Jangan Sampai Salah! Ini Jenis Investasi yang Cocok Untuk Anda Berdasarkan Usia

SB30 – Sahabat entrepreneur, jawaban dari instrumen investasi yang paling baik adalah instrumen yang sesuai dengan profil toleransi resiko si investor.

Apa maksudnya? Ya setiap orang memiliki toleransi resiko yang berbeda-beda. Ada yang agresif, ada juga yang konservatif. Semakin agresif, maka semakin fluktuafif pula sport jantung anda. Artinya, anda bisa untung banyak atau rugi banyak dalam waktu yang singkat apabila anda salah dalam menanam investasi.

Selain itu, instrumen investasi itu sebenarnya juga berbeda-beda lho di setiap tahapan usianya. Berikut ini adalah pilihan produk investasi yang tepat untuk rentang usia 20 tahun hingga 50 tahun ke atas. Yuk, simak!

1. Usia 20 tahun, mau investasi apa?

Untuk anda yang masih berusia 20 tahun, inilah waktu yang tepat untuk segera terjun ke dalam dunia investasi jika anda ingin hidup enak di masa tua nanti.

Namun, di usia 20 tahun yang tergolong masih sangat muda, gak sedikit mereka yang masih doyan senang-senang seperti belanja, kulineran atau jalan-jalan.

Padahal jika ingin jadi miliarder, anda harus segera memulai investasi sedini mungkin. Bukannya tak boleh bersenang-senang, namun tetap sisihkan uangmu untuk tujuan ini.

Karena penghasilan belum besar atau mungkin masih kuliah, anda bisa memilih instrumen reksadana dengan modal Rp 100 ribu. Agar konsisten, sebaiknya anda mengikuti fasilitas reksadana autodebet. Tidak masalah nominalnya kecil, karena nantinya lama-lama akan menjadi bukit.

Selain investasi reksadana, anda juga bisa membuka Tabungan Emas Pegadaian. Modalnya bahkan tak sampai Rp 20 ribu kok.

 

2. Usia 30 tahun

Memasuki usia 30 tahun, tak sedikit orang yang semakin memutar otak untuk dapat menghasilkan banyak uang. Investasi pun menjadi salah satu pilihan. Ditambah lagi, di usia 30 tahun kebanyakan sudah memiliki penghasilan yang cukup.

Di usia 30 tahun, seseorang sedang produktif-produktifnya kerja. Karena itu, anda bisa lebih berani menggelontorkan uang anda di berbagai jenis investasi, mulai dari reksadana hingga membeli saham langsung.

Anda bisa memilih jenis saham blue chip yang memang dikenal lebih stabil dan liquid. Jadi, resiko kerugian yang anda tanggung juga lebih kecil.

Selain itu, anda juga bisa terjun ke bidang properti melalui skema crowdfunding. Yaitu dengan cara pengumpulan dana kolektif alias patungan. Dengan cara ini, anda tidak perlu membeli properti secara utuh. Istilahnya, seperti pemegang saham.

 

3. Usia 40 tahun

Memasuki usia yang sudah matang yaitu 40 tahun, pemasukan dan pengeluaran bisa dibilang sama-sama besar. Misalnya, seperti biaya sekolah anak, cicilan rumah atau kendaraan dan lain-lain. Belum lagi memikirkan dana pensiun yang seharusnya sudah dipersiapkan sejak muda.

Meski begitu, anda tetap harus mengalokasikan pundi-pundi rupiahmu ke investasi. Selain agar masa tua terjamin, pendidikan dan masa depan anak-anak anda juga aman.

Anda bisa memilih instrumen reksadana, obligasi, saham maupun properti. Untuk anda yang masih takut dengan resiko yang akan ditanggung atau kekurangan modal, anda bisa menggelontorkan uang di beberapa jenis reksadana.

Enaknya dari reksadana itu, anda tak perlu pusing memikirkan pergerakan pasar modal. Pasalnya, uang yang anda alokasikan akan dikelola langsung oleh manajer investasi yang memang sudah ahli di bidangnya. Jadi, anda tinggal duduk manis menunggu uang anda terus bertambah.

 

4. Usia di atas 50 tahun

Seiring bertambahnya usia, maka pengeluaran juga akan semakin besar. Ditambah lagi, anda juga sudah memasuki usia tidak produktif bekerja. Memang yang paling nyaman di usia ini adalah menikmati masa tua dengan santai di rumah, berlibur hingga melakukan hobi yang selama ini tertunda karena sibuk mengais rezeki.

Agar hal menyenangkan itu bisa terwujud, salah satu hal yang harus anda lakukan adalah berinvestasi sejak muda. Namun, bukan berarti memasuki usia 50 tahun anda harus berhenti berinvestasi.

Meski tidak seagresif saat muda, investasi tetap bisa anda lakukan. Pasalnya jika uang tidak dikelola dengan baik, berapa banyakpun uang yang anda miliki, pasti akan habis juga.

Instrumen seperti reksadana maupun deposito bisa menjadi pilihan yang tepat untuk rentang usia ini. Walau return yang ditawarkan tidak sebesar saham, namun resikonya juga lebih rendah.

Jangan nekat menggelontorkan seluruh uang dana pensiun anda ke saham. Kalau merugi, yang ada bukannya hidup enak, malah stres dan ujung-ujungnya harus kerja keras lagi untuk mencukupi biaya hidup sehari-hari. Duh, jangan sampai deh…!! Karena itu, pilihlah investasi yang aman dengan risiko yang rendah.

Sahabat entrepneur, itulah beberapa jenis investasi yang tepat untuk rentang usia 20 tahun hingga 50 tahun ke atas. Jadi, jangan sampai salah memilih instrumen ya..!

Jangan lupa juga untuk mengetahui cara kerja jenis investasi yang akan anda pilih terlebih dahulu agar dapat menghasilkan untung maksimal, sehingga tujuan investasimu dapat tercapai. Semoga bermanfaat!


by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.