Usaha Apa Yang Dapat Membuat Anda Pasti Sukses

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Pada episode kali ini saya akan menjawab pertanyaan di kolom comment. Ada banyak pertanyaan, anda juga bisa melihatnya. Seperti : “Pak, usaha apa sih yang bagus?”, “Usaha apa sih yang bisa membuat saya berhasil?”, “Saya bingung mau usaha apa.. Saya bingung mau usaha blablabla..”. Padahal saya sudah pernah membahas di video sebelumnya. Usaha yang bagus itu bukan cuma ditanya, tetapi dimulai. Tetapi tidak apa-apa.. Hari ini saya membahas topik : “Usaha Apa Yang Dapat Membuat Anda Pasti Sukses?”

Jadi kalau anda bertanya usaha apa yang dapat membuat anda sukses, jawabannya cuma satu. Yaitu menjadi penjual dan pedagang. Selesai. Bye bye.. “Kok jawabannya cuma seperti itu pak? Masa’ cuma menjadi pedagang atau penjual, saya bisa sukses?”. Saya mau memberitahu anda satu hal. Kalau kita perhatikan dari zaman ribuan tahun yang lalu atau dari sejarah dan sebagainya, banyak orang sukses itu berasal dari berdagang/ dari berjualan. Mereka adalah seorang penjual atau pedagang. Anda harus tahu itu. Dan menurut saya itu berlaku sampai kapanpun, karena sudah terbukti.

Jadi dari zaman ribuan tahun yang lalu, pebisnis, pedagang atau penjual itu seseorang yang saya percaya 1000% bisa mempunyai “unlimited income”, atau penghasilan yang tak terbatas. Kalau misalkan anda hari ini mengandalkan gaji, anda hanya dibatasi 1 bulan penghasilan anda sekian. Tetapi kalau anda seorang pedagang atau pebisnis, anda seseorang jago berjualan, maka berapapun penghasilannya, anda lah yang menentukan.

Contoh, misalkan anda berjualan rumah

Jika anda menjual satu rumah dengan harga 1 milyar, maka anda mendapat komisi 3%. Berarti anda mendapat komisi dari 1 milyar yaitu 30 juta. Kalau dalam sebulan anda bisa menjual 10 rumah, maka anda akan memiliki penghasilan 300 juta. Sekarang anda tidak perlu ngomel, “mengapa orang itu bisa mempunyai penghasilan besar?”. Itu karena dia jago dalam hal penjualan. Jadi, usaha yang dapat membuat anda sukses adalah “berjualan”. Jadilah seorang penjual.

Jadi pada prinsipnya sahabat entrepreneur, kali ini saya akan membahas lebih detail supaya anda lebih paham. Dewasa ini di zaman modern, boleh dikatakan 20-30 tahun belakangan revolusi berjualan atau revolusi cara orang berdagang itu sudah mulai lebih modern. Jadi, 30 tahun yang lalu mungkin belum ada cara berjualan seperti ini. Cara berjualan itu pun juga ada sistemnya. Salah satunya seperti yang sering saya sampaikan di seminar-seminar saya. “Apa sih entrepreneur itu?”. Sebenarnya entrepreneur itu sederhana. Anda bisa melihat peluang/celah antara supplier (penyedia) dan pembeli. That’s it. Anda bisa menemukan suatu celah, dan anda menyediakan. Itu saja. Maka anda termasuk seorang entrepreneur yang sukses.

Ada orang yang butuh mobil, anda bisa mencarikan pembelinya. Sudah. Anda menjadi seorang entrepreneur. Ada orang butuh ayam goreng, anda mencarikan pembelinya. Selesai. Anda seorang entrepreneur. Orang butuh apapun, anda bisa menyediakan. Maka anda seorang entrepreneur. That’s it. Simple bangeet, bukan? Tetapi dewasa ini, 30 tahun belakangan kita mempunyai cara pemasaran dari supplier ke konsumen. Disini saya rangkum menjadi 5 sistem pemasaran dari supplier ke konsumen yang dewasa ini berkembang :

1. E- commerce

Yang pertama adalah e-commerce. E-commerce mulai tren 10-15 tahun belakangan ini. Di Indonesia, mungkin baru beberapa tahun belakangan. Anda tahu beberapa merek seperti Tokopedia, Lazada, BukaLapak. Itu adalah beberapa metode e-commerce. Intinya adalah bagaimana supplier bertemu dengan konsumen, dan anda bisa belanja di marketplace.

