4 kebiasaan sepele yang Tanpa Anda Sadari Bisa Membuat Kondisi Finansial Anda Morat Marit

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Selamat datang di channel Success Before 30, channel yang konsisten memberikan edukasi serta motivasi untuk dunia bisnis dan kehidupan. 

Kali ini saya akan memberikan tips finansial lagi, karena ada banyak yang bertanya kepada saya :

“Pak, kondisi finansial yang baik itu seperti apa sih?”

Sebenarnya tipsnya sederhana saja, namun problemnya adalah anda suka menyepelekannya.

Jadi, topik yang akan saya bahas kali ini adalah tentang : “4 kebiasaan sepele yang Tanpa Anda Sadari Bisa Membuat Kondisi Finansial Anda Morat Marit”.  

Memang 4 hal ini kelihatannya sepele. Namun jika anda tidak menyepelekannya, niscaya kondisi finansial anda akan jauh lebih baik.

Jadi, apa sajakah 4 kebiasaan sepele tersebut?

Kebiasaan sepele yang pertama adalah kebiasaan buruk ‘terlalu baik’.

Contoh kebiasaan buruk adalah anda langsung menghabiskan gaji anda begitu anda mendapatkannya. Berapapun gaji anda, anda langsung menghabiskannya tanpa ada sepeserpun yang ditabung. Setiap hari ada saja pengeluaran mendadak. Seperti saudara sakit, atau mungkin ada teman anda yang pinjam duit. Terlebih lagi, anda itu dasarnya adalah orang yang baik. Jadi begitu gajian, uang anda habis hanya untuk ‘membantu’ orang lain, bukan digunakan untuk keperluan anda pribadi.

Mungkin anda adalah jenis orang yang tidak tahan mendengar kata-kata : “Masa’ kamu udah lupa sama saya? Dulu ‘kan saya pernah membantu kamu..”. Kalau terkena kata-kata seperti itu, anda langsung mengeluarkan dompet anda untuk membantunya.

Dulu saya sudah pernah membuat konten tentang cara untuk mengatasi agar gaji anda tidak habis begitu saja. Jadi misalkan gaji anda 2 juta, maka anggaplah gaji anda itu hanya 1-1,5 juta. Sisanya itu anggap saja sudah hilang karena uang tersebut yang harus anda tabung.

Jadi apabila teman anda mau pinjam uang sebesar 1 juta, lalu anda kasih pinjam uang 1 juta, habis sudah uang anda. Seharusnya anda berkata : “Saya cuma punya uang 100 ribu, karena saya sendiri juga punya banyak kebutuhan. Kalau kamu jadi pinjam ya saya adanya cuma 100 ribu, kalau tidak jadi ya sudah..”

Kira-kira, dia akan ambil uang tersebut atau tidak? 80% jawabannya pasti dia ambil uang tersebut. Anda jangan mengatakan anda punya uang berapa, karena pada akhirnya pasti akan habis dipinjam teman anda.

Jadi hal yang benar adalah anda ‘bayar’ dulu kebutuhan diri anda sendiri. Pastikan kewajiban anda diselesaikan dahulu. Pastikan juga anda sudah menyisihkan uang untuk anda tabung. Barulah jika ada sisanya, bisa anda gunakan untuk foya-foya atau untuk sekedar menghibur diri anda.

Namun daripada anda gunakan untuk hal yang tidak berguna, akan lebih baik kelebihan uang tersebut anda gunakan untuk ‘self reward’. Akan tetapi, pastikan kewajiban utama anda sudah selesai. Kalau semuanya sudah selesai dan masih ada uang lebih, saya rasa tidak masalah jika anda gunakan uang tersebut untuk hal lain.

Lalu kebiasaan sepele yang kedua adalah pola hidup yang impulsif atau boros.

