anda dalam kondisi terdesak, misalkan cicilan anda dalam sebulan adalah 5 juta. Sedangkan, gaji anda itu 4 juta. Mau nggak mau, anda akan memutar otak bagaimana caranya untuk menutupi cicilan tersebut.

Jadi, anda harus mencari cara agar merasa kepepet atau terdesak. Caranya bagaimana? Naikkan ‘cicilan’ anda untuk menabung. Anda harus memiliki target.

“Duh pak, kalau nanti saya gak punya uang tunai gimana dong?”

Otak kita pasti akan mencari jalannya sendiri. Jika anda sudah kepepet karena punya tanggungan ini dan itu, anda akan memacu diri anda untuk bisa sukses sedini mungkin.

Jika anda memahami ketiga poin ini, saya percaya anda pasti akan langsung take action dan mendapatkan hasil yang lebih luar biasa dibandingkan sebelumnya.

Sahabat entrepreneur, demikian sharing saya kali ini. Untuk lebih lengkapnya, anda bisa baca di buku saya ‘Success Before 30’. Semoga video kali bermanfaat. Sukses selalu, dan salam hebat luar biasa!!


Posted

in

, , , , , , , , , ,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.