5 Mitos dan Fakta Para Entrepreneur

Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa!! Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang : “5 Mitos dan Fakta Para Entrepreneur”.

Jadi, ada 5 mitos dan fakta entrepreneur yang otomatis membuat banyak orang berpikir : “Sebenarnya menjadi entrepreneur itu sulit gak sih?”

“Sebenarnya menjadi entrepreneur itu berat gak sih?”

Baik, disini akan saya jelaskan apa saja mitos dan faktanya.

Mitos yang pertama adalah kaya raya hanya untuk orang yang beruntung.

Saya setuju bahwa sukses itu juga terkadang didapatkan karena faktor keberuntungan. Namun, itu bukanlah faktor utama. Faktanya adalah mereka yang kaya raya adalah emreka yang mau berusaha. Karena apabila anda hanya mengandalkan keberuntungan tanpa ada usaha, itu artinya anda bermimpi menjadi anak konglomerat.

Bahkan untuk bisa menikah sama anak konglomerat, anda perlu usaha juga. Contohnya mempercantik diri, atau kalau cowok mungkin memperbaiki fisik anda. Siapa tahu anda bakal ditaksir oleh anak konglomerat seperti ketiban durian runtuh. Tetapi saya tidak mengajarkan anda berbuat seperti itu. Saya mengajarkan anda untuk tetap berusaha, work hard agar anda bisa segera kaya raya.

Lalu mitos yang kedua adalah memulai bisnis itu harus memiliki modal yang besar.

Itu salah. Anda bisa lihat video saya “Dari Mana Bisnis Besar Dimulai?”. Jadi, modal yang paling penting adalah keberanian. Masalahnya jika anda tidak punya keberanian atau pengecut, maka itu artinya anda tidak cocok berbisnis. Karena yang anda pikirkan hanyalah ‘perlu modal besar’.

Banyak orang yang tidak punya ilmu berbisnis, begitu diberi modal besar langsung habis begitu saja. Itu karena uang hasil keuntungannya tidak diputar kembali ke dalam bisnis, namun digunakan untuk berfoya-foya. Faktanya, memulai bisnis itu tidak harus memilik modal yang besar.

Apabila anda memiliki aset, relasi, serta ilmu bisnis, tentunya hal tersebut bisa lebih diandalkan daripada modal yang besar. Jika anda adalah orang yang bisa dipercaya, pasti akan ada investor yang mau mendanai bisnis anda.

Lalu mitos yang ketiga adalah entrepreneur adalah orang yang gila uang.

Ini adalah mitos. Kalau ada yang berkata bahwa ‘entrepreneur itu hidup hanya demi uang’, ‘entrepreneur itu hanya memikirkan kepentingan duniawi, tidak pernah memikirkan akhirat’, saya akan memberitahu anda faktanya. Justru entrepreneur itulah yang lebih banyak ‘menabung’ untuk akhirat. Sebenarnya masalah ini tergantung pada orangnya, bukan pada profesinya.

Tanpa entrepreneur, tidak akan ada yang bayar pajak usaha. Jika tidak ada orang yang membayar pajak, maka semua jalanan yang berlubang itu itu tidak terurus. Lampu-lampu jalan juga semuanya akan mati. Tanpa entrepreneur, siapa yang bakal menjadi dermawan berikutnya? Bahkan banyak entrepreneur yang menyumbangkan sebagian uangnya untuk membangun tempat ibadah. Jika tidak ada orang yang dermawan seperti mereka, siapa yang membangun semua itu?

Justru faktanya, para entrepreneur tersebut mengendalikan nasib dan kehidupannya sendiri karena mereka tidak suka dikontrol. Ia tidak ingin dikendalikan oleh orang lain. Ia ingin mengendalikan dirinya sendiri. Dan apabila pribadinya memang baik, niscaya entrepreneur tersebut pasti semakin lama akan semakin banyak uangnya.

Justru para entrepreneur tersebut yang menciptakan lapangan pekerjaan. Justru dialah yang membantu banyak orang. banyak pengusaha yang suka berzakat dan memberikan sumbangan kepada orang yang tidak mampu. Bukankah itu merupakan hal yang positif?

Kemudian mitos yang keempat adalah menjadi pengusaha merupakan pekerjaan yang bisa dilakukan dengan santai.

Siapa bilang? Lagi-lagi ini adalah mitos. Justru faktanya, pekerjaan entrepreneur itu dikerjakan day by day. Setiap saat dia berpikir apa yang harus dia lakukan ke depannya. Setiap saat dia harus mengasah kreativitasnya. Bagaimana cara mengenalkan produk ke masyarakat, bagaimana cara meningkatkan omzet dan lain-lain. Jadi, tidak semua orang itu cocok menjadi entrepreneur.

Kemudian mitos yang kelima adalah entrepreneur suka menindas rakyat kecil.

Kemungkinan anda itu sedang dibohongi oleh media. ketika media mengungkap bahwa perusahaan A melakukan korupsi, seketika anda membenci para pengusaha. Padahal yang melakukan tindakan buruk itu pengusaha tersebut. Jadi, bukan berarti semua pengusaha seperti itu.  

Padahal ada banyak sekali pengusaha yang memberi manfaat kepada masyarakat. Pengusaha yang memiliki ribuan karyawan itu artinya dia sudah memberi makan ribuan orang. namun karena media mengatakan bahwa ada salah satu pengusaha itu suka menindas rakyat kecil, seketika pandangan masyarakat terhadap pengusaha menjadi buruk.

Sebenarnya, semua perbuatan baik dan buruk itu kembali kepada oknumnya masing-masing. Ada banyak entrepreneur yang suka membantu rakyat kecil dan pemerintah dengan cara memberantas kemiskinan. Apabila kita hanya mengandalkan pemerintah yang menciptakan lapangan pekerjaan, tentunya lapangan pekerjaan tersebut sangat terbatas. Perusahaan yang membuka lapangan pekerjaan itu sebenarnya sudah membantu mengurangi masalah pengangguran. Karena tidak semua orang bisa sarjana dan menjadi PNS. Alhasil mereka yang lulus SMA/SMK mayoritas bekerja pada perusahaan.

Demikian sahabat entrepreneur, semoga topik kali ini bermanfaat. Konten saya sederhana saja, namun semoga dapat bermanfaat untuk anda. Semoga apa yang saya jelaskan dapat anda pahami, dan sukses selalu untuk anda semua para sahabat SB30. Jangan lupa klik subscribe, dan jangan lupa loncengnya diaktifkan. Salam hebat luar biasa..!!

 


by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.