2. Franchise (Waralaba) 

Sistem pemasaran yang kedua dari supplier ke konsumen yaitu franchise atau waralaba. Franchise atau waralaba ini lebih tua daripada e-commerce. Dan kita tahu, waralaba yang paling sukses biasanya adalah waralaba makanan. Kita juga tahu waralaba internasional seperti merek KFC dan McDonadl’s itu adalah yang paling sukses. Dan di Indonesia juga ada banyak waralaba yang lumayan berhasil. Contohnya waralaba kebab dan waralaba kopi. Mereknya juga berbagai macam. Saya juga sudah kenal dengan beberapa pemiliknya. Itu adalah sistem pemasaran yang kedua, tetapi dengan sistem yang lebih terjangkau.

Sistem pemasaran yang kedua dari supplier ke konsumen yaitu franchise atau waralaba. Franchise atau waralaba ini lebih tua daripada e-commerce. Dan kita tahu, waralaba yang paling sukses biasanya adalah waralaba makanan. Kita juga tahu waralaba internasional seperti merek KFC dan McDonadl’s itu adalah yang paling sukses. Dan di Indonesia juga ada banyak waralaba yang lumayan berhasil. Contohnya waralaba kebab dan waralaba kopi. Mereknya juga berbagai macam. Saya juga sudah kenal dengan beberapa pemiliknya. Itu adalah sistem pemasaran yang kedua, tetapi dengan sistem yang lebih terjangkau.

3. Sistem Distribusi

Yang ketiga adalah sistem distribusi. Jadi ini adalah distribusi yang cukup besar, yaitu bagaimana konsumen bisa langsung membeli dengan harga murah/harga grosir, tetapi konsumen bisa langsung bertemu supplier yang langsung menyetor produknya ke satu titik. Itulah yang dinamakan “Hypermarket”, atau sistem yang sangat besar. Kita tahu kalau di Amerika market/tempat yang sangat besar contohnya seperti Walmart. Kalau di Indonesia, contohnya Carrefour yang kini sudah berubah nama menjadi Transmart. Seperti Hypermart, Giant, dan sebagainya. Itu adalah sistem bagaimana supplier bertemu dengan konsumen, dengan cara yang paling gampang. Semua bisa berbelanja dengan sangat nyaman. Sudah ber-AC dan anda bisa sambil jalan-jalan.

Atau mungkin juga sistem waralaba  yang dikombinasikan dengan chance store. Yaitu perpaduan antara toko distribusi yang besar dengan distribusi yang kecil seperti convenience store. Contohnya seperti Alfamart, Indomaret dan sebagainya.

4. Sistem Jasa Aplikasi

Kemudian yang keempat, yaitu sistem pemasaran dengan jasa aplikasi. Munggunakan jasa. Kita tahu perkembangan belakangan ini melalui aplikasi. Yaitu pihak supllier yang mungkin saat ini contohnya Gojek. Jika ada orang yang membutuhkan tumpangan, ada orang yang menyediakan. Anda bisa mengambil celahnya disitu. Lalu seperti Traveloka. Ada orang yang butuh tiket pesawat, lalu ada yang menyediakan. Itu namanya perusahaan jasa. Yaitu menggunakan sistem pemasaran aplikasi yang intinya menghubungkan orang yang membutuhkan dengan orang yang menyediakan.

5. Multi Level Marketing (MLM)

Dan sekarang sistem pemasaran kelima yang cukup kontroversial, dan sebetulnya sampai hari ini cukup terbukti banyak orang yang berhasil, banyak orang yang sukses, banyak orang yang menjadi entrepreneur, bahkan di seluruh dunia. Tetapi sistem pemasaran ini masih saja cukup kontroversial dan banyak orang yang tidak suka. Yaitu sistem Multi Level Marketing (MLM). Disini saya akan membahasnya lebih dalam.

