Satu Tugas Utama Seorang Entrepreneur

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..! Kali ini kita berjumpa lagi di episode yang mana berbicara lagi tentang entrepreneurship atau kewirausahaan. Pada tips kali ini, saya akan berbicara tentang “Satu Tugas Utama Seorang entrepreneur”.

Baik, di seminar-seminar saya, anda bisa cek di Instagram saya. Ketika saya sedang seminar di universitas, di perusahaan, dan dimanapun, saya selalu berbicara tentang apa sih definisi dari entrepreneurship? Sederhana kok. Definisi dari entrepreneurship menurut saya adalah anda bisa mempertemukan antara orang yang menyediakan produk dengan orang yang membutuhkan produk. (Orang yang supply dan orang yang demand). That’s it. Anda juga bisa perhatikan semua video saya, saya selalu berbicara hal yang sama.

Disini saya akan memberikan sebuah contoh. Apa sih tugas utama seorang entrepreneur? Sebelum saya membahas apa tugas utamanya, tidak ada salahnya anda hari ini melihat contoh salah seorang yang luar biasa dari Amerika Serikat. Ia bernama Suvir Mirchandani. Anda perhatikan ia adalah seorang anak SMP berusia 14 tahun, tetapi dia bisa menghemat anggaran pemerintah Amerika hingga 4,5 Triliun selama 1 tahun hanya dengan mengganti font Times New Roman ke font Garamond pada saat mencetak dokumen resmi negara. Anda pasti berkata : “Kok bisa ya, hanya dengan mengubah font Times New Roman ke font Garamond bisa menghemat anggaran pemerintah Amerika hingga 4,5 Triliun?”

Setelah diselidiki, ternyata font Times New Roman itu tebal. Dan itu memerlukan tinta yang lebih banyak. Dan tahukah anda, berapa milyar print out, berapa milyar cetakan setiap tahun yang harus dikeluarkan karena font tersebut menghabiskan tinta yang lebih banyak? Tetapi ia menyelamatkannya hanya dengan mengubah font itu saja. Itu hal kecil, hal sepele. Namun akhirnya dia bisa menghemat hingga 4,5 Triliun. Padahal sebenarnya itu masalah sederhana dan sepele.

4,5 Triliun itu nilai yang sangat besar.

Uang sebesar itu bisa digunakan untuk membangun jalan tol di Indonesia. Itu semua bisa dilakukan hanya dengan mengubah font menjadi lebih kecil selama 1 tahun.

Bagaimana jika 10 tahun? Terkumpul sampai 45 triliun. Itu besar sekali.. Seorang entrepreneur itu harus bisa melihat celah dan peluang seperti ini. Dia bisa melihat sesuatu yang sebetulnya kalau anda perhatikan dan selidiki, maka anda pasti bisa menemukan suatu peluang antara ada permintaan dan penawaran.

Jadi sebetulnya, apa sih tugas seorang entrepreneur? Coba anda renungkan. Saya tidak mau langsung membagikan. Tetapi saya bagikan contoh yang kedua. Kita lihat di Indonesia ini terkenal dengan GOJEK. GOJEK ini sekarang merupakan perusahaan yang ‘membumi’ di Indonesia. Perusahaan yang sangat hebat sekali. Tiba-tiba 2-3 tahun belakangan di Indonesia fenomena GOJEK ini menjadi heboh. Bahkan sekarang GOJEK menjadi salah satu sponsor utama dari Liga sepak bola nomor satu di Indonesia.

Anda juga bisa perhatikan, sebetulnya founder GOJEK yaitu Nadiem bercerita tentang mengapa dirinya bisa mendirikan GOJEK. Dia melihat ada suatu peluang dan ide dari suatu hal. Karena dia suka naik ojek kemanapun. Ketika dia naik ojek, dia bertanya pada supir ojek, “Pak, dalam sehari anda bisa narik ojek berapa kali?“. Supir ojek bilang dalam sehari bekerja selama 8-10 jam itu hanya menarik ojek 2-3 kali. Dan dia mengatakan 2-3 kali itu sangat tidak efektif.

