Menyelesaikan MASALAH Jadi MUDAH Jika Kamu Memiliki 5 MINDSET INI

 

SB30 – Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa! Selamat datang di channel Success Before 30. Pada video kali ini saya akan membahas tentang “Menyelesaikan MASALAH Jadi MUDAH Jika Kamu Memiliki 5 MINDSET INI”. Apa sajakah itu?

Sebelumnya saya ingin berterima kasih kepada para sahabat SB30 yang sudah menonton video ini. Channel kami ini sudah berdiri selama 8 tahun.

Kami konsisten membuat  video yang membahas tentang investasi, tips-tips bisnis, tentang cara pengelolaan keuangan, pengembangan diri dan motivasi sehingga anda bisa mendapatkan tips-tips finansial serta tips bisnis dan entrepreneurship yang tentunya bermanfaat di kehidupan kalian. Channel kami saat ini sudah mencapai 3,5 juta subscribers, dan channel ini akan terus berkembang. Jadi, kami mohon dukungan anda semua agar channel ini tetap konsisten memberikan edukasi.

Disini saya akan membahas tentang bagaimana cara menyelesaikan MASALAH dengan MUDAH. Mungkin terkadang kita berpikir bahwa di Indonesia ini masalah ribet bisa menjadi mudah. Namun lucunya orang Indonesia itu terkadang masalah mudah justru dibuat ribet.

Sebenarnya masalah tersebut bisa diselesaikan dengan cara sederhana jika anda mengetahui 5 kunci ini. Namun saya juga mengacu pada buku Success Before 30, khususnya di halaman yang membahas mindset.

Yakni membahas tentang apa yang dimaksud dengan mindset di halaman pertama, ‘mengapa banyak orang belum kaya’ di halaman 17, serta ‘mindset dan mental orang sukses’ di halaman 23. Semua ini berhubungan dengan mindset.

Buku ini membahas terkait pengembangan diri, akan tetapi 5 poin tersebut akan saya bahas disini dan pendalamannya bisa anda baca di buku Success Before 30.

Jadi, mindset yang pertama adalah ask your self.

Ask your self, alias bertanya pada dirimu sendiri mengapa hal itu bisa terjadi. Misalkan anda memiliki teman yang pinjam uang anda, akan tetapi dia tidak mau membayar. Bahkan ketika anda tagih, galaknya minta ampun. Sedangkan dulu waktu pinjam uang anda, suaranya lembut seperti malaikat.

Dari peristiwa ini, cobalah bertanya pada dirimu sendiri mengapa hal itu bisa terjadi. Saya sudah pernah membahas hal ini di video saya “Hukum Meminjamkan Uang Kepada Teman”. Jika anda hanya memiliki uang 1 juta, jangan pinjamkan semuanya. Bisa-bisa justru anda yang keteteran. Anda bisa pinjamkan 10-20% kekayaan anda saja.

Misalkan anda punya uang 1 juta, maka anda cukup pinjamkan 100-200 ribu. Jadi apabila uang tersebut nantinya tidak balik, anda tidak terlalu sakit hati. Anggap saja anda saat itu bersedekah.

Terkadang anda memang perlu bertanya pada dirimu sendiri, dimana masalahnya. Jika uang 1 juta itu anda pinjamkan semuanya, maka masalahnya ada pada diri anda. Padahal, anda tahu bahwa anak istri anda juga perlu makan. Anakmu yang di rumah itu butuh uang sekolah. Namun karena anda orang yang terlalu baik, akhirnya justru anda berikan semuanya.

Terkadang masalah itu asalnya bukan dari orang lain, melainkan diri anda sendiri.

“Yang pinjam duit kan dia pak, kenapa jadi diri saya yang bermasalah?”.

Memang benar, namun aturan anda yang keliru. Harusnya anda sadar bahwa terlalu baik itu juga salah. Mungkin saja uang dia juga habis ditilap orang lain. Itulah sebabnya anda perlu bertanya pada dirimu sendiri.

Lalu, mindset yang kedua adalah selalu melihat peluang dibandingkan mengeluh.

Ada banyak orang yang mengeluh karena pandemi Covid-19. Namun terkadang saya berpikir bahwa saya pasti lebih kuat dari virus tersebut. Apakah saya kebingungan saat terjangkit virus Covid-19? Ya, itu betul. Apakah saya sedih? Ya, namun hanya sesaat dan saya tidak ambil pusing.

Justru saya bersyukur karena mendapatkan vaksin alami. Dan buktinya saya hanya mengalami gejala ringan hingga sedang saja. Dan kita seharusnya melihat peluang, bukannya mengeluh.

Contohnya saat PPKM, banyak orang yang mengeluh. Namun jika PPKM tidak dilaksanakan, nyawa kita taruhannya karena Rumah Sakit sudah terlalu penuh. Namun bagi sebagian besar masyarakat kita, PPKM menghalangi kita untuk bekerja.

Itulah sebabnya anda harus mencari peluang, bukan mengeluh.

Seringkali otak kita diciptakan bukannya untuk berpikir, namun justru mengeluh karena tidak bisa mencari peluang.