Banyak juga pertanyaan di kolom-kolom comment, “Pak, sesekali bahas MLM..”. Oke, saya disini akan membahasnya. Sebetulnya MLM itu juga merupakan salah satu sistem pemasaran yang cukup baik. MLM sendiri sebetulnya adalah sistem pemasaran yang sudah didirikan hampir sekitar 70 tahun yang lalu di dunia. Awalnya sistem pemasaran MLM itu sederhana. MLM berasal dari seseorang bernama Shaklee di Amerika Serikat. Shaklee sendiri hanya memberikan sebuah kebutuhan orang tentang pola hidup yang lebih baik. Kebutuhan orang untuk memiliki nutrisi yang lebih baik. Tetapi untuk mendapatkan nutrisi yang bagus, sepertinya orang-orang sangat kesulitan. Mengapa? Karena berawal dari kesulitan mencari bahan baku dan mencari supplier (penyedia). Dan akhirnya karena ada satu kebutuhan ini, maka akhirnya Shaklee mendirikan suatu farming atau pertanian. Dan dari situ pertama kalinya dibuat sebuah makanan kesehatan di Amerika Serikat. Kemudian diakuisisi oleh Nutrilife dan sebagainya.

Saya tidak akan menjelaskan sejarah itu. Tetapi intinya, ternyata sistem penjualannya melalui mulut ke mulut. Dan ternyata itu sangat efektif. Ketika orang berjualan produknya dari mulut ke mulut, dipasarkan dari satu tempat ke tempat lain, dan kita memberikan komisi kepada orang yang memperkenalkan. Sebetulnya MLM se’simple itu. Tetapi belakangan setelah 70 tahun, namanya juga kontroversi. Banyak orang yang menyalahgunakan sistem Multi Level Marketing (MLM) yang begitu baik.

Namanya Multi Level Marketing, atau pemasaran berjenjang. Pemasaran Multi Level. Tetapi banyak orang sudah mulai menyalahgunakan. Maksudnya menyalahgunakan seperti apa? Akhirnya, beberapa puluh tahun yang lalu berdirilah sebuah asosiasi yang sangat terkenal di Amerika. Yaitu :

World Federation of Direct Selling Associations (WFDSA)

Yaitu asosiasi federasi penjualan langsung di seluruh dunia. Dan di Indonesia, cabang dari asosiasi WFDSA ini sudah ada, yaitu bernama APLI. APLI itu singkatan dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia. Kata-katanya saja ‘penjualan langsung’. Ini yang saya garis bawahi. Tetap ada kata-kata ‘penjualan langsung’. Jadi harus ada yang DIJUAL. Disini saya mau membandingkan bisnis MLM yang benar dengan bisnis MLM yang salah. Karena sebenarnya bisnis MLM itu hanya sistem pemasaran, tetapi pada akhirnya tetap berbisnis. Tetap anda sebagai seorang entrepreneur.

Sayangnya, disini kontroversinya apa? Kata pertama, kata kuncinya adalah : CUSTOMER harus lebih banyak daripada RESELLER. Ini dalam bahasa bisnis pada umumnya. Itulah yang namanya bisnis. Yang namanya bisnis yang sehat, customer itu memang harus lebih banyak daripada reseller. Tetapi belakangan ini, MLM sudah berubah menjadi berbagai macam model. Sebenarnya bukan karena MLM itu yang tidak baik. Tetapi karena ada beberapa oknum atau individu mengubah skema MLM ini, dikombinasikan dengan skema piramida. Akhirnya yang dijual bukan produknya, melainkan reward’nya. Hadiahnya, iming-imingnya. Sehingga manfaat dari produk itu tidak terlalu dipresentasikan, tidak terlalu dikembangkan, sehingga manfaat produk itu tidak sampai ke tangan konsumen. Manfaat produk itu tidak terdengar dengan baik, tidak terdengar dengan seksama, dan akhirnya produk tersebut seperti diabaikan. Produk tersebut seolah-olah tidak berguna.

Sahabat entrepreneur, sebetulnya kalau saya mau kaitkan dengan bisnis pada umumnya, dimana-mana yang namanya customer itu harus lebih banyak daripada reseller. Kita lihat merek-merek terkenal seperti Samsung, McDonald’s, Starbucks. Dan kita lihat banyak brand-brand besar yang tentu lebih banyak customer’nya. Customer’nya jumlahnya sampai jutaan/puluhan juta. Tetapi gerai penjualnya atau agen penjualnya mungkin cuma beberapa ratus atau beberapa ribu.

