Pay Later, Membantu atau Menghancurkan?

SB30 – Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa! Selamat datang kembali di channel Success Before 30 yang membahas tentang pengembangan diri, motivasi, edukasi finansial, level up podcast, business inspiring, serta konten vlog balancing life.

Pada kesempatan kali ini, saya akan kembali membahas tentang problem finansial. Topik ini sangat disukai oleh masyarakat Indonesia, terutama oleh para sahabat Success Before 30.

Di sini ada sebuah problem finansial, di mana ada sebuah fitur di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia atau Gopay yang disebut dengan ‘Pay Later’.  

Jadi, topik saya kali ini adalah : “Pay Later, Membantu atau Menghancurkan?”

Bicara soal Pay Later, saya menyarankan anda untuk membaca buku Success Before 30 terlebih dahulu. Di buku ini, saya juga membahas tentang apa itu mindset di bab satu halaman pertama.

Kemudian, saya juga membahas ‘Mindset dan Mental Orang Sukses’ di halaman 23. Bedanya orang kaya dan orang sukses di halaman 45. Baca dulu berulang-ulang, barulah anda paham mengapa fitur Pay Later ini bisa menghancurkan.

Namun jika anda memiliki dasar berpikir seperti yang saya sampaikan di buku ini, maka besar kemungkinan anda akan terhindar dari jebakan Pay Later.

Sekali lagi, Pay Later itu bisa membantu, tapi bisa juga menghancurkan. Maksudnya bagaimana?

Pay Later adalah pinjaman cicilan tanpa kartu kredit yang memberikan fasilitas penundaan pembayaran sehingga anda tidak perlu membayar sekarang, melainkan bisa anda bayar lain waktu dengan cara mencicil.

Ini adalah cara pembayaran dengan cicilan pinjaman selama beberapa bulan. Sama seperti kartu kredit, namun bedanya di sini tanpa kartu kredit.

Misalkan anda membeli kopi dengan menggunakan Gopay. Gojek akan memberikan dua pilihan. Tunai atau bayar sekarang dan bayar nanti dengan Gojek Pay later.

Namun bedanya dengan kredit yang diberikan oleh bank, selama ini konsumen perlu memiliki memory book saat mengajukan kredit pinjaman bank. Prosesnya juga lama dan ribet, serta sulit disetujui.

Namun Pay Later memudahkan itu semua dengan proses yang mudah dan cepat. Cukup melalui ponsel, pinjaman sudah bisa disetujui. Inovasi pembayaran Pay Later laris manis di konsumen belanja online.

Meskipun belanja Pay Later jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan kartu kredit atau bank, namun di zaman sekarang ini Pay Later justru membuat orang semakin konsumtif dan tidak melihat biaya yang akan dibayarkan nantinya.

Banyak orang merasa bahwa Pay Later ini adalah bantuan sosial yang tidak perlu dibayar. Lalu, apa bedanya dengan pinjol? Hampir sama. Namun yang perlu anda ketahui, menggunakan Pay Later ini sama saja dengan berhutang.

Jika anda tidak bisa membayar, maka sudah pasti akan menjadi masalah. Dan ini sama juga dengan Shopee Pay Later. Bunga Shopee Pay Later biasanya 2,95% untuk program beli sekarang, bayar nanti yang diselesaikan dalam waktu 1 bulan. Dan itu artinya, hampir 3%.

Selain itu, di Shopee Pay Later juga berlaku biaya penanganan sebesar 1%. Contoh perhitungannya : Jika Budi membeli sebuah barang seharga 100 ribu dan ia memilih opsi Pay Later, maka jatuh tempo harga barang yang harus ia bayarkan adalah seharga 103.950 Rupiah.

Anda pasti berpikir, “Murah ah, cuma 3.950 kan?”.

Namun perlu kalian ingat, bahwa Shopee Pay Later juga menjatuhkan denda bagi mereka yang telat membayar tagihan. Jadi, Shopee Pay Later menjatuhkan denda sebesar 5% per bulan untuk seluruh total tagihan.

Lalu, apa bedanya dengan pinjol?