Contohnya di kondisi pandemi seperti ini, maka peluang apa yang bisa anda ciptakan? Mungkin saja kondisi ini justru membuat anda memiliki pekerjaan baru.

Misalkan biasanya anda berjualan mainan atau bakso, mungkin di kondisi pandemi seperti ini jualan anda sepi kemudian anda mencari peluang baru. Karena pasti akan ada peluang baru di tengah krisis.

Lalu, mindset yang ketiga adalah melihat pandangan yang lebih luas.

Jadi ketika anda sedang tertimpa masalah, anda akan merasa lebih mudah mengatasinya. Contohnya :

Kalau saya sekarang marah, apa untungnya?

Jika saya berhenti sekarang, apa untungnya?

Cobalah melihat pandangan yang lebih jauh. Ketiak anda melihat masalah itu di 5-10 tahun ke depan, maka anda pasti bisa lebih berhati-hati. Di buku saya Badai Pasti Berlalu, saya pernah membahas tentang The Big Turn. itulah sebabnya anda harus memiliki koneksi atau relasi yang wawasannya lebih luas. Jadi, jangan hanya berteman dengan orang seusia anda. Namun bertemanlah juga dengan orang yang 20-30 tahun lebih tua dari anda.

Meskipun mereka secara teknologi kalah, namun secara pengalaman hidup anda tidak bisa melawan mereka. Dan saya percaya dari situlah pandangan anda bisa lebih luas. Dengan begitu, niscaya kita tidak akan mengambil keputusan dengan gegabah sehingga masalah yang rumit bisa menjadi lebih mudah.

Contoh : Jika sekarang saya berantem, untungnya apa? Cobalah untuk menenangkan diri. Lebih baik saya mengalah. Karena akan ada banyak hal yang lebih baik jika anda menghindarinya.

Kemudian mindset yang keempat adalah fokus pada apa yang sedang terjadi, bukan apa yang akan terjadi.

Orang yang sering fokus pada apa yang akan terjadi itu biasanya memiliki rasa khawatir yang berlebihan. Contohnya anda mau keluar rumah, kemudian anda berpikir : Kalau nanti saya kena razia polisi gimana? Kalau nanti saya kecelakaan di jalan gimana? Kalau nanti mobil saya dirampok orang gimana?

Anda itu sering berpikir yang tidak-tidak. Memang benar di kondisi pandemi Covid-19 ini lebih baik di rumah saja. Namun apabila anda terpaksa harus keluar, maka anda harus menerapkan prokes dengan benar. Karena jika anda asal-asalan dalam menerapkan protokol kesehatan, anda bisa terpapar.

Memang hidup di masa depan itu sungguh menderita, karena orang yang khawatir berlebihan pasti akan selalu merasa cemas. Sama seperti orang yang tidak bisa move on alias hidup di masa lalu.

Misalkan dulu anda pernah jatuh, anda jadi kepikiran terus dengan momen tersebut. Jadi, perisitiwa tahun lalu juga masih tetap membekas. Itu artinya anda membawa trauma lebih dari setahun. Ketika anda membawa beban lebih dari setahun, apakah anda merasa bahagia?

Jadi masalah yang sebenarnya mudah menjadi rumit karena pikiran anda sendiri.

Mari kita menyederhanakan masalah tersebut, maka saya percaya anda pasti bisa fokus dengan kondisi anda saat ini. Bukan di kondisi yang akan datang, maupun kondisi anda di masa lalu.

Ketika anda bisa fokus dengan kondisi anda saat ini, maka do the right thing, right now. Selesaikan dulu masalah yang ada di depan mata. Masalah yang lain bisa anda pikirkan besok. Jadi yang harus ana kerjakan saat ini, kerjakan. Mengapa anda suka menunda hingga masalah itu menjadi masalah lagi esoknya? Akhirnya justru terbengkalai semua. Jadi, jangan suka menunda.

Dan jangan hidup di masa depan, karena dapat membuat anda khawatir berlebihan. Jika anda hidup di masa lalu, anda akan terbebani. Sedangkan jika anda hidup di saat ini, mungkin anda memiliki beban. Lalu mengapa anda harus menambah beban lagi di masa depan?

Kemudian mindset yang kelima adalah kumpulkan berbagai saran dari orang lain agar anda bisa mendapatkan lebih banyak pandangan.

Saya sudah membahas ini di poin ketiga. Dengan anda mendapatkan insight dari orang-orang yang jauh lebih tua dari anda, maka minimal anda bisa menjalani hidup anda dengan benar. Tentunya harus insight dari orang yang berpengalaman. Orang yang menurut anda jauh lebih baik dari anda.

Sahabat entrepreneur, demikian pembahasan topik saya kali ini. Semoga pembahasan kali ini bisa menginspirasi anda.

Silahkan anda share pada teman-teman anda. Mungkin mereka tidak mendapatkan pelajaran ini dari orang tuanya, namun mereka justru mendapatkannya dari channel ini. Untuk lebih lengkapnya, anda bisa baca di buku saya ‘Success Before 30’.

Semoga video kali bermanfaat. Sukses selalu, dan salam hebat luar biasa!!

 

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.