Contohnya anda tertark melihat juicer baru yang sedang diskon, anda langsung membelinya. Padahal, juicer anda di rumah masih bisa digunakan. Kemudian anda melihat model baju yang menarik, anda langsung membelinya. Padahal, anda sudah punya banyak baju di rumah. Bahkan, baru bulan kemarin anda membeli baju baru. Sedangkan model baju yang anda inginkan itu bukan pakaian untuk digunakan sehari-hari.

Intinya, keinginan belanja anda itu harus diredam.

“Halah.. Harga baju itu ‘kan murah, cuma 50 ribu! Bahkan ada yang diskonan 100 ribu dapat tiga..!!”

Inilah yang saya maksud dengan kebiasaan impulsif. Anda tidak bisa menahan hasrat belanja anda. Jika ada orang yang mengecap anda itu ‘orang pelit’, tidak usah dipedulikan. Karena justru ucapan dia itulah yang merupakan masalah sepele yang harus anda abaikan. Harusnya kebiasaan baik yang tidak boleh anda sepelekan adalah ‘memiliki dana kebutuhan darurat’. Padahal jika diakumulasi, uang yang anda gunakan untuk belanja barang yang tidak perlu itu bisa menjadi tabungan dana darurat anda.

Anda wajib memiliki dana cadangan. Karena apa? Kebiasaan menyepelekan dana darurat ini tadi baru akan anda rasakan dampaknya ketika anda mengalami musibah mendadak.

Lalu kebiasaan sepele yang ketiga adalah selalu memenuhi keinginan atau nafsu.

Di pembahasan saya sebelumnya, saya sudah menyinggung masalah kebiasaan anda membeli barang yang tidak perlu. Jika anda sering membeli barang yang tidak perlu, itu artinya kecerdasan finansial anda itu rendah sekali. Kalau orang yang punya kebiasaan ini mendengarkan perkataan saya kali ini, anda pasti akan langsung mengecap bahwa saya ini orang yang pelit. Tidak, ini bukan masalah pelit. Tetapi ini adalah masalah kecerdasan finansial.

Jika anda adalah orang yang memiliki kecerdasan finansial, anda pasti tidak akan sembarangan menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak perlu. Jika anda sering menggunakan uang anda untuk membeli baju atau sepatu baru, pada akhirnya yang lama sudah tidak anda gunakan lagi. Sedangkan barang tersebut juga tidak bisa dijual lagi dengan harga yang pantas.

Bahkan, ada juga orang yang suka membeli handphone tipe terbaru hanya untuk memenuhi hasratnya mengikuti tren zaman sekarang. Wah, ini parah banget..!

Padahal, uang itu harusnya anda gunakan untuk membeli kebutuhan anda sehari-hari. Anda tidak perlu selalu memenuhi keinginan anda, karena kebutuhan sehari-hari yang seharusnya anda utamakan. Jika kebutuhan utama anda sudah beres, income anda sudah beres, dan anda sudah memiliki dana cadangan, maka sudah pasti anda memiliki kecerdasan finansial yang baik.

Lalu kebiasaan sepele yang keempat adalah anda tidak pernah membuat catatan anggaran sama sekali.

Anda itu lemah dalam masalah anggaran dan budget. Contohnya, dalam satu bulan gaji anda itu sekian. Maka, anda harus pastikan istri anda belanja untuk kebutuhan rumah sekian. Cukup tidak cukup, harus sekian.

Saya tahu rasanya memang terlihat ketat sekali. Namun, minimal anak anda tidak kelaparan. Dan biasakan juga untuk mengurangi kebiasaan makan di luar. Apalagi semenjak adanya OVO, Gojek dan Gopay. Rasanya setiap hari kita ini seperti dirangsang untuk sering makan di luar. Padahal, makan masakan sendiri di rumah itu jauh lebih murah daripada makan di luar.

Jadi, anda jangan menyepelekan pengeluaran anda yang terlihat kecil-kecil. Karena sebenarnya jika anda alokasikan ‘uang kecil’ yang keluar itu untuk ditabung, maka akan berdampak besar untuk masa depan anda.