Justru ini lebih parah dari pinjol. Maka dari tagihan 100 ribu tadi, jika anda telat anda harus membayar sebesar 105 ribu. Jumlah tersebut akan terus meningkat setiap bulannya.

Saya rasa, Pay Later ini dasarnya hanya memberikan layanan keuangan untuk anda agar anda bisa memberi barang tanpa harus memberikan uang terlebih dahulu. Namun, hal justru hanya akan meningkatkan jiwa konsumtif anda.

Itulah sebabnya saya tidak menyarankan anda menggunakan Pay Later. Jadi, lebih baik anda membeli barang apabila uangnya ada. Saya juga sudah pernah membahas di video saya : “Mengapa Uang Anda Cepat Habis?”.

Saya juga sudah membahas hal ini di buku saya Success Before 30. Penyebabnya adalah karena anda tidak tahan untuk memenuhi gaya hidup. Anda tidak tahan untuk memenuhi keinginan, bukan kebutuhan. Ketika anda tidak bisa memenuhi keinginan, maka anda cenderung untuk berhutang.

Sekarang dengan adanya Shopee Pay Later, Gopay dan sebagainya, secara tidak sadar anda dipancing untuk berhutang. Anda berpikir bahwa itu uang anda, padahal bukan. Itu adalah uang yang harus anda bayarkan.

Namun karena anda menggampangkan, anda tidak bisa mendapatkan pinjaman sana sini, akhirnya anda menggunakan tawaran pinjaman dari Shopee. Apakah Shopee salah? Tidak. Karena sudah tertulis : “Syarat dan Ketentuan Berlaku”. Akan tetapi, orang Indonesia paling malas membaca “S&K Berlaku”.

Alhasil, apa yang terjadi? Akhirnya anda mulai terjebak pinjaman online. Dan ini sama saja dengan pinjol, namun ini legal. Ada banyak pinjol yang ilegal, namun yang satu ini pinjol legal.

Ketika anda digiring terus menerus ke dalam pinjol, maka tak lama kemudian Pay Later akan menjadi sebuah bom waktu yang akan menghancurkan anda.

Lalu, bagaimana caranya agar mindset anda menjadi orang yang tidak konsumtif?

Belanja seadanya saja. Jangan termakan godaan untuk konsumtif.

Saran saya, sebaiknya anda baca dulu buku Success Before 30. Di buku ini, saya sudah ajarkan dengan sangat jelas tentang bagaimana cara untuk mengendalikan mindset anda.

Anda harus memahami apa beda orang kaya dan orang sukses. Bagaimana cara mereka mengelola keuangan mereka? Apa yang membedakan mindset mereka?

Jika dasar ini sudah anda miliki, maka meskipun ada Pay Later dan lain-lain, anda tidak akan tergoda. Kalaupun anda terpaksa memanfaatkan fitur Pay Later, maka anda pasti akan membayar tepat pada waktunya.

Mungkin anda berpikir : “Ah, cuma tagihan 100 ribu ditambah bunga 3 ribu itu sih murah!”

Memang kata-kata “3 ribu itu murah” itulah yang justru memancing anda. Bahkan, anda sampai lupa bahwa uang 100 ribu itu harus dibayar. Jika anda hendak meminjam, pastikan uang untuk membayar tagihan tersebut ada. Jika tidak, maka akibatnya akan fatal.

Sahabat entrepreneur, demikian pembahasan saya kali ini, dan nantikan konten saya berikutnya. Bagaimana pendapat anda terkait fitur Pay Later? Apakah anda tergoda untuk memakainya? Semoga topik kali ini bisa menginspirasi anda dan bermanfaat untuk anda.

Silahkan anda share pada teman-teman anda. Tentunya, ada banyak orang yang dapat terbantu melalui edukasi sedehana seperti ini. Mungkin mereka tidak mendapatkan pelajaran ini dari orang tuanya, namun mereka justru mendapatkannya dari channel ini. Untuk lebih lengkapnya, anda bisa baca di buku saya ‘Success Before 30’.

Semoga video kali bermanfaat. Sukses selalu, dan salam hebat luar biasa!!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.