Tahukah anda berapa penghasilan seorang supir ojek jika hanya menarik ojek 2-3 kali? Dan itu pun tidak menentu. Terkadang bisa tidak ada. Terkadang ramai, terkadang juga bisa sepi. Sebenarnya penghasilan mereka tidak pasti. Lantas, dia melihat suatu peluang. Bagaimana caranya supaya para supir ojek ini setiap hari konsisten mendapatkan penumpang. Konsisten mendapatkan 10, 15 sampai 20 penumpang setiap harinya. Dia melihat peluang ini, dan akhirnya dia tahu bahwa sebenarnya ada celah dan peluang dari semua ini.

Karena sebenarnya orang yang membutuhkan tumpangan itu banyak.

Tetapi dia tidak tahu harus menumpang sama siapa. Di wilayahnya tidak ada supir ojek yang mangkal. Karena sekarang supir ojek itu mangkalnya di tempat-tempat langganannya. Padahal orang yang membutuhkan tumpangan itu banyak sekali. Dan akhirnya dia melihat adanya peluang seperti ini dan dia bisa menciptakan suatu lapangan pekerjaan yang luar biasa. Anda bisa lihat disini. Apa sih sebetulnya tugas utama seorang entrepreneur?

Contoh yang ketiga, yaitu saya sendiri. Saya sebenarnya punya 6 perusahaan. Disini anda lihat di bawah CPN group of companies, ada salah satu perusahaan yang saya rintis yaitu KK Indonesia. Salah satu produk yang paling terkenal dan saya pasarkan, serta memang sudah dipakai oleh jutaan orang di Indonesia yaitu pembalut kesehatan merk Natesh. Anda bisa lihat disini. Bagi anda yang sudah menonton video ini, mungkin anda baru tahu. “Oh, Natesh itu produknya Pak Chandra..” Yes, betul sekali.

Ketika awalnya diciptakan produk ini, kisahnya sederhana. Karena di Indonesia ini banyak wanita. Mohon maaf, banyak wanita mengalami masalah keputihan. Atau seringkali bermasalah dengan pembalut. Karena pembalut-pembalut yang saat ini berada di Indonesia kualitasnya kurang begitu baik. Saya melihat peluang ini. Dan tim direksi di perusahaan kami melihat ada peluang yang besar di Indonesia. Yaitu kurangnya pembalut yang berkualitas. Apalagi pembalut sehat. Akhirnya, pembalut ini kami pasarkan sekitar 7-8 tahun yang lalu. Dan hari ini sudah dipakai oleh jutaan orang di seluruh Indonesia. Dan saat ini konsumennya sangat banyak. Karena apa? Karena peluang ini sangat besar.

Meskipun harganya 2-3 kali lipat lebih mahal daripada pembalut di pasaran, tetapi tidak masalah sehingga dipakai jutaan orang. Karena masih banyak orang yang membutuhkan pembalut-pembalut yang berkualitas dan bisa menyelesaikan masalah organ kewanitaan.

Anda perhatikan apa yang sedang kami lakukan bertiga. Jadi antara Suvir Mirchandani, Nadiem di GOJEK dan saya pribadi di perusahaan saya.

Apa yang sedang kami lakukan?

Satu yang kami lakukan yaitu MELIHAT PELUANG. Jadi satu tugas utama seorang entrepreneur, yaitu melihat peluang untuk memecahkan masalah.

Karena apa? Karena seorang entrepreneur adalah seorang problem solver. Dia adalah seseorang yang bisa memecahkan masalah. Dia melihat masalah sebagai demand, berarti ada permintaan. OK, artinya saya harus temukan supply. Anda bisa mempertemukan supply dengan demand. Anda bisa mempertemukan orang yang membutuhkan dengan orang yang menyediakan. Dan anda lah yang menyelesaikan masalah itu. Ketika anda menyelesaikan masalah itu, maka sama seperti Jack Ma pemilik Alibaba.com di China. Mengapa perusahaan Jack Ma berhasil menjadi perusahaan koorperasi yang sangat besar di Tiongkok? Karena dia menyelesaikan masalah banyak orang.

Banyak pedagang lokal dan UKM yang tidak bisa sukses. Tapi dia menggunakan Alibaba. Dia memperkenalkan UKM dengan seluruh penjuru negeri, bahkan seluruh dunia. Dia mempertemukan orang yang membutuhkan. Padahal industri kecil itu bukan berarti produknya tidak bagus. Justru bagus sekali. Sekarang di Indonesia yang kita tahu sudah ada seperti Tokopedia, Lazada, BukaLapak, sekarang ada Shopee dan sebagainya. Itu semua meniru platform’nya Alibaba.

