Terbongkar!! Penyebab Kamu Sering Dibully dan Terlihat Bodoh

<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/6HdD_hsqpdg” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>

Klik disini untuk melihat videonya

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Kali ini saya akan memabahas tentang penyebab kamu sering dibully dan terlihat bodoh. Jadi, kamu itu ingin terlihat bodoh atau tidak? Ataukah anda ingin terlihat pintar? Jadi, mengapa anda bisa terlihat bodoh di mata orang lain?

Nomor satu, karena anda tidak pernah menghormati perbedaan.

Berbeda pandangan politik, bertengkar. Si A pilih nomor satu, dan Si B pilih nomor dua. Akhirnya? Mereka berantem. Itu adalah pribadi yang tidak dewasa. Beda agama juga berantem. “Agamaku yang paling benar! Agamamu tidak benar!”. Tidak bisa seperti itu. Indonesia itu multi agama, multi etnis dan multi suku.

“Saya sebagai suku yang paling besar, berarti saya yang paling benar! Kamu itu cuma suku pendatang!”. Tidak bisa seperti itu. Itu artinya, anda tidak pernah menghormati perbedaan.

Apakah anda tahu mengapa pelangi bisa terlihat indah? Itu karena warnanya berbeda-beda. Justru karena perbedaan warna, dia bisa menjadi satu cahaya. Anda tahu sinar matahari itu berwarna apa? Bukan kuning atau putih, tetapi pelangi. Kalau tidak percaya, coba anda lihat pada saat musim hujan. Pelangi yang terlihat itu adalah pembiasan sinar matahari. Warna tersebut menerangi manusia.

Jika anda suka menghina perbedaan, anda suka menghina orang lain, anda suka menyinggung ras orang lain, anda suka menyinggung status sosial orang lain, suka mengomentari agama orang lain, suka menghancurkan suku orang lain, suka menjelek-jelekkan pandangan politik orang lain, itu artinya anda tidak pernah menghormati perbedaan.

Getty Creative Stock image for Bullying Teens using wireless technology at school to bully classmate

Manusia itu pada dasarnya memang berbeda. Bahkan, saudara kembar juga bisa berbeda cara berpikirnya. Apalagi anda yang dilahirkan di rahim yang berbeda, anda yang dilahirkan dari orang yang berbeda. Perbedaan itu sudah pasti ada. Itulah sebabnya anda terlihat bodoh.

Saya pernah melihat di kolom komentar saya. Saya tidak tahu apakah ini anak kecil atau bukan, tetapi komentarnya ini terlihat bodoh sekali. Namun, dia langsung mem’protect dirinya dengan berkomentar : “Please jangan bully saya. Saya hanya bertanya saja”. Itu baik karena itu artinya dia tidak paham. Maka dari itu saya membuat konten ini dengan tujuan mengedukasi orang-orang yang tidak mengerti.

Mungkin etika-etika ini tidak anda dapatkan dari orang tua dan sekolah, oleh sebab itu saya membuat konten ini. Bahkan mungkin mereka yang katanya sekolah di sekolah elit dan maju, mereka masih saja terlihat bodoh. Why? Karena di YouTube Indonesia jarang ada channel yang mencerdaskan. Oleh sebab itu, saya membangun channel Success Before 30 yang dapat meningkatkan wawasan anda. Agar anda memiliki etika sosial yang lebih baik.

Lalu yang kedua, anda tidak pernah menghormati pendapat orang lain.

Setiap orang bisa berbeda pendapat. Oleh sebab itu, jangan memaksakan pendapat anda diterima orang lain. Jangan suka memaksakan kehendak. Anda jangan hanya mau dimengerti, tetapi anda sendiri tidak mau mengerti orang lain. Saya sendiri terkadang juga menerima masukan dari karyawan saya. Walaupun saya atasan, bukan berarti atasan itu maha tahu segalanya. Belum tentu. Terkadang orang yang bekerja dengan saya itu lebih bisa memberikan masukan.

Pertanyaannya, kita mau mendengarkan atau tidak?

Kita mau menyediakan waktu untuk mau mendengarkan atau tidak? Apakah kita bisa menghormati pendapat orang lain? Seringkali kita ini hanya mau dimengerti, hanya pendapat kita yang paling benar. Tetapi, tidak ada salahnya ‘kan mendengarkan pendapat orang lain? Bisa saja orang lain itu level status pendidikannya lebih pintar dari kita. Bisa saja wawasan orang lain lebih luas daripada kita. Kalau kita dokter, kita bisa mendengarkan pendapat dari profesor. Kalau kita sarjana S1, kita bisa mendengarkan pendapat dari lulusan S3. Itu hal yang wajar.

Tetapi masalahnya, bisakah anda yang lulusan S1 mendengarkan pendapat dari seseorang yang hanya lulusan SMP? Bisakah anda yang seorang dokter mendengarkan pandangan dari masyarakat biasa? ini yang sulit. Jika ingin mendegarkan pendapat, jangan memandang dari status sosial dan pendidikannya. Jika memang pendapatnya benar, tidak ada salahnya kita menerimanya. Niscaya, anda tidak akan terlihat bodoh. Justru anda akan terlihat lebih cerdas dibandingkan orang lain.

Demikian sahabat entrepreneur video saya kali ini. Semoga video kali ini dapat bermanfaat.

Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!


by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.