Inilah Bedanya Irit dan Pelit

 

SB30 – Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa! Apakah anda ingin tahu apa bedanya ‘Irit’ dengan ‘Pelit’? Seringkali orang-orang itu merasa bingung, “Wah, kamu itu irit atau pelit sih? Kayaknya kamu ini pelit deh!”.

Padahal, mereka tidak tahu bahwa kita itu sedang mengatur keuangan. kita itu sedang berhemat, dan hemat itu sama dengan irit. Lalu, pada video kali ini saya ingin membahas topik tentang : Apa Bedanya Irit dengan Pelit? Disini akan saya kupas tuntas jawabannya.

Sebelum saya membahas masalah ini, saya ingin mengulas tentang buku Success Before 30 di halaman ke 83. Disini saya membahas tentang “Bagaimana cara agar anda bisa membeli barang apapun yang anda inginkan”.

Maksud saya tentang ‘apapun’ disini adalah kebutuhan primer. Jadi apabila anda belum punya sandang, pangan dan papan seperti mobil atau rumah. Namun disini kita membahas kebutuhan yang basic dulu, bukan berarti membahas tentang bagaimana cara agar anda bisa membeli mobil tank atau membeli pesawat pribadi, tak perlu sampai kebutuhan tersier yang seperti itu. Namun kita membahas kebutuhan basic yang pasti bisa anda beli jika anda mengetahui tata cara mengelola keuangan anda.

Jadi, apa bedanya irit dengan pelit?

1. Yang pertama adalah membeli barang sesuai kebutuhan

Contohnya anda butuh laptop untuk kebutuhan kuliah atau kerja, maka anda boleh membelinya. Atau misalkan anda membeli smartphone yang bagus untuk berjualan di online shop. Atau karena anda membutuhkan kamera yang bagus untuk memfoto produk jualan anda. Maka boleh-boleh saja anda membelinya.

Akan tetapi saat ini rata-rata harga handphone yang 2 jutaan saja kameranya sudah cukup bagus.

 

2. Kemudian poin yang kedua adalah suka beramal

Saya ambil satu contoh seperti ini. Saya ini bukan tipe orang yang hobi kulineran. Ada orang yang berkata bahwa membeli kopi seharga 30 ribu itu wajar dan murah. Sedangkan bagi saya, membeli kopi seharga 30 ribu itu mahal. Padahal, di luar sana masih banyak kopi seharga 3 ribu di warung-warung. Ada juga yang seharga 10 ribu di resto. Akan tetapi ada juga kopi seharga 30-40 ribu jika tempat jualannya sekelas Starbucks.

Tentunya, ada banyak orang yang menganggap bahwa kopi seharga 30 ribu itu tidak mahal. Padahal bagi saya, membeli ‘harga’ itu tergantung fungsinya saja. Itulah sebabnya saya selalu mengatakan : “Belilah fungsi, bukan membeli gengsi”.

Irit itu adalah ketika uang yang seharusnya anda bayar tetap anda bayarkan. Sedangkan pelit itu adalah ketika uang yang harusnya anda bayarkan, tetapi anda tidak mau membayarnya. Jadi, kita harus bisa membedakan antara irit dengan pelit.

 

3. Kemudian yang ketiga adalah saving dengan tujuan

Irit itu artinya hemat sekali. Ada orang yang berkata :

“Kamu ini pelit banget! Tiap diajak nongkrong gak mau”.

Jawab saja : “Maaf ya, saya ini punya tanggungan. Jadi saya merasa lebih baik saya saving keuangan saya dulu. Kalau bisa, kita nongkrong di tempat yang harganya terjangkau saja”.

 

4. Kemudian yang keempat adalah mempertimbangkan kualitas

Tentunya, kualitas itu adalah yang paling utama.

 

5. Kemudian yang kelima adalah lebih suka ditraktir

Kalau yang ini adalah mentalnya orang pelit. Itulah sebabnya saya selalu berkata : Usaha yang pasti membuat anda sukses adalah ketika anda bisa membeli barang apapun yang anda inginkan.

Itu artinya, anda memiliki mindset irit. Seringkali saya melihat di kolom komentar SB30 : “Sejak saya menonton konten Pak Chandra, saya merasa mulai saat ini lebih baik saya menjadi orang pelit”.

Itu artinya, anda tidak memahami maksud saya. Maksud saya itu jadilah orang yang hemat dengan kecerdasan finansial. Bukan berarti anda itu harus menjadi orang yang berfoya-foya tanpa tujuan yang jelas dan tanpa pengelolaan keuangan yang baik.

Jika anda tidak memahami maksud saya, maka sampai kapanpun kondisi keuangan anda pasti akan carut marut.

Sahabat entrepreneur, demikian sharing saya kali ini. Masih ada lagi video saya yang lainnya berkaitan dengan finansial, yaitu “4 Tahapan Finansial yang Harus Anda Lewati”, serta “4 Tahapan Finansial Selama Hidup Anda”.

Jadi, ada 4 fase atau tahapan finansial yang harus anda lewati. Jika anda mampu melaluinya, maka saya percaya anda akan menjadi orang yang cerdas dalam masalah finansial. Dengan begitu, anda akan memiliki aset yang lebih banyak, dan pemasukan anda akan jauh lebih efektif.

Jadi, bagaimana pendapat kalian pribadi mengenai hal ini? Sukses selalu, dan salam hebat luar biasa!!


Posted

in

, , , , , , , , ,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.