Sebetulnya saya sendiri, di salah satu perusahaan kami juga sudah mendirikan perusahaan e-commerce. Namanya bisnissaya. Ini adalah salah satu perusahaan e-commerce kami. Kami juga melakukan hal yang sama, yaitu menyediakan orang yang membutuhkan produk-produk yang berkualitas. Masalah yang dialami oleh mereka, solusinya ada di tempat kami. Sebagai seorang entrepreneur, anda harus bisa menemukan peluang ini dan menyelesaikan masalah mereka. You’re problem solver, not a problem maker. Bukan pencipta masalah, tetapi menyelesaikan masalah.

Sebagai seorang entrepreneur, anda pasti melihat ada sebuah peluang apa saja. Anda melihat ada orang yang membutuhkan sesuatu. Maka anda berusaha menciptakan sesuatu dari peluang tersebut. Untuk lebih jelasnya, pengusaha itu ada level-levelnya. Silahkan anda tonton video saya, “5 Level Pengusaha”.

“5 Level Pengusaha”

Saya tidak akan mengulas lagi disini, silahkan anda tonton video tersebut. Dari pengusaha level 1 sampai dengan level 5. Tentang bagaimana cara anda membangun perusahaan. Tapi intinya, ujung-ujungnya sama. Yaitu mampu melihat peluang dan menyelesaikan masalah tersebut. Yaitu antara orang yang membutuhkan dengan orang yang menyediakan.

Jadi sahabat entrepreneur, mungkin tips saya yang singkat kali ini bisa membuka wawasan anda bagi anda yang ingin berbisnis dan membutuhkan ide bagaimana cara membangun sebuah bisnis atau sebuah perusahaan yang besar. Disini saya sudah bagikan tipsnya. Dan saya pribadi sudah berkecimpung di dunia bisnis lebih dari 20 tahun. Dari satu perusahaan sampai sekarang memiliki 6 perusahaan. Dan otomatis saya senang berbagi pengalaman dan ilmu saya kepada anda semua supaya anda hari ini bisa mempunyai suatu ide dan jiwa entrepreneurship anda bangkit.

Dan salah satu tujuan saya membangun channel ini adalah satu. Saya hanya ingin berbagi. Tidak ada motif yang lain. Padahal setiap Minggu saya berbagi seperti ini membutuhkan energi dan pikiran yang lebih. Tetapi tidak masalah. Karena visi saya adalah membangun 1% penduduk Indonesia harus bisa menjadi seorang entrepreneur. Silahkan anda lihat di deskripsi, disitu saya sudah berbagi sangat banyak. Dan semoga visi saya dan cita-cita saya untuk bersama ini bisa membangkitkan perekonomian Indonesia lebih maju, lebih sukses, lebih hebat luar biasa, dan supaya Indonesia bisa setara dengan negara-negara lain. Khususnya dari sudut pandang perekonomiannya dan wirausahanya.

Itu semua dimulai dari mindset dan keberanian. Itu sebabnya video saya entrpreneurship dan mindset itu sangat berkaitan erat. Karena dua hal ini tidak bisa dipisahkan. Karena anda tidak mungkin mau menjadi entrepreneur tetapi masih memakai mindset’nya employee. Itu tidak mungkin. Tetapi kalau anda ingin menjadi entrepreneur, you must change your mindset. Ubahlah cara berpikir anda menjadi seorang entrepreneur. Dan hari ini saya sudah berbagi tipsnya kepada anda semua.

-Itu semua dimulai dari mindset dan keberanian-

Itu sebabnya video saya entrpreneurship dan mindset itu sangat berkaitan erat. Karena dua hal ini tidak bisa dipisahkan. Karena anda tidak mungkin mau menjadi entrepreneur tetapi masih memakai mindset’nya employee. Itu tidak mungkin. Tetapi kalau anda ingin menjadi entrepreneur, you must change your mindset. Ubahlah cara berpikir anda menjadi seorang entrepreneur. Dan hari ini saya sudah berbagi tipsnya kepada anda semua.

Bila anda menyukai video seperti ini jangan lupa klik like, berikan komentar-komentar positif dan jangan lupa subscribe, klik icon lonceng di bawah. Ada 2 video disini, silahkan anda klik, silahkan didengar supaya bisa menambah wawasan anda. Senang selalu berbagi dengan anda. Semoga hidup anda senantiasa sehat, kaya dan bahagia.

Salam hebat luar biasa..!!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.