6 Strategi untuk Menjadi Pendengar yang Lebih Baik

6 Strategi untuk Menjadi Pendengar yang Lebih Baik

 

Artikel berikut ini dikutip dari buku Jill Schiefelbein : Dynamic Communication.

Tingkatkan kualitas percakapan anda dengan pelanggan dan karyawan melalui 6 tips berikut ini..!!

Mendengarkan adalah tindakan fisik untuk mengenali suara. Hanya karena anda dapat mendengar sesuatu, tidak berarti anda selalu mendengarkan. Suara guru SD saya sering sekali menghantui saya sampai hari ini: “Apakah kalian tidak mendengarkan apa yang Ibu katakan?!” Kira-kira seperti itu kata-katanya, sebelum mengambil waktu istirahat kami. Dan guru kami jelas tidak salah, beliau melakukan itu karena kami tidak mendengarkan apa yang beliau ajarkan.

Mendengarkan (hearing) adalah proses fisik. Kata ini digunakan ketika kita mendengar suara bukan karena kita ingin mendengarkan suara itu. Melainkan kita mau tak mau memang harus mendengarnya. Sedangkan mendengarkan dengan benar-benar memperhatikan (listening) adalah proses mental yang memerlukan konsentrasi untuk dapat dicerna.

Anda dapat membuat kerajinan tangan yang indah, tulisan tangan yang baik, bahkan anda bisa membuat  quotes untuk dunia. Tetapi jika tidak ada yang bisa mendengarkan, maka apa yang anda lakukan tersebut akan sia-sia. Sekarang, mari kita mencari tahu mengapa artikel ini penting untuk memperbaiki cara anda berkomunikasi. Dan bagaimana pada akhirnya dapat mempengaruhi bottom line anda.

https://c.fastcompany.net/multisite_files/fastcompany/imagecache/1280/poster/2014/09/3036026-poster-p-1-5-ways-to-improve-your-listening-skills.jpg

Anda mungkin sudah pernah mendengar ungkapan “active listening” sebelumnya. Dengan mendengarkan secara aktif, maka anda akan mendengarkan seseorang, kemudian mengulangi apa yang anda pahami dengan kata-kata anda sendiri dan mencernanya di dalam otak anda. Pada dasarnya, anda sedang melakukan parafrase. Idenya adalah bahwa anda membuat saling pengertian sehingga tidak ada ambiguitas dalam interpretasi. Konsep saling pengertian adalah pusat untuk melakukan berbagai  tindakan di banyak strategi komunikasi.

Keajaiban sejati mendengar aktif terletak pada kemampuan anda dalam  memahami percakapan dari perspektif mitra komunikasi anda. Serta dari kesediaan anda untuk benar-benar menginvestasikan waktu dalam mendengarkan cerita lengkap mereka. Ini artinya, anda mendengarkan tanpa merumuskan tanggapan anda. Kita semua pernah melakukannya, terutama dalam situasi konflik atau perdebatan.

Namun itu merupakan cara yang tidak sehat dan tidak produktif.

 

Melakukan hal itu di tempat kerja justru akan menakut-nakuti orang di sekitar anda. Juga membuat anda kekurangan rekan tim dan posisi anda ‘lebih dari seorang narsisis’ daripada ‘terlihat ingin tampil’.

Terkait: 7 Keterampilan Komunikasi yang Harus Dimiliki oleh Setiap Pengusaha

http://cdn-media-1.lifehack.org/wp-content/files/2012/12/how-to-be-successful.jpg

Strategi untuk menjadi pendengar yang baik 

Jika anda siap untuk menjadi pendengar yang baik, lakukan hal-hal berikut :

  1. Periksa ego anda.Anda tidak dapat benar-benar mendengarkan jika anda lebih khawatir tentang hasil pribadi anda dalam percakapan daripada menciptakan hasil yang positif untuk semua anggota diskusi yang terlibat.
  2. Berhenti memikirkan respons anda.Jika anda ‘merumuskan’ tanggapan anda di kepala anda ketika orang lain berbicara, maka anda tidak dapat mendengarkan dengan baik.
  3. Menyatakan isi pikiran anda.Saat mendengarkan, anda tidak harus selalu setuju dengan apa yang orang lain katakan atau rasakan. Namun pendengar yang baik dan komunikator yang kuat akan menyatakan apa yang ada di dalam pikirannya.
  4. Menunjukkan keterlibatan non verbal. Sedikit memiringkan kepala, memajukan posisi badan, menganggukkan kepala, memberikan respon, atau mempertahankan kontak mata. Semua hal ini menunjukkan keterlibatan anda dalam percakapan dan indikator bahwa anda sedang mendengarkan.
  5. Mengakui jika anda tidak mendengarkan. Atau setidaknya meminta seseorang untuk mengulangi perkataannya.”Maaf, saya belum cukup mengerti.Bisakah anda ulang lagi? “. Lebih baik memiliki gambaran lengkap dalam percakapan daripada membuat penilaian atau keputusan gegabah terhadap sesuatu tanpa ‘mengetahui semua potongan puzzle’ percakapan ketika diskusi.
  6. Gunakan active listening.Pastikan anda mendengarkan apa yang orang lain katakan.Begitu banyak konflik yang dapat dihindari di tempat kerja. Dan begitu banyak tim yang akan berjalan lebih lancar jika semua orang saling mendengarkan dan saling pengertian. Lakukanlah..! Anda akan melihat perbedaan dalam produktivitas, hubungan antar rekan kerja, dan hasil yang anda capai.

 

Sukses untuk anda, salam hebat luar biasa..!!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.