Saya juga pernah membahas hal ini di konten saya sebelumnya. Anda menganggap iuran BPJS 160 ribu itu mahal. Akan tetapi, setiap hari anda mampu mebeli rokok satu pack seharga 25 ribu. Padahal kalau dikalikan 30 hari dalam sebulan, maka artinya anda sudah mengeluarkan uang sebesar 750 ribu hanya untuk membeli rokok saja.

Andaikan uang rokok ini anda alokasikan untuk membayar cicilan motor, tentunya anda sudah bisa mendapatkan satu buah motor dalam jangka waktu kurang lebih 2-3 tahun. Ini merupakan hal yang sederhana, namun anda justru menyepelekannya.

Anda justru menganggap : “Ah, uang untuk beli rokok ini sih tidak ada artinya!”

Itu artinya, anda adalah jenis orang yang masa bodoh dengan anggaran. Tetapi lucunya lagi, anda mampu membeli rokok untuk sebulan dengan total pengeluaran 750 ribu, namun anda hanya mampu memberi istri anda uang belanja 500 ribu per bulan. Mana cukup? Terkecuali anda di rumah memiliki kebun yang ditanami berbagai sayuran, sehingga uang yang 500 ribu tadi itu hanya digunakan untuk membeli beras dan bumbu-bumbu dapur saja, karena anda sudah tidak perlu membeli sayuran lagi.

Namun jika total pengeluaran rokok anda bahkan lebih besar daripada uang belanja yang anda berikan ke istri anda, menurut saya ini adalah hal yang tidak logis. Intinya, anda harus memiliki skill pengelolaan keuangan yang baik. akan lebih baik jika anda menganggarkan uang belanja 500 ribu, cukup atau tidak cukup. Lalu, selebihnya anda tabung sebagai dana darurat. Dengan begitu, anda juga melatih istri anda agar memiliki skill pengelolaan keuangan yang baik.

Jika anda mampu memberi istri anda uang belanja untuk seminggu dan anda sendiri memiliki pegangan dana darurat, niscaya akan ada uang yang bisa anda sisihkan setiap bulannya.

Yang berikutnya adalah masalah mencatat anggaran.

Sebaiknya anda tidak menyepelekan kebiasaan yang satu ini. Jadi, anda harus menulis setiap pengeluaran anda. Bahkan uang yang anda keluarkan untuk membeli merica saj sebaiknya juga anda tulis. Beli beras, ditulis. Bayar parkir, ditulis. Seperti inilah orang yang memiliki kecerdasan finansial. Hal ini wajib anda lakukan, terutama bagi anda yang pemasukannya berdasarkan gaji UMR.

Disinilah problemnya. Banyak orang yang bergaji UMR tidak pernah mencatat pengeluarannya. Anda tidak boleh seperti itu. Jadi, anda itu harus memiliki sebuah buku catatan pengeluaran. Sehingga, anda bisa mengetahui jika suatu ketika pengeluaran anda melebihi budget yang biasanya anda keluarkan. Mungkin untuk seminggu anda memiliki budget 500 ribu. Itu artinya, dalam sehari anda tidak boleh mengeluarkan uang lebih dari 80 ribu. Contohnya begitu.

Kalau sudah over budget, ini artinya keuangan anda dalam bahaya. Jika anda sudah memiliki kecerdasan finansial seperti ini, dijamin keuangan anda tidak akan bocor lagi seperti sebelum-sebelumnya. Masalahnya, apakah anda sudah mencatat semua pengeluaran anda? Dengan melakukan tips-tips di atas, niscaya anda semua para sahabat SB30 akan semakin cerdas dalam mengatur keuangan. Anda pasti mampu menyisihkan sedikit uang anda untuk investasi.

Demikian sahabat entrepreneur sharing saya kali ini. Semoga setelah menonton video saya, kondisi finansial anda bisa lebih baik dan lebih sehat. Saya harap edukasi ini bermanfaat untuk anda.

Semoga apa yang saya jelaskan dapat anda pahami, dan sukses selalu untuk anda semua para sahabat SB30. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!


by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.