– Intinya, dimana-mana customer harus lebih banyak daripada reseller.

Tetapi MLM yang menurut saya agak aneh atau membuat kontroversi justru member’nya lebih banyak daripada konsumennya. Member’nya lebih banyak daripada konsumennya. Jadi ada sebuah perusahaan MLM itu member’nya sampai jutaan. Tetapi member’nya sendiri tidak mengkonsumsi produknya. Bahkan tidak menjual produknya, tetapi menjual reward’nya, mimpinya. Menurut saya ini aneh. Dan filosofi MLM itu sendiri sudah hilang.

Ingat, APLI itu singkatan dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia. Bukan Asosiasi ‘Perekrutan’ Langsung Indonesia. Anda harus bisa membedakan. Intinya anda tetap harus menjual. Kalau anda tidak punya modal membeli waralaba, anda tidak punya modal membangun pabrik, atau anda tidak bisa membuka toko, maka bergabunglah dengan perusahaan MLM yang menyediakan itu semua. Tetapi yang membuat MLM kontroversi yaitu karena yang dijual adalah iming-imingnya(reward’nya), bukan produknya. Dan akhirnya jumlah member’nya lebih banyak daripada customer’nya. Sahabat entrepreneur, perusahaan manapun, bisnis apapun kalau lebih banyak agen penjualnya daripada pemakainya, pasti bisnis itu tumbang.

Apa jadinya sekarang jika agen coca cola jumlahnya 1 juta, tetapi yang mengkonsumsi hanya 500 ribu? Tentu tidak masuk akal.. Tidak lama lagi perusahaan coca cola bakal tutup. It’s impossible. Dimana-mana yang minum coca cola lebih banyak daripada agen penjualnya. Yang menjual coca cola paling hanya beberapa. Tidak banyak jika dibandingkan dengan yang mengkonsumsinya.

Jadi intinya, MLM yang benar dengan yang tidak benar itu seperti apa? Terlalu kontroversi jika saya mau membahasnya. Tetapi ujung-ujungnya satu. Yang satu mengutamakan edukasi konsumen dan penjualan produk. Sedangkan MLM kontroversial lebih mengutamakan perekrutan. Selalu merekrut sehingga terkesan seperti skema piramida. Bahkan tidak alam lagi seperti skema Ponzi seperti yang sudah pernah saya bahas di video sebelumnya. Akhirnya yang rusak adalah nama produk dan nama  perusahaan MLM itu sendiri karena ulah orang-orangnya.

“Bukan karena filosofi bisnisnya”

Jadi yang saya mau sampaikan disini adalah filosofi bisnis atau usaha apapun memungkinkan anda untuk bisa berhasil. Tadi saya sudah membahas 5 sistem pemasaran yang mempertemukan dari supplier ke konsumen. Saya sangat merekomendasikan bisnis MLM. Tetapi anda harus cari MLM yang benar. Carilah yang perusahaannya sudah puluhan tahun. Carilah yang produknya memang sudah dikenal bagus di masyarakat. Dan banyak orang di masyarakat yang tidak mau tahu sistem MLM’nya, tetapi yang penting ingin mencari produknya. Itu sebabnya saya merekomendasikan anda boleh bergabung dengan perusahaan MLM seperti itu. Bukan MLM yang cuma menjanjikan reward dan sebagainya.

Sahabat entrepreneur, mungkin sekian edukasi yang dapat saya bagikan hari ini, semoga anda tidak perlu bertanya lagi usaha apa yang bagus sekarang ini. Usaha yang bagus adalah usaha yang dijalankan, bukan hanya ditanyakan saja. Demikian tips saya kali ini, semoga bisa memberikan anda informasi yang jelas. Dan juga menjawab pertanyaan di kolom comment karena banyak yang bertanya MLM itu apa dan sudah saya jawab sepengetahuan saya. Bila anda menyukai channel seperti ini silahkan klik like, komentar yang positif saya tunggu dan silahkan subscribe juga berbagi kepada teman yang membutuhkan. Dan saya doakan anda sukses selalu dalam menjalankan usaha anda. Salam hebat luar biasa..!!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.